Sukses


5 Pemain Ini Sukses di Liga Lain Setelah Gagal di Premier League

Bola.com, Jakarta Menjadi bintang di sebuah liga tak menjadi jaminan seorang pemain bakal meraih kesuksesan ketika pindah ke liga lain. Ada beberapa faktor yang menjadi batu sandungan bagi pemain tersebut untuk mengulang prestasi mereka.

Contohnya di Premier League, para bintang dari liga lain belum tentu mampu tampil maksimal ketika pindah ke kompetisi sepak bola kasta tertinggi di tanah Inggris itu. Alasannya cukup banyak, tempo permainan yang terlalu cepat dan cenderung keras.

Sehingga, para pemain ini gagal memenuhi ekspektasi klub maupun tidak bisa diturunkan terlalu sering karena cedera, walaupun direkrut karena prestasi mereka di klub sebelumnya.

Namun, bisa saja mereka yang gagal di Premier League ini mampu beradaptasi di liga lain dan jadi pahlawan bagi klub baru mereka, seperti menjadi tumpuan untuk mencetak gol atau menjadi pilar pertahanan yang handal. Hal-hal tersebut ternyata bisa mereka lakukan setelah mereka keluar dari Premier League.

Berikut Bola paparkan 5 nama pemain yang berjaya di liga lain, setelah tergelincir di Premier League.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1

Diego Forlan

Nama ini masih dijadikan yel-yel bagi fans Manchester United, yakni "He came from Uruguay, he made the Scousers cry", walaupun sebenarnya dia mengalami kesulitan di Old Trafford. Direkrut pada Januari 2002 dengan banderol 6,9 juta euro, dia baru bisa mencetak gol pertamanya pada September 2002, yakni saat berhadapan dengan Maccabi Haifa di Liga Champions. Sejak saat itu, dia hanya mencetak 10 gol selama 2002-2004.

Dia baru mulai bersinar ketika United menjualnya ke Villarreal pada tahun 2004. Mencetak 54 gol selama 2004-2007, dia berhasil memenangkan penghargaan Sepatu Emas bersama Thierry Henry pada tahun 2005. Kejayaan seakan tidak lepas darinya ketika bergabung dengan Atletico Madrid pada tahun 2007. Dia berhasil membawa Atletico memenangkan Piala Europa pertama mereka pada tahun 2009. Catatan golnya juga fantastis, yakni 74 gol selama 134 penampilan di semua kompetisi.

3 dari 6 halaman

2

Adrian Mutu

Legenda timnas Rumania ini bergabung dengan Chelsea dengan banderol 22,5 juta euro pada tahun 2003, dan masalah menghampirinya sejak saat itu. Tertangkap tangan menggunakan nikotin pada Oktober 2004, dia juga bersengketa dengan Chelsea karena tim tersebut memutuskan kontraknya secara sepihak karena kasus tersebut.

Mutu sempat menerima tawaran Juventus untuk bergabung bersama Nyonya Tua pada tahun 2005, dan berhasil mencetak 7 gol dari 33 penampilan. Namun, kebangkitannya mulai terlihat pada saat dia pindah ke Fiorentina pada tahun 2006. Sampai kepindahannya ke Cesena pada tahun 2011, dia berhasil mencetak 54 gol dalam 112 penampilannya bersama La Viola tersebut.

4 dari 6 halaman

3

Giovanni van Bronckhorst

Giovanni van Bronckhorst dibeli oleh Arsenal pada tahun 2001 dari Glasgow Rangers. Namun dia hanya mampu tampil sebanyak 42 kali dalam 2 tahun karirnya bersama the Gunner. Selain rentan cedera, dia juga kesulitan tampil karena pemain di posisi gelandang bertahan mendapatkan banyak saingan seperti Patrick Vieira, Edu dan Gilberto Silva.

Van Bronckhorst kemudian bermain di Barcelona sebagai pemain pinjaman pada tahun 2004, dan langsung jadi pemain permanen setahun setelahnya. Dia bahkan memenangkan Liga Champion bersama Barcelona, saat dia baru setahun bermain untuk Blaugranas.

Dia juga menjadi bagian dari skuat Belanda di Piala Dunia 2010, yang dikalahkan oleh Spanyol pada laga final.

5 dari 6 halaman

4

Gerard Pique

Walaupun bergabung dengan Manchester United pada tahun 2004, dia menghabiskan musim 2005/2006 bersama tim cadangan Manchester United dan musim 2006/2007 dipinjamkan ke Real Zaragoza selama semusim penuh. Otomatis, hanya pada musim 2004/2005 dan 2006/2007 dia bermain bersama tim senior Manchester United, itupun hanya sebanyak 12 caps.

Dia akhirnya kembali ke Barcelona, dan pria lulusan akademi La Masia ini berhasil membawa Barcelona memenangkan La Liga musim 2008–09, 2009–10, 2010–11, 2012–13, 2014–15 dan 2015–16, serta Piala Champions 2008–09, 2010–11 dan 2014–15.

6 dari 6 halaman

5

Marco Materazzi

Materazzi yang direkrut Oleh Everton pada tahun 1998, setelah berhasil membawa Perugia promosi ke Serie A. Bermain untuk The Toffees dari tahun 1998-1999, dia hanya bermain sebanyak 25 caps. Kurangnya disiplin dan ketidaksukan Materazzi pada kota Liverpool, membuatnya tidak betah dan kembali ke Perugia selama tahun 1999-2001.

Dia akhirnya menemukan klub yang pas dengannya, yakni Inter Milan pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2011. Sampai saat itu, pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut berhasil membawa tim tersebut memenangkan 5 Serie A, 1 gelar Liga Champion, 4 Coppa Italia, dan 4 Supercoppa.

Sumber: Berbagai Sumber

 

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer