Bola.com, Liverpool - Jurgen Klopp akan merayakan satu tahun kepemimpinannya di Liverpool pada Sabtu (8/10/2016). Manajer berkebangsaan Jerman itu sudah melakukan perombakan besar dalam tubuh The Reds dibandingkan dengan rezim Brendan Rodgers.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum Klopp, Liverpool dipimpin oleh Rodgers. Dia cukup piawai memainkan pola menyerang, terlebih didukung oleh materi pemain semacam Luis Suarez yang sukses 2 kali mencetak lebih dari 3 gol dalam satu pertandingan.
Bersama Rodgers, Liverpool lebih menerapkan permainan menyerang di area sayap, sedangkan dalam bertahan hanya terpaku mengikuti pergerakan lawan. Tujuannya adalah untuk mengurangi beban bertahan pada pemain liverpool.
Namun permainan tersebut tak tercipta pasca Suarez dan legenda Liverpool Steven Gerrard hengkang. Penyerangan menjadi monoton dan mudah dipatahkan lawan. Buntunya, peran penyerang semisal Ricky Lambert, yang diharapkan menjadi predator ganas di depan gawang lawan, menjadi sia-sia.
Berbeda dengan Liverpool di bawah tangan Jurgen Kloop. Manajer yang didatangkan dengan modal yang cukup baik bersama Borussia Dortmund tersebut sukses menerapkan permainan yang aktraktif.
Jika dilihat dari segi permainan pada pekan pertama hingga pekan ketiga Premier League 2016-2017, performa The Reds memang masih stagnan. Banyak hal yang menjadi faktor salah satunya cederanya para pemain penting Liverpool macam Roberto Firminho dan Daniel Sturridge.
Namun setelahnya, dengan mulai tampilnya beberapa pemain kunci, di tangan Kloop, Liverpool memilki rasa baru. Pemain Liverpool sudah dibiasakan bermain aktif dan banyak bergerak dengan maksud agar pergerakan yang dihasilkan lebih dinamis. Hal itu dimaksudkan agar Liverpool tak ingin didikte oleh permainan lawan.
Pergerakan dinamis, yang jarang terjadi saat bersama Brendan Rodgers, menjadi ciri khas Klopp. Pola tersebut memang sering dia bersama Dortmund. Gegenpressing yang ia jalankan dengan langsung merebut bola dari penguasaan lawan cukup sukses menuai kemenangan demi kemenangan di setiap laga.
Hal lain dari permainan Klopp yang tidak dimilki Brendan Rodgers adalah kolektivitas di lini tengah. Aliran bola dari gelandang tengah ke sayap bahkan langsung ke pertahan lawan begitu hidup. Begitu kehilangan bola, para pemain dengan cepat berupaya menutup pergerakan lawan.
Dengan memaksakan pemain lebih aktif bergerak tentu berimbas kepada cepat terkurasnya stamina para pemain. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Jurgen Klopp. Rata-rata daya jelajah Liverpool bersama Kloop mencapai 116 km berbeda kala diarsiteki Rodgers yang hanya maksimal di angka 111 km tiap laganya.
Sumber: Berbagai Sumber