Timnas Indonesia Cari Pelampiasan usai Digilas Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kubu Bahrain Tak Takut

Mantan pemain Timnas Bahrain yang kini menjadi pengamat, Hassan Al-Moussawi memuji penampilan Bahrain, dengan memainkan taktik permainan yang luar biasa di Jepang.

"Kami tampil di level tinggi dan membuat pertandingan sulit bagi tim Jepang dengan sistem pertahanan kami yang ideal," terangnya dikutip dari laman akhbar-alkhaleej, Minggu (23/3/2025).

"Lawan memanfaatkan kurangnya konsentrasi di akhir pertandingan dan mencetak dua gol melalui pertahanan yang buruk," tambahnya. 

Hassan Al-Moussawi telah mewanti-wanti Mohamed Marhoon dan kawan-kawan untuk meningkatkan konsentrasi karena Timnas Indonesia bakal bermain lebih ngotot.

Kekalahan memalukan 1-5 di Sydney kemarin, jelas membuat situasi Timnas Indonesia juga dalam tekanan dan terdesak. Debut Patrick Kluivert dan sejumlah pemain barunya tercoreng atas hasil minor di Australia.

Hassan Al-Moussawi yakin Timnas Indonesia sedang mencari pelampiasan dan sadar bahwa sasarannya kali ini adalah Bahrain.

Tim yang nyaris mereka kalahkan pada pertemuan pertama di Riffa, dan diwarnai kontroversial masa injury time.

"Kami memiliki tiga pertandingan penentu tersisa, dan kami harus mulai mempersiapkan diri dengan baik untuk itu," ujar pria 40 tahun itu. 

"Terutama untuk pertandingan melawan Indonesia, yang menderita kekalahan telak dari Australia, yang akan memberi mereka dorongan terbesar untuk menebusnya melawan tim kami." 

"Mereka juga tidak akan mengabaikan kejadian yang terjadi pada mereka di pertandingan sebelumnya melawan kami," tambahnya. 

Masalah lain yang harus dihadapi Bahrain di pertandingan nanti adalah teror pendukung fanatik Timnas Indonesia. Stadion GBK bakal penuh sesak dan meneriakkan teror kepada Ebrahim Lufalla dan kolega.

Fans Indonesia masih tidak terima atas pertandingan pertama di Riffa Oktober tahun lalu, ketika wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf memberi waktu lebih dari masa injury time yang ditetapkan hingga berujung gol penyama kedudukan Bahrain.

Kubu Bahrain juga sempat waswas untuk bermain di Jakarta, untuk leg kedua dan ingin agar pertandingan dimainkan di luar Indonesia.

Namun demikian, bagi Hassan Al-Moussawi, Bahrain adalah kelompok pemain yang penuh pengalaman dan tak perlu takut menghadapi tekanan itu.

"Kami harus menyerap antusiasme para penggemar Indonesia di pertandingan mendatang, fokus dan disiplin sepanjang pertandingan, dan memanfaatkan peluang sebanyak mungkin untuk menang melawan mereka," tandas pemain yang pensiun pada 2018.

"Menekankan bahwa pengalaman para pemain Bahrain melebihi para pemain tim Indonesia," tambahnya. 

Sumber: akhbar-alkhaleej