Bola.com, Manchester - Manchester United menundukkan Arsenal pada laga lanjutan Premier League 2015-2016, dengan skor tipis, 3-2. Pada partai yang berlangsung di Stadion Old Trafford tersebut, taktik tuan rumah terbukti lebih efektif dibanding tim tamu.
Si empunyavenue unggul lebih dulu pada menit ke-29 melaluiMarcusRashford, yangdigandakkan tiga menit berselang via pemain yang sama.DannyWelbeck membuka harapanArsenal lewat golnya, lima menit jelang rehat babak pertama.
Advertisement
Baca Juga
Sayang, saat hendak bangkit, giliran gelandang The Red Devils, Ander Herrera yang menjebol jala Petr Cech setelah memanfaatkan umpan matang Rashford. Tim asal London mencetak satu gol hiburan pada menit ke-69 melalui aksi Mesut Ozil.
Hasil tersebut memberi bukti tangan dingin Manajer Manchester United, Louis Van Gaal, masih mampu menghadirkan situasi yang positif. Setidaknya, tiga angka membuat mereka hanya berselisih tiga angka dari tim yang duduk di batas terakhir zona Liga Champions, Manchester City.
Terlepas dari itu, kemampuan Van Gaal dalam meramu sekaligus berjudi dengan komposisi pemain yang serba terbatas, terutama di lini depan, layak mendapat acungan jempol. Setidaknya, ketiadaan Wayne Rooney dan Martial, mampu ditutup dengan kerja sama apik Rashford dkk.
Situasi terkini memunculkan analisa tersendiri. Tak bisa dipungkiri, sosok Van Gaal sempat didengungkan bakal terdepak lebih cepat. Hampir dua tahun lamanya sejak Louis Van Gaal resmi ditunjuk sebagai arsitek Manchester United (MU). Berbekal membawa Belanda tampil luar biasa di Piala Dunia 2014, Van Gaal diharapkan mampu mengembalikan penampilan menyerang MU. Sayangnya, fakta berbicara ia tidaklah lebih baik dari pendahulunya, David Moyes.
Selama kepemimpinannya, Moyes yang kala itu mengemban tugas berat sebagai The Chosen One, berhasil membawa Setan Merah meraih 26 kemenangan dari 51 pertandingan di seluruh kompetisi yang mereka ikuti. Capaian tersebut sedikit lebih baik dari MU asuhan Van Gaal, setidaknya sampai akhir pekan lalu.
Hingga kemenangan atas Shrewsbury Town FC, Senin (22/2), pelatih Belanda tersebut membawa MU meraih 42 kemenangan. Presentase kemenangannya selisih 1% lebih buruk dari pendahulunya. Namun, Van Gaal masih dapat berbangga diri karena lebih jarang menderita kekalahan dibandingkan MU milik Moyes.
Catatan tersebut didukung angka kebobolan per pertandingan milik MU era Van Gaal yang lebih baik. Sementara di era Moyes, angka gol per partai yang lebih baik. Van Gaal membawa MU lebih sulit ditaklukan dan meraih lebih banyak poin, namun juga tidak menarik untuk dilihat fans karena jarang menciptakan gol.
Tidak heran jika hasil seri yang diraih Van Gaal lebih banyak dibandingkan Moyes. Selain itu, MU era Moyes cenderung lebih cepat kembali ke jalur kemenangan dibandingkan era Van Gaal sekarang. Saat itu, MU tercatat hanya sempat menjalani 3 pertandingan tanpa sekalipun menikmati kemenangan. Sebaliknya, mereka justru meraih 2 kekalahan dan 2 hasil seri dalam 4 pertandingan awal musim 2014/2015, yang merupakan musim pertama Van Gaal.
Capaian tersebut terjadi lagi pada periode 25 November-28 Desember musim ini. Pada rentang waktu tersebut, MU mengalami 4 hasil seri dan 4 kekalahan beruntun, termasuk ketika dikalahkan Norwich 1-2 di Old Trafford.
Namun, ada beberapa aspek yang meringankan dan mungkin menjadi penyebab mengapa Van Gaal mengalami nasib yang lebih beruntung. Maklum, Sang Meneer dianggap layak untuk angkat kaki sebelum musim berakhir. Selain angka kebobolan yang lebih baik, catatan penampilan MU asuhan eks arsitek Ajax Amsterdam dan Barcelona ini, kala berhadapan dengan tim besar juga lebih baik dibandingkan pendahulunya.
Moyes hanya meraih presentase kemenangan 15% saat harus menghadapi tim elit seperti Manchester City atau Liverpool. Bahkan MU harus rela dihajar 0-3 dari dua tim tersebut selama dilatih eks-pelatih Everton ini.
Penampilan kala bersua tim-tim elit seperti ini memang selalu menjadi tolak ukur mengenai kesiapan sebuah tim meraih prestasi maksimal. Secara prestasi, Van Gaal sedikit lebih baik. Saat ini, MU masih bertahan di Piala FA setelah tahun lalu disingkirkan Arsenal di perempat final. Musim lalu, MU dibawanya kembali ke Liga Champions dan musim ini mereka juga masih bertarung untuk satu tiket ke turnamen tersebut.
Hanya Liga Champions, langkah MU terhenti di babak grup. Mereka kalah bersaing dengan Wolfsburg dan PSV.Hal itu lebih buruk dibanding dengan Moyes yang masih sempat membawa MU meraih tempat di perempatfinal musim 2013-2014 sebelum dihancurkan Bayern Munchen dengan skor 3-1 di Allianz Arena.
Di Piala Liga, setelah musim lalu disingkirkan tim antah berantah, MK Dons, tahun ini Middlesbrough yang menghentikan langkah Setan Merah di babak ke-4. Terakhir, dengan daftar belanja 335 juta euro yang telah dikeluarkan selama era Van Gaal, rasanya wajar saja kalau muncul pendapat Van Gaal seharusnya bisa membawa MU lebih baik dari era Moyes.