Bola.com, Wolverhampton - Novelis asal Amerika Serikat, Joan Didion, mengatakan, "Hidup bisa berubah dengan cepat". Hal itu yang mungkin dialami mantan pramusaji restoran cepat saji, Aaron Collins, yang kini menjadi pesepak bola profesional.
Pada 22 Januari 2016, Collins menandatangani kontrak bersama Wolverhampton Wanderers, klub yang pernah berlaga di Premier League. Pemain Wales berusia 18 tahun itu meneken kontrak berdurasi dua setengah tahun bersama The Wolves.
Baca Juga
Jadwal Lengkap Liga Inggris pada Akhir Pekan Ini: Man City Bertemu Tottenham, Liverpool Berpeluang Menjauh
Resmi, Pep Guardiola Perpanjang Kontrak di Manchester City hingga 2027
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Baca Juga
Namun, kisah masa lalu Collins ternyata lebih menarik ketimbang kepastian bergabung ke Molineux, markas Wolverhampton. Dua tahun lalu, Collins harus kerja di sebuah restoran cepat saji terkenal buatan Amerika Serikat, demi meniti karier sebagai pesepak bola.
Saat itu, Collins baru saja didepak dari akademi sepak bola Bristol City. Collins lantas mencoba peruntungan dengan mendaftar di akademi sepak bola Newport County.
Tanpa disangka, Collins bisa lolos ujian dan masuk akademi Newport County. Namun, pihak klub tidak memberikan beasiswa kepada dia selama masa mengikuti pelatihan akademi.
Demi membiayai hidup, termasuk ongkos pergi ke tempat latihan, Collins bekerja paruh waktu di sebuah restoran cepat saji ternama di kawasan Malpas. Setelah berlatih, Collins bekerja untuk mendapatkan uang. Kerja keras Collins ternyata diketahui direktur akademi Newport County, Mike Flynn.
"Saya baru saja menjadi kepala akademi klub yang baru. Orang yang saya gantikan merasa Collins tidak layak mendapat beasiswa. Sementara itu, saya pernah menyaksikan permainan Collins. Dia lebih berbakat ketimbang para pemain lain," kata Flynn.
"Saya lalu berbicara dengan manajer Justin Edinburgh dan menjelaskan Collins sampai harus bekerja di McDonald's untuk membiayai hidupnya. Saya ingin kami memberikan kontrak profesional kepadanya. Saya tidak ingin kehilangan anak ini," lanjut Flynn.
Permintaan Flynn dikabulkan sang manajer. Bahkan, Collins sempat bermain untuk tim utama Newport County dalam sebuah laga non-kompetitif pada September 2014. Pada April 2015, Collins menjalani debut bersama Newport County saat berhadapan dengan Dagenham di ajang Football League.
Karier Collins semakin bersinar saat pergantian kursi manajer dari Edinburgh kepada Terry Butcher. Dengan berani, Butcher mempromosikan beberapa pemain muda ke tim utama. Nama Collins menjadi salah satu pemain yang terpilih.
Meski Butcher kemudian lengser dan digantikan Warren Feeney, Collins tetap dipercaya tampil dalam 22 pertandingan bersama Newport County pada musim ini. Dia berhasil mencetak tiga gol dan dua assist selama 1.060 menit bermain di berbagai ajang.
Performa Collins bersama The Exiles (julukan Newport County) menarik minat Wolverhampton. Pada 22 Januari 2016, The Wolves meresmikan pembelian Collins dengan nilai transfer yang dirahasiakan.
"Dia akan pergi ke klub hebat, Wolverhampton Wanderers. Manajer mereka, Kenny Jackett, akan membantu perkembangan Collins. Semoga, dia bisa mendapatkan tempat utama di sana," kata manajer Feeney.
Sementara itu, Flynn yang merupakan sosok di balik perubahan hidup Collins mengatakan, "Saya yakin dia bisa berkembang pesat. Namun, dia harus ingat, pengalamannya dari pegawai McDonald's menjadi pemain profesional berlangsung cepat. Itu pun bisa terjadi sebaliknya," ujar Flynn.
"Dia lebih cocok mencetak gol ketimbang mengolah burger. Jika terus bekerja keras, dia akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia bisa membanggakan keluarganya. Hanya langit yang menjadi batasannya," lanjut Flynn.
Sumber: BBC