Bola.com, Manchester - Manchester United (MU) "turun kasta" ke Liga Europa setelah kalah 2-3 dari Wolfsburg, pada pertandingan terakhir Grup B Liga Champions, Sabtu (9/12/2015). Hasil ini pun dianggap sebagai salah satu momen terburuk The Red Devils dalam 15 tahun terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Alhasil, suporter hingga para legenda mengecam permainan MU. Bahkan, di media sosial, muncul berbagai guyonan berbentuk gambar atau video karena Wayne Rooney dan kawan-kawan tampil di turnamen "kasta kedua" bagi klub raksasa Eropa tersebut.
Namun, selama dua dekade terakhir, momen buruk MU ternyata bukan hanya tampil di Liga Europa. Bola.com mencoba mengulas beberapa momen buruk MU, dan berikut ini uraiannya:
1. Terdepak Liga Europa Padahal Sudah Habiskan Banyak Dana
Pada musim 2015-16, manajeman MU dikabarkan telah menggelontorkan dana hingga 250 juta poundsterling untuk memenuhi keinginan sang manajer, Louis van Gaal mendatangkan enam pemain baru pada bursa transfer awal musim ini.
Bila dibandingkan saat dibesut David Moyes, Manchester United hanya mengeluarkan 30 juta poundsterling saja untuk bisa lolos ke babak perempat final Liga Champions 2013-2014.
Selain musim 2015-16, MU juga pernah terlempar ke Liga Europa ketika masih diasuh Sir Alex Ferguson. Manchester United berlaga di Liga Europa pada musim 2005-06 dan musim 2010-11.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1.
2. Dipermalukan Manchester City dalam Laga Derby
Manchester United menelan kekalahan terbesar dalam 56 tahun terakhir, saat dilumat Manchester City dengan skor 1-6 di Old Trafford pada Oktober 2011 silam. Gol Man City dicetak Mario Balotelli (22' dan 60'), Edin Dzeko (89' dan 90'), Sergio Aguero (69'), dan David Silva (90'). Sementara itu, Setan Merah hanya bisa membalas lewat Darren Fletcher (81').
"Ada banyak rasa malu dalam ruang ganti hari ini. Mereka semua kecewa," ujar manajer MU pada musim 2011-2012, Sir Alex Ferguson, seperti dilansir BBC Sports.
"Ini merupakan hari paling buruk selama karier saya. Bahkan, ketika masih menjadi pemain, saya tak pernah berpikir kalah 1-6. Ini jadi tantangan untuk saya. Saya tak percaya dengan hasil ini," sesal Ferguson.
Advertisement
2.
3. Rezim David Moyes
Ditunjuk sebagai penerus Sir Alex Ferguson, David Moyes menganggung beban berat di punggungnya. Belum lagi pengangkatannya diresmikan setelah mendapatkan rekomendasi dari Fergie.
Namun awal karier Moyes di Old Trafford berjalan lambat dan performa Michael Carrick dkk. jauh dari akta memuaskan. Moyes dianggap tak memiliki karisma yang kuat dalam mengontrol situasi di ruang ganti pemain.
Imbasnya baru 10 bulan melatih, eks manajer Everton itu sudah didepak. Saat kepemimpinannya, MU terdampar di peringkat tujuh klasemen Premier League 2013-2014, gagal masuk kompetisi Eropa, dan hanya mendapatkan trofi FA Community Shield.
3.
4. Insiden Sepatu David Beckham
Berstatus sebagai golden boy sepak bola Inggris, David Beckham menjadi pujaan negara dan bahkan dunia. Kiprahnya bersama Manchester United kian cemerlang setiap musimnya.
Namun pada 2003, Becks berselisih paham dengan Sir Alex Ferguson. Puncaknya ketika MU menelan kekalahan dari Arsenal di ajang Piala FA pada 15 Februari 2003, Ferguson marah besar di ruang ganti.
Bahkan manajer asal Skotlandia itu menendang sepatu dan mengenai pelipis kiri Beckham serta harus mendapatkan dua jahitan. Akibatnya, mantan gelandang timnas Inggris itu memutuskan angkat kaki dari United dan hijrah ke Real Madrid pada musim panas 2003.
"Saya bertemu Ferguson dan tidak tahu apakah saya pernah lepas kontrol seperti itu sebelumnya. Saya bahkan sampai ditahan oleh Ruud van Nistelrooy, Gary Neville, dan Ryan Giggs agar tak memukulnya," papar Beckham dalam otobiografinya, My Side.
Advertisement
4.
5. Bebe
Setiap klub memang pernah salah dalam mendatangkan pemain, tetapi Bebe bisa dinyatakan sebagai pembelian terburuk Manchester United. Klub Inggris itu menaruh harapan besar pasca menebusnya dari Guimaraes dengan banderol 7,4 juta poundsterling pada 2010.
Namun pesepakbola yang diklaim jago dalam street soccer itu menghilang tanpa jejak. Dia hanya tampil tujuh kali untuk klub dan dijual ke Benfica pada tahun lalu.
Sumber: Twitter, BBC, The Sun