"Saya senang karya musik kami banyak digunakan untuk event olah raga. Bagi saya pribadi, musik dan olah raga bisa saling mendukung. Sepak bola?, itu hal yang terbantahkan untuk menjadi favorit,"
Deretan kalimat tersebut telontar dari bibir Chester Bennington, beberapa tahun lalu kala melakoni sesi wawancara dengan CBSSports.com, sebelum konser di Jepang. Ungkapan yang membuktikan sosok Chester Bennington memerhatikan gaya hidup dengan berolahraga, terutama mengenal sepak bola.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Chester Bennington dan sepak bola memang tak bisa dipisahkan begitu saja. Lahir di Phoenix, Arizona, tak banyak referensi dalam hidup Chester terkait sepak bola. Saat itu, ia 'sibuk' dengan dirinya sendiri, terutama setelah orangtuanya bercerai.
Chester sempat ikut ayah, sebelum memutuskan pindah ke rumah sang ibunda. Namun, kedekatan dengan sang ayah sempat membuatnya mengenal lingkup sepak bola. Puncaknya terjadi pada 2010, saat untuk kali pertama Chester Bennington 'memproklamasikan' dirinya sebagai fans klub asal Inggris, Ipswich Town.
Bagi Chester, klub yang kini berkutat di Championship Division tersebut memiliki arti penting. Hal itu pula yang membuatnya tak mengubah sikap meski banyak klub besar di dunia, termasuk di Major League Soccer (MLS).
Chester mengenal klub Ipswich Town dari sang ayah, Lee Bennington. Lee, seorang pensiunan polisi detektif, lebih dulu menjadi fans Ipswich Town. Lee menjadi pendukung klub berjuluk The Tractor Boys tersebut sejak awal 1990-an. Kala itu, Lee sempat berada di Suffolk, yang menjadi markas Ipswich Town.
Seorang rekan sejawat Lee, Alan Howard pernah bercerita bagaimana sikap Chester Bennington terhadap Ipswich Town. Menurut Howard, vokalis Linkin Park tersebut langsung tertambat ke Ipswich Town.
Saat kembali ke AS, Chester tak berhenti bertanya tentang Ipswich Town. Selain itu, Chester juga rajin mencari segala informasi terkait klub yang kini ditangani Mick McCarthy tersebut. Imbasnya, rasa cinta Chester terhadap Ipswich Town semakin menjadi.
Howard menceritakan, saking nge-fans dengan Ipswich Town, Chester ingin memberikan kado istimewa bagi fans dan masyarakat Ipswich. "Ia ingin mengadakan konser di Portman Road," sebut Howard. Portman Road adalah nama stadion yang menjadi tempat bagi Ipswich Town menjamu tamu-tamunya di kompetisi atau turnamen resmi.
Sayang, mimpi seorang Chester Bennington tak mungkin lagi terealisasi. Frontman Linkin Park tersebut ditemukan tewas di kediamannya, di Palos Verdes Estates, Los Angeles, California, AS, Jumat (21/7/2017) WIB. Menurut keterangan pihak berwajib, Chester mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Kabar duka tersebut cepat menyebar. Ipswich Town memberi kabar duka tersebut, sekaligus bereaksi dengan mengucapkan belasungkawa. Ipswich Town mengaku kehilangan seorang penggemar yang sangat berarti dalam perjalanan klub.
Sumber: Ipswich Star, Sudinfo.be