Bola.com — Manajer asal Portugal, Jose Mourinho ternyata sempat hampir pingsan di sela tur pra musim Chelsea, di Amerika Serikat, pada 2013. Beruntung, Eva Carneiro, yang saat itu berstatus sebagai salah satu tim dokter The Blues, bergerak cepat.
Advertisement
Baca Juga
Peristiwa ini terungkap dalam Jose Mourinho: Up Close and Personal, karya Robert Beasley. Selain momen Mourinho hampir pingsan, terdapat pula beberapa cerita menarik soal sisi lain manajer Manchester United tersebut.
Carneiro dan Mourinho sempat menjadi pemberitaan utama media-media Inggris pada 2015. Penyebabnya adalah keputusan Chelsea memecat Carneiro yang sempat dikritik Mourinho pada laga melawan Swansea City, 8 Agustus 2015.
Dalam laga tersebut, Carneiro sempat berinisiatif menatangani Hazard yang tergeletak di lapangan usai ditekel pemain Swansea. Situasi itu membuat Chelsea hanya bermain sembilan orang setelah sebelumnya Thibaut Courtois mendapatkan kartu merah.
Keputusan Carneiro ternyata menyulut emosi Mourinho. Seusai pertandingan, Mourinho melontarkan kata kasar kepada Carniero sebelum pada akhirnya menurunkan jabatan Carneiro dan melarangnya datang ke tempat latihan.
Carneiro lantas mengambil tindakan hukum atas kejadian tersebut karena merasa dirugikan. Meski sempat berlangsung alot, The Blues pada akhirnya merilis pernyataan maaf kepada Carneiro beserta seluruh keluarga pada Juni 2016.
Namun, sebelum masalah itu mencuat, terdapat cerita menarik antara Mourinho dan Carneiro. Salah satunya adalah yang dituliskan Robert Beasley.
Berikut ini adalah nukilan cerita dari karya jurnalis asal Inggris tersebut:
"...Pada saat tur pra musim Chelsea di AS pada 2013, saya secara kebetulan menyaksikan adegan luar biasa.
Saat saya belok di salah satu sudut koridor hotel, di sana ada sosok tertelungkup dan terbaring di lantai. Dia adalah Jose Mourinho.
Dokter Chelsea, Eva Carneiro kemudian datang bersama salah satu staf Chelsea, Gary Staker. Saya kemudian langsung menuju ke arah mereka dan berkata, "Wow, ada cerita menarik apa ini!"
Carneiro dan Staker lalu memperlihatkan raut wajah terkejut yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, namun setelah itu saya mendengar suara lemah dan serak dari Jose Mourinho yang berkata, "Tidak. Tidak ada cerita. Saya baik-baik saja."
Dia tidak terlihat baik-baik saja dan terdengar seperti demikian. Namun, dokter sudah ada bersamanya dan jelas berbagai reaksi saat semua itu terjadi, membuat saya menjadi seperti satu-satunya orang yang tidak diharapkan berada di sana.
Untuk berbagai drama tersebut, dan itu jelas bukan skenario antara hidup dan mati, dan saya pun tidak ingin terlibat lebih jauh, saya kemudian tidak mencari Mourinho. Namun, dalam sebuah kesempatan, dia bertemu saya.
Dia tersenyum, namun terlihat seperti sedikit malu. Inti dari penjelasan yang diungkapkannya adalah: "Apa yang Anda lihat tidak serius. Saya merasa pusing dan terjatuh ke lantai ketika ingin menuju kamar. Namun, semuanya baik-baik saja.
Mengapa itu bisa terjadi masing simpang-siur. Saya sebelumnya mengonsumsi beberapa pil untuk mengobati sakit punggung. Namun, pada saat menjalani tur, saya mulai kehilangan suara karena terlalu sering berteriak saat latihan.
Saya kemudian mencari dokter dan mereka memberikan beberapa obat untuk mengatasi tenggorokan saya. Sayangnya, pil untuk punggung dan obat untuk tenggorokan saya bereaksi berbeda sehingga membuat saya seperti kebingungan.
Sekarang, ini semua sudah beres dan saya baik-baik saja"..."
—Jose Mourinho: Up Close and Personal karya Robert Beasley—
Sumber: Daily Mail