Bola.com, Leicester - Laga seru bakal tersaji di King Power Stadium, Rabu (30/12/2015) dini hari WIB, saat Leicester City menjamu Manchester City, pada lanjutan laga Premier League 2015-2016. Keduanya mengusung misi berbedam yang membuat pertarungan tak boleh terlewatkan begitu saja.
Tuan rumah mengincar tiga angka sebagai bayaran atas kegagalan di markas Liverpool, pada laga Boxing Day, ketika mereka takluk 0-1. Sementara Manchester City punya hasrat tinggi untuk menjaga konsistensi di jalur kemenangan. Tujuannya, satu yakni mengincar kursi puncak klasemen sementara.
Baca Juga
Bagi The Citizens, posisi teratas bisa menjadi milik mereka dengan syarat Arsenal gagal menang atas Bournemouth, dan mereka unggul di markas The Foxes. Pertarungan kedua tim dianggap sangat ideal. Semua komponen mendukung, mulai dari performa individu, kolektivitas tim dan hasrat tinggi untuk selalu ada di papan atas.
Advertisement
Baca Juga
Satu hal yang layak menuai atensi adalah perang terbuka untuk menunjukkan siapa yang paling tajam. Hal tersebut merujuk pada kondisi statistik, kedua tim tercatat sebagai yang paling subur alias prolifik dalam urusan merobek jala lawan.
Koleksi 37 gol sudah memberi gambaran betapa tajam lini agresor yang dimiliki Leicester City dan Manchester City. Kedua tim memiliki kuartet area depan yang menjadi andalan untuk menjebol jala musuh. Tak heran, pertarungan kedua tim bakal menjadi panggung pembuktian siapa yang paling tajam.
Di kubu tuan rumah, Manajer Leicester City, Claudio Ranieri mengandalkan empat jagoan yang saling berganti merobek jala lawan dalam 18 partai yang sudah dilalui. Dua nama yang sudah tak asing, Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, bakal menjadi 'hantu' bagi lini pertahanan tim tamu.
Kombinasi keduanya mengumpulkan 28 gol, dan itu berarti lebih dari 70 persen sumber gol Leicester City berasal dari aksi duo Inggris-Aljazair tersebut. Belum lagi ada dua nama di lini depan yang layak diperhitungkan, yakni bomber asal Jepang, Shinji Okazaki yang sudah mengoleksi 3 gol, dan Leonardo Ulloa (1).
Dua nama terakhir terkenal sebagai suplemen mematikan, yang bakal merepotkan Nicolas Otamendi dkk. Arsitek Leicester City, Claudio Ranieri percaya, deretan lini depan timnya akan menunjukkan tajinya lagi, setelah gagal di Stadion Anfield, akhir pekan lalu.
"Motivasi kami sangat tinggi untuk kembali menang, dan itu akan kami tunjukkan di lapangan. Saya yakin kali ini kami tak akan mandul, meski bukan pekerjaan mudah untuk menjebol jala lawan. Kekalahan dari Liverpool memberi kami banyak pelajaran, dan tim siap membalas kekalahan di Liverpool," ucap Ranieri, di situs resmi klub, Senin (28/12/2015).
Motivasi, kepercayaan diri dan dukunga suporter menjadi poin yang dianggap Ranieri bakal mengembalikan mereka ke jalan kemenangan. Bukan perkara gampang, karena performa Manchester City sedang menanjak. Lini pertahanan bakal menjadi konsentrasi utama, mengingat armada penggempur tim tamu juga tak terlalu buruk.
Empat gol ke gawang Sunderland pada laga Boxing Day menjadi sinyal bahaya bagi kubu Leicester City. Sosok seperti Wilfried Bony, Kevin De Bruyne, Yaya Toure, Raheem Sterling dan Sergio Aguero, bakal menjadi momok.
Aguero sudah mengoleksi 7 gol, Sterling (5), De Bruyne (5), Bony (4) dan Toure (4), membuktikan 'kesetaraan' mereka membuat Danny Simpson dkk tak boleh lengah sedetik-pun jika tak ingin merana. Gelandang Leicester City, Andy King mengakui hal tersebut.
"Kami ingin bangkit, tapi seharusnya juga melihat kualitas lini serang mereka. Kami akan menekan sepanjang pertandingan, tapi tim mesti waspada dengan level ketajaman lawan yang tak bisa dianggap remeh," cetus King, di Daily Star.
Rasa khawatir King, dan juga kubu Leicester City, sangat beralasan, terutama bagaimana mereka berharap kemenangan. Maklum, statistik mengungkapkan, musim lalu mereka selalu kalah dalam dua pertemuan kontra Manchester City. Hanya saja, tim tuan rumah tak pernah kalah tiga laga beruntun versus The Citizens sejak Agustus 1961.
Minoritas Leicester City semakin terlihat kala tim tamu juga tak terkalahkan dalam lima laga away terakhir ke Leicester, dengan catatan tiga menang dan dua seri. Manchester City tak pernah merasakan kekalahan pada laga di pengujung tahun sejak takluk 1-4 di rumah sendiri kontra Charlton Athletic pada Desember 2000.
"Saya percaya dengan pemainku. Para pemain juga berharap fans ada di belakang mereka, bisa menjadi pemain ke-12 yang sempurna, yakni tak berhenti memberi semangat hebat pada pasukanku," kata Ranieri.
Sumber : Daily Star, soccerSTATS, www.lcfc.com
Prakiraan pemain:
Leicester City (4-4-2) : Schmeichel, Fuchs, Huth, Morgan, Simpson, Albrighton, Kanté, King, Mahrez, Ulloa, Vardy
Manajer : Claudio Ranieri
Man. City (4-2-3-1) : Hart, Clichy, Mangala, Otamendi, Sagna, Touré, Delph, Sterling, Silva, Bruyne, Agüero
Manajer : Manuel Pellegrini
Head to Head
4/3/2015 - Manchester City 2-0 Leicester City (Premier League)
13/12/2014 - Leicester City 0-1 Manchester City (Premier League)
17/12/2013 - Leicester City 1-3 Manchester City (Piala Liga Inggris)
18/1/2011 - Manchester City 4-2 Leicester City (Piala FA)
9/1/2011 - Leicester City 2-2 Manchester City (Piala FA)
24/4/2004 - Leicester City 1-1 Manchester City (Premier League)
Lima Pertandingan Terakhir Leicester City
29/11/2015 - Leicester City 1-1 Manchester United (Premier League)
5/12/2015 - Swansea City 0-3 Leicester City (Premier League)
15/12/2015 - Leicester City 2-1 Chelsea (Premier League)
19/12/2015 - Everton 2-3 Leicester City (Premier League)
26/12/2015 - Liverpool 1-0 Leicester City (Premier League)
Lima Pertandingan Terakhir Manchester City
5/12/2015 - Stoke City 2-0 Manchester City (Premier League)
9/12/2015 - Manchester City 4-2 Gladbach (Liga Champions)
12/12/2015 - Manchester City 2-1 Swansea City (Premier League)
22/12/2015 - Arsenal 2-1 Manchester City (Premier League)
26/12/2015 - Manchester City 4-1 Sunderland (Premier League)
Prediksi bola.com
Leicester City 45-55 Manchester City