Bola.com, Manchester - Manajer Manchester United, Louis van Gaal, mengungkapkan bomber Wayne Rooney marah ketika diganti pada laga kontra Aston Villa. Pelatih asal Belanda itu mengambil keputusan tersebut karena kapten MU itu mulai kehilangan fokus di babak kedua.
Baca Juga
Konfirmasi Mikel Arteta usai Arsenal Bungkam Ipswich 1-0 di Boxing Day Liga Inggris: Bukayo Saka Operasi, Absen Lebih dari 2 Bulan
3 Fakta Menarik dari Pekan ke-18 Premier League, Panasnya Boxing Day: Kartu Merah Bruno Fernandes dan Kekalahan MU Paling Nyesek
Deretan Statistik Menarik Saat Arsenal Bungkam Ipswich Town 1-0 di Liga Inggris: Lini Belakang The Gunners seperti Tembok China!
Advertisement
Baca Juga
Partai melawan Aston Villa menandai comeback Rooney setelah absen selama dua bulan akibat cedera lutut. Pemain berkebangsaan Inggris itu dipercaya tampil sejak awal di Villa Park, Sabtu (16/4/2016).
Namun, Rooney hanya bermain hingga menit ke-67 sebelum akhirnya digantikan oleh Jesse Lingard. Saat berjalan menuju bangku pemain, ekspresi kesal terpancar dari raut muka mantan penggawa Everton itu.
"Saya ingin mengganti Rashford. Dia masih muda dan telah banyak memainkan pertandingan tetapi pada akhirnya saya tidak ingin melakukannya. Saya ingin mengambil keuntungan dari momentum karena dia dalam kondisi sangat bagus untuk bermain," kata Van Gaal.
"Tetapi, saya bisa saya menariknya keluar. Itu sama halnya dengan Wayne Rooney. Dia marah ketika diganti karena ingin bermain selama 90 menit. Namun, Anda bisa melihat dia sering kehilangan bola pada babak kedua dan dia tak bermain seperti babak pertama," ucap pelatih asal Belanda itu.
Manchester United dalam laga tersebut berhasil meraih kemenangan 1-0 berkat gol Marcus Rashford pada menit ke-32. Tambahan tiga poin mengukuhkan posisi kubu Old Trafford di urutan kelima dengan raihan 56 poin.
Sementara itu, kekalahan ini membuat Aston Villa dipastikan turun kasta ke Divisi Championship musim depan. Dengan empat pertandingan tersisa dan terpaut 15 poin dari Norwich City yang berada di peringkat 17 atau batas aman dari zona degradasi, mustahil bagi Aston Villa beranjak dari tiga posisi terbawah.
Sumber: The Mirror