Bola.com, Milan - Pelatih Inter Milan, Frank de Boer, mengkritik metode latihan tingkat tinggi yang diterapkan Jurgen Klopp ketika pertama kali datang ke Liverpool pada tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Klopp ditunjuk menjadi manajer Liverpool pada 8 Oktober 2015. Pertandingan pertama pria asal Jerman itu bersama The Reds yakni ketika ditahan imbang Tottenham Hotspur dengan skor 0-0 di White Hart Lane pada 17 Oktober 2015.
Setelah itu, Klopp harus mendapati kenyataan Liverpool dilanda krisis pemain karena mengalami cedera. Setidaknya sembilan pemain mengalami cedera medio Oktober-November 2015, atau pada awal-awal kedatangan Klopp ke Stadion Anfield.
Banyak pihak yang menilai hal itu terjadi karena metode latihan yang diterapkan Klopp. De Boer sependapat dengan tudingan tersebut dan menilai Klopp terlalu cepat membawa metode yang biasa dilakukannya di Borussia Dortmund ke Liverpool.
"Saya teringat ketika Jurgen Klopp pertama kali mengambil alih Liverpool pada Oktober tahun lalu dan mencoba segera menerapkan strategi high-pressing yang biasa digunakannya di Borussia Dortmund. Tetapi, hasilnya adalah sejumlah pemain mengalami cedera," kata De Boer kepada La Gazzetta dello Sport.
Berkaca pada kasus Klopp di Liverpool, De Boer tak ingin terburu-buru menerapkan metode latihan yang biasa dilakukannya bersama Ajax. De Boer mengaku tak ingin mengambil resiko.
"Jadi, terkadang alangkah lebih baik untuk pelan-pelan ketika ingin menerapkan strategi baru. Kami harus sangat berhati-hati saat ini untuk tidak terlalu intens dalam pelatihan. Sebab, hal seperti itu dapat menyebabkan banyak pemain yang cedera," ujar pelatih berpaspor Belanda itu.
De Boer didatangkan Inter pada musim panas ini untuk menjadi pengganti Roberto Mancini dan menandatangani kontrak berdurasi tiga musim. Pria 46 tahun itu akan memulai debutnya sebagai pelatih Nerazzurri pada laga pembuka Serie A 2016-2017 melawan Chievo di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, Minggu (21/8/2016).
Sumber: Liverpool Echo