Bola.com, Stoke-on-Trent - Chelsea gagal mempertahankan trofi Piala Liga Inggris setelah menelan kekalahan dari Stoke City pada babak 16 besar. Manajer The Blues, Jose Mourinho, enggan menyalahkan anak asuhnya dan menyebut mereka telah bekerja keras.
Bersua Stoke di Stadion Britannia, Rabu (28/10/2015) dini hari WIB, Chelsea tampil dengan skuat terbaik. Namun, tim London Biru ditahan imbang 1-1 Stoke City sepanjang 120 menit.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
The Potters unggul lebih dulu berkat gol yang disarangkan Jonathan Walters pada menit ke-52. Namun, Chelsea mampu menyamakan angka lewat gol yang dicetak Loic Remy pada menit ke-90+1.
Untuk menentukan pemenang di laga ini harus melalui adu penalti. Pada babak tos-tosan, Stoke City keluar sebagai pemenang dengan skor 5-4. Semua eksekutor Stoke menjalankan tugasnya dengan baik. Sedangkan di kubu Chelsea, hanya Eden Hazard yang gagal.
Hasil minor ini membuat Chelsea harus tersingkir sekaligus gagal mempertahankan titel juara Piala Liga Inggris. Sementara itu, Stoke City berhak lolos ke perempat final.
"Kalah 0-1 seperti berada dalam situasi menghadapi lawan yang berpengalaman... tim sudah melakukan segalanya. Saya juga mencoba untuk membantu. Kami mencoba, mencoba, dan terus mencoba. Ketika kami mencetak gol itu tidak lebih dari yang layak kami dapatkan," jelas Mourinho seperti dilansir BBC.
"Apa yang para pemain lakukan malam ini adalah menghadapi beberapa orang yang menulis dan berkata: 'Anda bodoh'. Ada beberapa orang menulis dan mengatakan hal buruk mengenai pemain. Mungkin mereka pikir pemain saya seperti mereka saat bermain," lanjutnya.
"Pemain saya tidak seperti itu, mereka mencoba segalanya. Jika ada yang melihat babak kedua di laga lain, bermain dengan 10 orang seperti yang mereka lakukan, itu karena kurangnya rasa hormat terhadap pemain," papar manajer asal Portugal tersebut.
Selepas ini, Chelsea akan menghadapi laga sulit lainnya, yakni menjamu Liverpool di Stamford Bridge, Sabtu (31/10/2015) malam WIB, dalam pertandingan pekan ke-11 Premier League.
Sumber: BBC