Bola.com, London - Inggris Raya memutuskan keluar dari Uni Eropa setelah melakukan referendum. Federasi Sepak bola Inggris (FA) menyambut baik keputusan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa juga memberikan dampak signifikan bagi dunia sepak bola Inggris. Para pemain yang berasal dari luar Inggris harus mengurus ijin kerja. Padahal, saat masih di bawah naungan Uni Eropa para pemain asal Eropa tak harus mengurus ijin kerja atau work permit jika ingin bermain di Inggris.
Aturannya juga terbilang ketat. 10 daftar negara teratas yang para pemainnya minimal bermain sebanyak 30 persen dari total pertandingan dalam dua tahun terakhir. Jika memenuhi syarat itu, barulah ijin kerja permanen bisa diterbitkan otoritas Inggris. Sedangkan bagi negara dengan peringkat 11-20, minimal harus bermain 45 persen di level pertandingan internasional.
"Pandangan saya selalu saja tentang minimnya pemain asal Inggris yang masuk di tim utama Premier League. Kami hanya memiliki setidaknya 30 persen. Itu memalukan. Jika keluarnya Inggris dari Uni Eropa bisa mmeningkatkan jumlah pemain asal Inggris, saya menyambut gembura keputusan itu," ungkap Presiden FA, Greg Dyke.
"Dalam hal sepak bola, keputusan ini akan memberikan dampak besar, Itu karena Bosman Rule dan peraturan Eropa lainnya takkan berlaku bagi kami di masa depan. Kami akan segera tahu seberapa besar dampaknya ketika kami menjalaninya," ia menambahkan
Inggris Raya, yang terdiri dari Inggris, Wales, Skotlandia, dua wilayah Irlandia Utara, dan Gibraltar, pada Kamis (23/6/2016) memberikan suara dalam referendum untuk menentukan apakah tetap bergabung bersama Uni Eropa atau keluar dari organisasi itu. Perhitungan akhir menunjukkan 52 persen memutuskan keluar. Sementara itu, 48 persen menginginkan Inggris tetap bertahan di Uni Eropa.
Uni Eropa adalah kemitraan ekonomi dan politik dengan anggota 28 negara. Organisasi ini dimulai setelah Perang Dunia II untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, dengan harapan negara-negara yang menjadi mitra dagang akan menghindari perang satu sama lain.
"Memang benar klub-klub asal Inggris tak bisa membawa para pemain asal Eropa yang mereka inginkan. Teyapi, akan ada proses. Saya rasa para klub ingin tetap bebas di pasar. Apakah ini mungkin? Kami akan mengetahuinya mungkin dalam dua tahun ke depan," tegas Dyke.
"Sangat disayangkan jika para pemain Eropa tak bisa bermain di sini. Tetapi, saya merasa bahwa hal itu takkan terjadi," Greg Dyke mengakhiri pembicaraan.
Di antara liga-liga besar Eropa, klub-klub Premier League memang paling banyak menggantungkan nasibnya kepada pemain asing. Berdasarkan catatan Transfermarkt, ada 65,2 persen pemain asing di Premier League saat ini.
Jumlah persentase itu jauh di atas Serie A (55,6 persen), Bundesliga (49,9 persen), dan Ligue 1 (48,6 persen).
Sumber: BBC