Sukses


5 Momen Panas Rivalitas Chelsea Vs Liverpool

Bola.com — Chelsea bakal menjamu Liverpool pada pertandingan pekan kelima Premier League 2016-2017, Jumat atau Sabtu (17/9/2016) dini hari WIB. Pertemuan kedua klub tersebut kini dianggap sebagai salah satu bentuk rivalitas modern dalam dunia sepak bola Inggris. 

Mengapa demikian? Sebab, sejak 2005, kedua klub tercatat telah bertemu sebanyak 41 kali di berbagai ajang. Sebagai perbandingan, Liverpool hanya melakoni 29 pertandingan melawan Manchester United selama periode tersebut. 

Menurut catatan LFCOnline, secara total, Liverpool dan Chelsea sudah bertemu sebanyak 116 pertandingan. Skuat asuhan Jurgen Klopp berhasil meraih 71 kemenangan, 38 imbang, dan sisanya berakhir untuk kemenangan The Blues. 

Namun, rivalitas baru muncul seiring banyaknya pertemuan kedua tim dalam beberapa tahun terakhir, baik di ajang Premier League, Piala Liga Inggris, Liga Champions, hingga Piala FA. Nah, sejak kapan cerita persaingan kedua klub itu bermula? Berikut ini adalah paparannya: 

Chelsea dan Liverpool saat bertanding pada final Piala Liga Inggris 2005. (Sportkeeda).

1. Final Piala Liga Inggris 2005

Pertandingan ini bisa dibilang cukup berkesan bagi Jose Mourinho, yang saat itu masih melatih Chelsea. Melalui babak tambahan, manajer asal Portugal tersebut berhasil meraih trofi pertama bersama Chelsea, usai menang 3-2 atas Liverpool. 

Akan tetapi, momen menarik terjadi di menit-menit akhir babak normal. Mourinho menerima kartu merah usai memprovokasi suporter Liverpool setelah Steven Gerrard mencetak gol bunuh diri yang mengubah kedudukan menjadi 1-1. 

"Saya tidak menyesal," ujar Mourinho, seusai pertandingan. "Satu-satunya hal yang saya pahami adalah saya berada di Inggris. Jadi, mungkin ketika saya berpikir telah melakukan kesalahan, saya harus beradaptasi dengan negara Anda."

"Saya sangat menghormati suporter Liverpool dan apa yang saya lakukan seperti mengisyarakatkan 'tutup mulut Anda' setelah gol itu sebenarnya bukan untuk mereka, melainkan untuk media-media Inggris," ia menambahkan. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Semifinal Liga Champions

2. Semifinal Liga Champions

Tiga bulan kemudian, Liverpool dan Chelsea bertemu pada semifinal Liga Champions, di Anfield. The Reds lolos ke partai puncak usai menang 1-0. Namun, gol kemenangan yang dicetak Luis Garcia dianggap kontroversial karena, melalui tayangan ulang, bola belum melewati garis gawang. 

"Itu adalah gol dari bulan atau tribune stadion Anfield. Mereka tidak mencetak gol pada semifinal saat melawan kami, tetapi saya menerima jika mereka memang mengalahkan kami," ujar Mourinho, saat menanggapi gol tersebut. 

Pada musim 2005, Chelsea keluar sebagai juara dan jarak dengan Liverpool, yang menempati posisi kelima, terpaut 37 angka. Satu musim berselang, Liverpool berhasil menyingkirkan Tim London Biru dari semifinal Piala FA. 

"Apakah tim terbaik menang? Menurut saya, tidak. Satu atau dua pertandingan mereka (Liverpool) mungkin mengejutkan saya. Namun, jarak kedua tim di ajang Premier League selama dua musim lebih dari 45 poin," kata Mourinho. 

Persaingan Jose Mourinho dan Rafael Benitez ketika masih melatih Chelsea dan Liverpool. (Skysports).

Mourinho vs Benitez

Peran Mourinho dan Rafael Benitez memang besar dalam mengusung rivalitas antara Chelsea dan Liverpool. Kedua pelatih tersebut pun tercatat sempat memiliki jalan karier sama yaitu melatih Inter Milan, Chelsea, dan Real Madrid. 

Saat bersua di ajang Premier League, Benitez beberapa kali mengomentari permainan bertahan Chelsea. "Bagi saya, Arsenal bermain jauh lebih baik. Mereka menang dan sangat menyenangkan menyaksikan pertandingan mereka," kata Benitez. 

"Barcelona dan Milan juga demikian. Mereka telah membuat para penonton terhibur. Jadi, bagaimana bisa Anda mengatakan Chelsea adalah tim terbaik di dunia?" ujarnya. 

Bukan hanya permainan Chelsea, julukan "The Special One" milik Mourinho pun tak luput dari sindiran Benitez. Menurut dia, "Kami memiliki 'The Special One' sendiri, mereka adalah suporter, kami yang selalu mendukung dengan hati.

Mendengar sindiran itu, Mourinho mengatakan, "Berapa gelar yang telah Benitez raih semenjak bergabung Liverpool? Tidak ada." 

3 dari 3 halaman

Blunder Gerrard

Gerrard, Torres, dan Chelsea

Steven Gerrard dan Fernando Torres menjadi dua nama yang lekat dalam ingatan para suporter Chelsea dan Liverpool. Gerarrd, sempat menjadi "aktor" utama kegagalan Liverpool meraih gelar Premier League musim 2013-2014. 

Blunder Gerrard, yang terpeleset ketika sedang mengontrol bola, membuat Didier Drogba dengan mudah membobol gawang Liverpool. The Reds kalah 0-2 dari Chelsea. Hasil itu pun membuat Manchester City meraih puncak klasemen sebelum akhirnya berhasil memastikan gelar juara.

Sementara itu, Torres menjadi salah satu pemain Chelsea yang sempat dibenci para suporter Liverpool. Sebab, di tengah rivalitas kental kedua klub, striker asal Spanyol tersebut memutuskan untuk bergabung dengan The Blues. 

Namun, penampilan Torres di Stamford Bridge jauh dari harapan. Setelah diboyong dengan nominal transfer 50 juta pounds, Torres mengalami panceklik gol, situasi yang berbanding terbalik ketika ia berkarier bersama kubu Merseyside. 

Empat musim berseragam Liverpool, Torres mencetak 81 gol dan 21 assist dari total 142 pertandingan. Sementara itu, di London, striker yang kini membela Atletico Madrid tersebut hanya menorehkan 45 gol dan 35 assist dari 175 penampilan. 

Jose Mourinho memberikan salam kepada suporter, Mourinho dipecat Chelsea setelah kalah dari Leicester City. (AFP Photo/Adria Dennis).

Mourinho dipecat

Pada musim 2015-16, suporter Liverpool bisa dibilang menikmati penurunan performa Chelsea yang kembali diasuh Mourinho. Berstatus sebagai juara bertahan, The Blues meraih beberapa hasil mengecewakan, termasuk kalah 1-3 dari Liverpool di Stamford Bridge. 

Seusai pertandingan, Mourinho pun bungkam. Manajer berusia 47 tahun itu bahkan hanya melontarkan kalimat "Saya tidak bisa mengatakan apa-apa" ketika sedang menjawab tujuh hingga sembilan pertanyaan dari para jurnalis. 

Enam bulan kemudian, Mourinho dipecat. 

Sumber: Skysports

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer