Sukses


Rizki Ridho dan Tradisi Persija Melahirkan Bek Tangguh Bagi Timnas Indonesia

Berikut para mantan bek Timnas Indonesia pendahulu Rizki Ridho yang pernah menghiasi skuad Merah Putih.

Bola.com, Jakarta Rizki Ridho jadi fenomena menarik di sepakbola Indonesia. Lebih khusus lagi bagi Persija yang sering melahirkan bek-bek tangguh jadi pilar Macan Kemayoran dan Timnas Indonesia. Yuk simak siapa saja mereka.

Jika ditelusuri sejak era penggabungan kompetisi eks Galatama dan Perserikatan pada 1994, Persija seolah punya tradisi mengorbitkan dan punya benteng kukuh di lini belakang.

Yang menarik, bek seperti Warsidi, Aris Indarto, Maman Abdurrahman, dan Hamka Hamzah diboyong masih berusia muda. Termasuk Rizki Ridho yang ditarik dari Persebaya di umur 21 tahun.

Rizki Ridho kini sebagai generasi bel milenial bagi Persija. Sejak didatangkan dari Persebaya, pemain berusia 24 tahun ini menunjukkan performa meningkat pesat. Penobatan sebagai kapten tim Persija di Liga 1 musim ini ibarat puncak kepercayaan terhadap karakter, skill, dan jiwa kepemimpinan yang melekat pada sosok Rizki Ridho.

Semua karunia yang diberikan Allah SWT kepada Rizki Ridho itu menjadi aset tak ternilai untuk Timnas Indonesia. Di usia tergolong muda, kualitas Rizki Ridho tak kalah dibanding Jay Idzes yang bermain di Serie A Italia bersama Venezia.

Kendati begitu, Rizki Ridho tetap rendah hati. Dirinya tak mau dibandingkan dengan pemain lain. Termasuk terhadap Jay Idzes. Juga komparasi dengan Jordi Amat yang sangat senior dan pernah berkiprah bersama Espanyol di La Liga.

Namun tak bisa dipungkiri lagi. Rizki Ridho merupakan generasi penerus bagi para bek Persija yang ada di Timnas Indonesia. Berikut para legenda pendahulu Rizki Ridho yang pernah menghiasi skuad Merah Putih.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Nur alim 'Si Jabrik'

Setelah mengantar Mastrans Bandung Raya juara Indonesia pada 1995, Nuralim langsung merapat ke kandang Macan Kemayoran. Bek yang akrab disapa Jabrik, meninggalkan Persija setelah musim 2002.

Selama enam musim membela Macan Kemayoran, Nuralim hampir tak tergantikan. Kepergian pria asal Bekasi yang kini berusia 51 tahun ini pun langsung terasa. Persija masuk angin pada musim 2003 hingga akhirnya menempati peringkat ketujuh Wilayah Barat.

Dalam rentang 1996–2003, Nuralim adalah andalan pertahanan Timnas Indonesia. Dia mencatat 50 penampilan di berbagai ajang Internasional yang diikuti Timnas Indonesia.

3 dari 6 halaman

2. Warsidi 'The Wonderkid'

Pemain kelahiran Jepara, Jateng, 45 tahun silam ini berkelana ke Ibukota sebagai siswa Diklat Ragunan 1997-1999. Usai lulus, Warsidi langsung berkarir bersama Persita selama satu musim.

Performa apiknya mengantar dirinya menjadi the wonderkid saat hijrah ke Persija di usia 21 tahun. Selama empat musim dia tampil sebanyak 52 pertandingan dengan Persija. Dalam era 1999–2004, Warsidi berkolaborasi dengan Nuralim di Timnas Indonesia dengan total 22 caps.

4 dari 6 halaman

3. Aris Indarto

Seperti Warsidi, Aris Indarto juga bergabung dengan Persija di usia 22 tahun setelah menamatkan pendidikan di Diklat Ragunan. Dalam rentang sepuluh tahun karirnya pada 2000-2010, bek kelahiran Sragen, Jateng, 23 Februari 1978 ini keluar masuk kandang Macan Kemayoran dan Macan Putih, julukan Persik.

Pada 2000-2005 dan 2008-2009, Aris Indarto jadi palang pintu Persija. Di Persik, pemain berpostur 174 cm itu tampil di musim 2005-2008 dan kembali pada 2009-2010.

Jejak rekam Aris Indarto di Timnas Indonesia dimulai pada U-18, U-23, hingga senior selama tahun 2005-2005. Dia hanya mengukir satu caps di level senior. Tapi Aris Indarto merasakan sentuhan tiga pelatih yakni Alfred Riedl, Bernard Schum, hingga Peter White.

5 dari 6 halaman

4. Maman Abdurahman

Maman Abdurrahman layak dinobatkan sebagai salah satu bek legenda Persija. Dia membela Persija pada durasi 2015–2024 dengan akumulasi 144 pertandingan dengan dua gol.

Pria kelahiran Jakarta 12 Mei 1982 ini secara kesatria meninggalkan Persija dan bermain bersama PSPS di Liga 2 2024/2025. Langkah bijak mantan pemain terbaik Liga Indonesia 2006 ini untuk memberi kesempatan pemain muda, seperti Hansamu Yama dan Rizki Ridho berkembang masa depannya.

Setelah dua tahun bermain untuk Timnas Indonesia U-23, Maman Abdurrahman pun dipromosikan ke Timnas Indonesia Senior dalam usia 22 tahun. Dia mencatat 29 caps selama berbaju lambang Garuda di dada.

6 dari 6 halaman

5. Hamka Hamzah

Inilah salah satu bek tengah sangat tangguh yang pernah dimiliki Persija pada masanya. Laiknya Warsidi dan Aris Indarto, Hamka Hamzah masuk Persija di usia 21 tahun.

Hamka Hamzah juga mirip dengan Aris Indarto yang hilir mudik dari Persik ke Persija. Setelah berjuang dengan Persik 2003–2005, pemain kelahiran Makassar ini hijrah ke Persija 2005-2008. Namun Hamka kembali lagi ke Persija Persik 2008–2009. Dia total tampil sebanyak 62 kali.

Setelah meniti karir di Timnas Indonesia U-21 sebanyak delapan partai, Hamka Hamzah selama 2004-2014 membela Timnas Indonesia Senior dengan 31 caps.

Selanjutnya: 1. Nur alim 'Si Jabrik'
Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer