Bola.com, London - Arsenal menjamu Tottenham Hotspur pada laga lanjutan Premier League 2016-2017, di Emirates Stadium, Minggu (6/11/2016). Pertemuan kedua tim menjadi satu di antara derbi London. Namun, bukan rahasia lagi, duo tersebut bakal beradu gengsi untuk menentukan siapa yang terbaik di area London Utara.
Rivalitas antara Arsenal dan Tottenham berawal ketika Henry Norris membawa klubnya pindah dari stadion Manor Ground, Plumstead, ke Stadion Highbury di utara kota London. Masalah dimulai karena di daerah tersebut sudah lebih dulu ada klub bernama Tottenham Hotspurs, yang bermarkas di White Hart Lane.
Advertisement
Baca Juga
Tottenham sejak awal sudah keberatan dengan kedatangan Arsenal. Hal itu terjadi karena Arsenal dianggap bukan perwakilan dari London bagian Utara, melainkan lebih ke arah London tenggara yakni dari seberang Sungai Thames.
Kebencian Tottenham terhadap Arsenal semakin menjadi setelah Meriam London menguasai titik-titik strategis di kota. Satu di antara adalah stasiun legendaris Gillesspie Road. Lokasi stasiun tersebut lebih memudahkan fans Arsenal untuk pergi ke beberapa tempat termasuk stadion Highbury.
Arsenal sukses melobi pemerintah setempat untuk menganti nama Gillespie Road menjadi Stasiun Arsenal. Meski sudah pindah ke Stadion Emirates pada 2006, Stasiun Arsenal masih dipakai untuk nama tersebut.
Saking bencinya, fans Tottenham melayangkan petisi untuk mengembalikan nama Stasiun Gillespie Road. Namun, tetap tak berhasil dan Stasiun Arsenal tetap menjadi nama tempat tersebut meski fans Spurs lebih suka menyebutnya Stasiun Gillespie Road.
Konflik yang terjadi pada 1919 dinilai sebagai puncak kebencian Tottenham terhadap Arsenal. Ketika itu Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menambah jumlah peserta Divisi Satu sebanyak 2 klub. Penentuan dua nama tersebut pun dilakukan melalui voting. Satu tempat diraih klub London lain yakni Chelsea, sedangkan satu jatah sisa akan diperebutkan oleh Burnley, Arsenal, dan Tottenham.
Akhirnya, voting dimenangi oleh Arsenal yang ketika itu berada di peringkat keenam Divisi Kedua. Hasil tersebut membuat Tottenham semakin murka karena merasa dicungangi.
Kubu The Lilywhites mengklaim Henry Norris melakukan lobi terhadap petinggi FA sehingga bisa promosi ke Divisi Satu. Sementara itu, Tottenham yang ketika itu menghuni posisi 20 Divisi Satu harus turun kasta ke Divisi Dua.
Lambat laun hingga sekarang, aroma rivalitas tetap terasa antar dua klub London Utara tersebut. Hal itu terjadi karena Arsenal sebagai tim pendatang di London Utara punya prestasi yang jauh mentereng ketimbang klub asli, Tottenham.
Berikut ini 5 laga terpanas antara Arsenal melawan Tottenham Hotspur dalam Derbi London Utara di Premier League:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tottenham Hotspur 3-3 Arsenal (20 April 2011)
1. Tottenham Hotspur 3-3 Arsenal (20 April 2011)
Bermain di White Hart Lane, gawang Tottenham sudah bobol pada menit kelima melalui gol Theo Walcott. Ketika itu, Walcott berhasil melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi oleh kiper Heurelho Gomes.
Namun, keunggulan tersebut hanya bertahan selama dua menit. Publik tuan rumah bergemuruh setelah Rafael van der Vaart mencetak gol penyeimbang.
Arsenal kemudian sukses mencetak dua gol lagi melalui Samir Nasri pada menit ke-12 dan Robin van Persie pada menit ke-40. Namun, pada menit-menit akhir babak pertama Tom Huddlestone sukses memperkecil ketertinggalan Spurs.
Pada babak kedua, wasit Martin Atkinson memberi Spurs hadiah tendangan penalti. Van der Vaart yang menjadi eksekutor pun sukses melakukan tugasnya dan mengakhiri laga tersebut dengan skor imbang 3-3.
Advertisement
Arsenal 2-3 Tottenham Hotspur (20 November 2010)
2. Arsenal 2-3 Tottenham Hotspur (20 November 2010)
Bermain di Stadion Emirates, Arsenal langsung menekan sejak peluti babak pertama dibunyikan oleh wasit Phil Dowd. Publik tuan rumah kemudian bergemuruh setelah Samir Nasri mencetak gol pembuka pada laga yang baru berusia sembilan menit. Kemudian pada menit ke-27, Marouane Chamakh menggandakan keunggulan Arsenal.
Namun, Tottenham bangkit pada babak kedua. Gareth Bale sukses memperkecil ketertinggalan pada menit ke-50, kemudian disusul gol penalti Rafael van der Vaart pada menit ke-67 yang membuat skor menjadi imbang 2-2.
Arsenal akhirnya harus tertunduk ketika Spurs berhak membawa pulang tiga poin setelah Younes Kaboul mencetak gol pada menit ke-85.
Tottenham Hotspur 0-1 Arsenal (16 Maret 2014)
3. Tottenham Hotspur 0-1 Arsenal (16 Maret 2014)
Arsenal berhasil membuat publik tuan rumah terdiam pada menit kedua. Tomas Rosicky melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi oleh Hugo Lloris.
Setelah gol itu Spurs berusaha untuk mencetak gol penyeimbang. Permainan keras pun mulai terjadi yang membuat lima pemain Spurs menerika kartu kuning. Namun, skor tersebut bertahan hingga akhir.
Advertisement
Arsenal 3-0 Tottenham Hotspur (31 Oktober 2009)
4. Arsenal 3-0 Tottenham Hotspur (31 Oktober 2009)
Bermain di depan pendukung sendiri membuat Arsenal menekan sejak awal. Manajer Arsenal ketika itu memakai formasi 4-4-2 dengan duet Nicklas Bendtner dan Robin van Persise di lini depan.
Hasilnya langsung terbukti pada menit ke-42 ketika Van Persie mencetak gol pembuka untuk Meriam London. Semenit berselang, giliran Cesc Fabregas yang merobek jala Tottenham kawalan Heurelho Gomes.
Pada babak kedua, Arsenal semakin agresif melancarkan serangan ke lini pertahanan Spurs. Upaya tersebut efektif karena Van Persie sukses mencetak gol keduanya pada menit ke-60 sekaligus memberikan kemenangan 3-0 untuk Arsenal.
Arsenal 4-4 Tottenham Hotspur (29 Oktober 2008)
5. Arsenal 4-4 Tottenham Hotspur (29 Oktober 2008)
Gawang Arsenal harus kebobolan lebih dulu pada menit ke-13 melalui gol David Bentley. Namun, publik tuan rumah bisa bernafas lega setelah Mikael Silvestre mencetak gol penyeimbang pada menit ke-37.
Memasuki paruh kedua laga, William Gallas berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 usai mencetak gol pada menit ke-46. Arsenal bahkan mencetak gol lagi melalui Emmanuel Adebayor pada menit ke-64.
Tiga menit berselang, Darren Bent sukses memperkecil ketertinggalan Spurs. Namun, pada menit ke-68 Robin van Persie membuat Arsenal unggul dengan selisih dua gol.
Kemenangan yang sudah di depan mata akhirnya sirna pada menit-menit akhir. Spurs mencetak dua gol lagi melalui Jermaine Jenas (89') dan Aaron Lennon (90') sehingga membuat skor menjadi imbang 4-4.
Sumber: Berbagai Sumber
Advertisement