Bola.com, Manchester - Chief Executive Manchester United saat ini, Ed Woodward, pernah berujar ketika pertama kali ditunjuk menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh David Gill hingga 2013. Bahwa dirinya akan melakukan semua upaya agar poros sepak bola kembali ke Inggris, khususnya Manchester United, setelah dalam beberapa tahun ke belakang perhatian penikmat sepak bola teralihkan ke tim asal Spanyol. Menurut Woodward, cara yang paling tepat agar tujuan ini tercapai adalah dengan membeli pemain berkelas. Musim ini, Matteo Darmian menjadi salah satu pemain berkelas yang direkrut.
Ambisi Woodward ini dimulai dengan mendatangkan gelandang Everton, Marouane Fellaini pada musim 2013-2014. Enam bulan berselang, giliran Juan Manuel Mata yang diangkut dari Chelsea. Musim lalu, Woodward lebih jor-joran lagi. MU mendatangkan Luke Shaw, Daley Blind, Marcos Rojo, Angel Di Maria, Ander Herrera dan meminjam Radamel Falcao dari AS Monaco. Sebagai persiapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dan gelar juara untuk musim depan, Woodward kembali mendatangkan pemain-pemain bintang. Salah satunya bek sayap asal Italia, Matteo Darmian.
Baca Juga
Advertisement
Inverted Wing-Back Tangguh
Keunikan pemain kelahiran Legano, 25 tahun lalu ini adalah dia bisa dipasang di posisi yang berlawanan dengan kaki terkuatnya atau biasa disebut sebagai inverted.
Apabila secara tradisional baik penyerang sayap atau bek sayap berkaki kanan akan dipasang di bagian kanan lapangan, maka dalam konsep inverted adalah dengan menempatkan penyerang sayap atau bek sayap berkaki kiri di bagian kanan lapangan.
Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa pelatih Manchester United, Louis Van Gaal sangat berhasrat mendatangkan Darmian. Sepanjang musim 2014/2015, Darmian yang menjalani musim keempatnya bersama Torino bermain sangat disiplin dalam formasi empat pemain bertahan yang diterapkan oleh pelatih Giampiero Ventura.
Darmian bermain 33 kali sepanjang musim lalu dengan rincian 28 kali dipasang sebagai starter. Sapuan menjadi defense action yang paling banyak dilakukan oleh Darmian sepanjang musim lalu, sebesar 62.2% dari total defense action yang dilakukanya atau 2.39 sapuan dalam setiap pertandingan. Pada parameter lain lain, pemain yang merupakan produk akademi AC Milan ini melakukan 1,3 intersep, 2,6 tekel dan 0,1 blok dalam setiap pertandingan.
Dalam beberapa kesempatan, Darmian pun ikut naik membantu penyerangan yang membuat dirinya sepanjang musim lalu mampu mencetak dua gol. Gol pertama lahir ketika berhadapan dengan Parma pada 30 Oktober 2014 dan yang kedua ke gawang Juventus pada 26 April 2015, plus dirinya mencatatkan satu umpan berbuah gol.
Catatan dribelnya terhitung sedikit, yaitu 0.8 per pertandingan. Akan tetapi, Darmian juga memiliki tingkat operan sukses yang tinggi yaitu sebesar 78% dengan catatan tambahan 1,2 operan kunci dalam setiap pertandingan. Belum lagi catatan 52% memenangkan duel udara, dengan rincian 0,9 kali dalam setiap pertandingan. Dapat dikatakan bahwa Darmian memaksimalkan pergerakannya dan sebisa mungkin efektif dalam membantu penyerangan.
Kuat Bertahan dan Menyerang
Semenjak Gary Neville pensiun pada 2009, Manchester United seakan kesulitan untuk mendapatkan pengganti yang sepadan. Wes Brown, John O’Shea, dan Rafael Da Silva silih berganti menempati posisi Neville, namun tidak ada yang bermain sebaik Gary.
Belakangan, pelatih anyar Manchester United, Louis Van Gaal memutasi Antonio Valencia ke posisi bek sayap. Memang cukup berjalan baik, akan tetapi tentunya akan sangat baik apabila memasang pemain bertahan di posisi bertahan. Darmian bisa jadi pemain yang benar-benar dibutuhkan Van Gaal dalam mengawal lini pertahanan Setan Merah yang terkenal sangat rapuh itu.
Mampukah Matto Darmian membuktikan kualitasnya dengan kostum Red Devils?
Baca Juga:
Matteo Darmian Tak Sabar Dilatih Van Gaal