Bola.com, London - Manajemen Chelsea sudah memutuskan hubungan kerja dengan Jose Mourinho dengan status kesepakatan bersama. Semua itu imbas dari kondisi dan penampilan The Blues yang semakin melorot, dan kini berada di posisi ke-16 klasemen sementara Premier League 2015-2016.
Advertisement
Baca Juga
Layaknya sebuah tim yang sedang inkonsisten, para penggawa juga tertular. Mourinho-pun dianggap mewarisi pekerjaan rumah yang mahaberat untuk mengembalikan performa tim, termasuk beberapa individu yang ikut terpuruk dari sisi penampilan di lapangan hijau.
Berikut ini pemain bintang yang musim lalu bersinar terang, tapi justru meredup sebelum setengah musim 2015-2016 :
1. Diego Costa
Nasib striker berkebangsaan Spanyol ini kembali apes. Setelah bersinar musim lalu, ia justru melempem di musim 2015-2016. Penampilannya tak bertaji, dan hanya tiga kali mengoyak jala lawan, dengan menuai 19 sepakan tepat sasaran pada arena Premier League.
Angka tersebut sangat jauh dibanding pencapaian musim lalu, saat datang dari Atletico Madrid. Saat itu, bomber berusia 27 tahun ini mampu mengoleksi 20 gol dalam 58 sepakan tepat sasaran. Ia juga sempat mengirim tiga assist, dengan 24 umpan silang akurat.
Musim lalu, komposisi asal gol tergolong seimbang. Costa mencetak tiga gol dari sundulan, kaki kanan (12) dan kaki kiri (5). Ia juga menuai dua momen kala menciptakan dua gol serta sekali hat-trick. Angka itu berbanding terbalik dengan musim ini,yang hanya menuai tiga gol di Premier League, dan semua itu berasal dari sepakan kaki kanan.
2. Cesc Fabregas
Mantan kapten Arsenal ini tak lagi berstatus raja assist Chelsea pada Premier League 2015-2016. Statistiknya menurun drastis dibanding musim lalu. Sama seperti Diego Costa, Cesc Fabregas pun bergabung dengan Chelsea pada edisi 2014-15.
Fabregas cepat beradaptasi dengan gaya permainan The Blues. Pemain asal Spanyol. Dia menjadi pemberi umpan terbanyak di Chelsea musim lalu dengan 18 assist. Cesc tercatat mencetak 24 gol dalam 47 pertandingan.
Musim ini, penampilan Fabregas bisa dibilang menurun drastis. Dari total 22 laga yang sudah dimainkan, Fabregas hanya mencetak tiga assist.
3. Eden Hazard
Ini dia pemain yang dianggap paling 'rusak' musim ini. Corak permainan yang eksplosif seperti musim lalu bak hilang ditelan bumi. Sekarang, Hazard dinilai mudah kehilangan bola, kondisi fisik yang tak stabil dan mudah lelah,, ditambah level akurasi tembakan yang semakin berkurang.
Tak hanya itu, Hazard juga dianggap seringkali membuang peluang, plus bermain egois ketika berada pada area 20 meter lawan di depan gawang lawan. Level kerja sama dengan pemain lain juga tak membaik sejak awal musim.
Sepanjang musim ini, gelandang timnas Belgia tersebut hanya menciptakan empat assist dalam 24 pertandingan. Jumlah tersebut sangat menurun jika dibandingkan dengan musim lalu.
Pada 2014-2015, Ia tercatat sukses menciptakan 13 assist dan 19 gol dalam 52 pertandingan bersama The Blues. Ungkapan prihatin tak hanya datang dari fans Chelsea, namun juga para penggemar timnas Belgia. Mereka khawatir performa Hazard gagal membaik, sehingga akan berpengaruh terhadap kekuatan Belgia di Piala Eropa 2016.
4. John Terry
Bek senior ini tak bisa berbohong dengan usia yang sekaligus menggerogoti kondisi fisiknya. Ia tak lagi prima, dan penampilannya cenderung semakin memburuk, dan berimbas pada kinerja tak hebat lini pertahanan Chelsea.
Tercatat, ada tujuh kali kekalahan dalam 13 pertandingan yang dilewati JT bersama Chelsea. Karena itulah, banyak orang memprediksi, musim panas tahun depan akan menjadi momen perpisahan. Kontrak kapten klub asal London Barat itu akan berakhir pada 30 Juni 2016.
Pada realitas di lapangan, kondisi JT yang tak prima membuat lini pertahanan tak seimbang. Semua itu ditambah kualitas Kurt Zouma, Branislav Ivanovic dan Gary Cahill, yang ternyata tak bisa sejajar secara konsisten.
5. Branislav Ivanovic
Namanya memang tak tersentuh di sisi kanan lini pertahanan Chelsea. Sayang, tak seperti musim lalu, justru pada 2015-2016, Ivanovic seringkali membuat blunder. Ia kurang disiplin menjaga daerah, ditambah mudah dilewati lawan, terutama pemain sayap musuh.
Selain John Terry, lini belakang Chelsea khususnya sektor kanan terbukti sangat rentan mendapatkan serangan lawan. Penampilan bek asal Serbia itu musim ini sangat jauh berbeda dengan edisi sebelumnya. Jumlah persentase tekel Ivanovic menurun dari 90 persen ke angka 78 persen.
Manajer Jose Mourinho seperti bingung, karena tak ada pengganti sepadan untuk Ivanovic. Padahal, kadangkala sang pemain juga berfungsi sebagai bek tengah. Situasi itulah yang kabarnya membuat Ivanovic tak nyaman.
Sumber : Berbagai sumber