Manchester City tampil stimewa dalam satu dekada terakhir. Kedatangan taipan Sheikh Mansour mengubah mereka menjadi klub yang disegani di daratan Inggris dan Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Uang tak terbatas dari kantong pengusaha asal UEA itu, membuat Manchester City bisa mendatangkan sejumlah pemain sesuka hati. Namun, sayangnya mereka sering sekali salah dalam mendatangkan pemain.
Alhasil, si pemain cuma jadi penghias bangku cadangan. Padahal, sebelumnya nama-nama tersebut merupakan bintang.
Nah, lantas siapa sajakah pemain terburuk Manchester City sejak 2008 alias era Sheikh Mansour? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Robinho
Robinho sekarang tengah disorot karena terseret dalam kasus hukum. Robinho berada di Manchester City selama dua musim dan sangat buruk.
Didatangkan dari Real Madrid sekitar 42 juta pounds, Robinho diberi label sebagai bakat Brasil besar berikutnya setelah Ronaldo dan Ronaldinho. Dia bergabung dengan Manchester City pada hari Sheikh Mansour menyelesaikan pengambilalihan Manchester City.
Musim pertamanya menghasilkan 14 gol dan tampak pembelian yang berhasil buat City. Namun pada musim berikutnya dia harus terkena cedera dan tak kunjung kembali mengilap sehingga dipinjamkan ke AC Milan pada 2009.
Jelas hal itu merupakan investasi yang buruk buat City. Uang 42 juta pounds buat Robinho benar-benar jadi pembelian yang mengerikan untuk Manchester City!
Advertisement
Wilfried Bony
Wilfried Bony berhasil menjalankan beberapa musim yang hebat di Swansea City. Manchester City yang sedang dalam perburuan striker cadangan pada 2014 dan akhirnya mendatangkannya pada Januari untuk lapisis Aguero yang cedera.
Bony yang telah menunjukkan kemampuan mencetak gol di Liga Inggris itu dibeli seharga 28 juta yang membuatnya menjadi pesepak bola Afrika termahal pada musim dingin.
Musim berikutnya memburuk bagi Bony saat gagal menunjukkan kelihaiannya seperti di Swansea. Dia akhirnya dipinjamkan ke Stoke City yang juga gagal memberi dampak sekali lagi.
Stevan Jovetic
Striker Montenegro ini sebelumnya sukses melejit saat perkuat Fiorentina. Manchester City kemudian tertarik dan memutuskan merekrutnya pada 2013.
City menginvestasikan 26,7 juta pounds dan menuai banyak ekspetasi. Tapi Jovetic jauh dari kata memuaskan.
Jovetic bahkan tak masuk dalan skuat Liga Champions untuk tahap knockout turnamen. Dia kemudian dipinjamkan ke Inter dan direkrut secara permanendi tahun 2016. DIa hanya 11 gol untuk City di semua kompetisi.
Advertisement
Eliaquim Mangala
Mangala sukses menjadi buah bibir kala bermain untuk Standard Liege sebelum pindah ke Porto. Manchester City kemudian mendatangkannya pada tahun 2014 sebagai penerus jangka panjang Vincent Kompany, yang sangat rawan cedera.
City kala itu berani membayar 42 juta pounds yang membuat Mangala jadi salah satu bek paling mahal sepanjang sejarah. Namun sang bek menderita sepanjang musim pertamanya dan sama sekali tak sesuai prediksi.
Manajer Pellegirini terus menunjukkan kepercayaan padanya tapi kesalahan demi kesalahan memaksa City untuk mendaftarkannya untuk pinjamannya pada musim 2016-17.
Mangala dipinjamkan ke Valencia dan kembali menemukan tajinya. Tapi saat kembali saat ini, dia masih tak terpakai oleh Guardiola.
Roque Santa Cruz
Striker asal Paraguay itu telah menghabiskan delapan musim bersama Bayern Muenchen sebelum membuktikan kemampuan bersama Blackburn Rovers. Di sana dia sukses kemas 23 gol dalam 57 pertandingan EPL.
City yang terbiasa latah dengan striker hebat, kemudian mendatangkannya dengan harga 17, 5 juta pounds. Santa Cruz sukses mencuri perhatian Roberto Mancini tapi City kembali gagal mendapatkan performa menarik dari striker yang didatangkannya itu.
Pada tahun 2011 dia kembali dipinjamkan ke Blackburn dan tidak pernah bermain untuk City lagi. Dia total hanya menjalani 22 pertandingan dan empat gol dalam empat musim kontrak resmi bersama The Citizens. (Eka Setiawan)
Advertisement