Bola.com, Manchester - Manchester United memboyong bintang Bayern Munchen, Bastian Schweinsteiger. Padahal, pemain berdarah Jerman itu sudah menginjak usia 30 tahun. Ia terhitung sudah tak lagi muda, karier sepak bolanya tinggal hitungan tiga sampai empat tahun lagi. Ternyata, sepanjang sejarahnya MU memang gemar membeli pemain gaek. Siapa saja?
Lini tengah MU mendapatkan suntikan tenaga baru untuk mengarungi kompetisi musim 2015 - 2016. Setan Merah mendatangkan Bastian Schweinsteiger dari Bayern Munchen.
Advertisement
Untuk mendapatkan tanda tangan Schweinsteiger, MU harus membayar sebesar 6 juta pounsterling (Rp 123 miliar). Schweinsteiger dipagari dengan durasi kontrak selama tiga musim.
Keputusan MU memboyong Schweinsteiger ternyata menuai reaksi negatif dari khalayak dan insan sepak bola. Salah satunya, mantan bek Liverpool yang kini bekerja sebagai jurnalis, Jamie Carragher.
Pria berkebangsaan Inggris itu menilai keputusan MU mendatangkan Schweinsteiger merupakan blunder besar karena sang pemain sudah melewati masa jayanya. Ternyata sebelum Schweinsteiger, ada lima pemain lainnya yang MU boyong saat sudah melewati masa keemasan.
1. Laurent Blanc
Laurent Blanc didatangkan MU dari Inter Milan pada tahun 2001, atau saat sang pemain berusia 36 tahun. Blanc diharapkan bisa menjadi partner terbaik kiper Fabien Barthez di jantung pertahanan.
Ya, kombinasi keduanya kala itu menjadi puast perhatian pecinta sepak bola dunia usai mengantar Timnas Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998.
Sayang, Blanc gagal melaksanakan tugasnya dengan baik selama berseragam MU. Dia memutuskan gantung sepatu usai dua musim memerkuat MU. Selama masa baktinya, Blanc tercatat 75 kali bermain dan mencetak empat gol.
2. Fabien Barthez
Sukses mengantar Timnas Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 membuat MU kepincut mendatangkan Barthez. Apalagi, MU baru saja melepas kiper andalannya, Peter Schmeichel.
Barthez didatangkan MU dari AS Monaco saat berusia 30 tahun. Musim perdana pria asal Prancis itu terbilang luar biasa. Ia sukses membawa MU merengkuh trofi Liga Premier Inggris musim 2000 - 2001, atau yang ketiga secara beruntun.
Sepanjang masa baktinya, Barthez memersembahkan dua gelar Liga Premier Inggris. Pada Oktober 2003, Barthez memutuskan hijrah ke Marseille, sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada 8 Agustus 2006.
3. Raimond van der Gouw
Van der Gouw boleh dibilang sebagai pemain yang telat bersinar saat didatangkan MU dari klub asal Belanda Vitesse Arnhem. Ia berusia 33 tahun kala pertama kali mengenakan seragam Setan Merah.
Namun sepanjang kariernya di MU, van der Gouw hanya mampu menjadi penjaga gawang kedua di bawah Peter Schmeichel. Penampilan terbanyak van der Gouw bersama MU adalah pada musim 1999-2000. Ia tercatat 22 kali bermain dan mengantar MU menjadi juara Liga Inggris.
Kedatangan Fabien Barthez pada musim 2000-2001 membuat van der Gouw kembali kehilangan tempatnya di tim utama MU. Dia memutuskan pensiun pada 2006 atau saat berusia 44 tahun.
4. Edwin van der Sar
van der Sar didatangkan MU dari Fulham saat berusia 35 tahun. Meski sudah berusia senja saat diboyong, van der Sar menuai kesuksesan tak terkira bersama MU.
Bahkan, pelatih Sir Alex Ferguson melabeli van der Sar sebagai kiper terbaik sepanjang masa MU setelah Peter Schmeichel.
Musim 2007-2008 menjadi musim terbaik van der Sar di MU. Pria asal Belanda itu mengantar MU meraih gelar Liga Premier Inggris. Bahkan, van der Sar menjadi penentu keberhasilan MU meraih trofi Liga Champions usai menepis penalti Nicolas Anelka.V
an der Sar tercatat enam musim lamanya membela MU. Ia sukses memersembahkan empat trofi Liga Inggris, tiga Piala FA, satu gelar Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Van der Sar memutuskan pensiun pada 28 Mei 2011.
5.Teddy Sheringham
Sheringham bergabung bersama MU dari Tottenham Hotspur saat berusia 32 tahun. Dia diboyong untuk menggantikan Eric Cantona yang memutuskan pensiun.
Musim perdana Sheringham bersama MU bagaikan mimpi buruk. Meskipun sukses mencetak 14 gol, Sheringham gagal menghadirkan trofi bagi Setan Merah.
Sepanjang kariernya di MU, Sheringham hanya mampu sebagai penyerang pelapis. Hal yang paling diingat publik soal Sheringham adalah final Liga Champions musim 1998-1999. Ia mencetak gol penyeimbang di detik-detik akhir pertandingan. MU akhirnya menang 2-1 melalui gol Ole Gunnar Solksjaer.
Baca Juga:
Schweinsteiger Iba Lihat Ana Ivanovic Kalah