Sukses


Perang Guardiola dengan Agen Yaya Toure Makin Panas...

Bola.com,Manchester - "Perang" antara manajer, Pep Guardiola, dengan Dimitri Seluk, agen Yaya Toure, makin panas setelah pria asal Turki itu menilai dirinya tidak perlu meminta maaf kepada sang pelatih. Menurut dia, justru Guardiola yang harus berkaca diri. 

Pada Selasa (20/9/2016), Guardiola, mengancam, tidak akan memainkan Toure jika Seluk tidak meminta maaf terkait dengan keputusan eks pelatih Barcelona itu tidak memasukkan nama sang pemain ke daftar pemain Liga Champions 2016-2017. 

Setelah nama kliennya dicoret, Seluk menyebut, Guardiola berperilaku sudah seperti raja, meski baru menangani The Citizens. Bahkan, ia menilai, pelatih asal Spanyol itu akan kesulitan memenangi Liga Champions tanpa kehadiran Toure. 

"Untuk apa saya harus meminta maaf? Guardiola baru memenangi beberapa laga dan dia merasa sudah seperti raja. Saya tinggal di Eropa, jadi saya dapat mengatakan apapun dan Guardiola tidak dapat menghentikan saya," ujar Seluk. 

Seluk menuturkan, ia bersedia meminta maaf apabila Guardiola lebih dulu melakukan hal yang sama kepada mantan manajer City, Manuel Pellegrini, dan kiper tim nasional Inggris, Joe Hart, yang kini berkarier dengan Torino. 

"Jika Anda seorang pria sejati, hal seperti ini tidak akan terjadi. Pellegrini menandatangani kontrak baru tahun lalu dan dia seperti mendapat hukuman ketika Guardiola datang. Menurut saya, Pellegrini adalah seorang pria sejati," tutur Seluk. 

Dimitri Seluk bersama Yaya Toure. (Daily Mail).

"Guardiola juga harus meminta maaf kepada Joe Hart. Ini tidak normal dan tidak tepat datang ke Inggris lalu melepas beberapa pemain asal Inggris. Ketika datang ke sebuah negara, Anda harus menghargai negara tersebut dan juga masyarakatnya," ia menambahkan. 

Toure belum mencatatkan penampilan di Premier League 2016-2017. Satu-satunya laga yang dimainkan pemain 33 tahun itu di bawah asuhan Guardiola yakni Kualifikasi Liga Champions 2016-2017 saat City menang 1-0 atas Steau Bucharest (24/8/2016).

"Ketika Yaya datang, mereka (City) bisa memimpikan Liga Champions. Bintang besar di Eropa tidak ingin datang ke City, tetapi Yaya melakukan hal tersebut. Mereka sebelumnya bukan klub besar. Setelah Yaya datang, mereka kemudian mulai meraih banyak gelar, dua trofi liga Inggris, dan sempat menjadi semifinalis Liga Champions," ujar Seluk. 

"Saya ingin City memenangi segalanya karena itu artinya trofi Yaya juga akan bertambah. City memiliki banyak pemain hebat, tetapi Guardiola ingin mengubah masa depan Yaya, dan juga Hart. Saya lebih menghormati manajer seperti Claudio Ranieri yang bisa meraih prestasi tinggi tanpa mengeluarkan banyak uang untuk membeli pemain," tuturnya. 

Sumber: Skysports

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer