Liverpool - Permainan buruk yang ditunjukkan Loris Karius saat laga Liverpool melawan Real Madrid membuatnya harus menerima tekanan besar. Tak hanya fans, para pemain The Reds lainnya pun kecewa dengan blunder yang dibuatnya.
Usai kesalahan fatal Loris Karius pada laga final Liga Champions Real Madrid vs Liverpool, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB, Karius seakan tak bisa menyelamatkan lagi kariernya di Liverpool. Reaksi rekan-rekannya yang lambat memberinya semangat usai pertandingan melawan Real Madrid bisa dijadikan tanda.
Advertisement
Baca Juga
Legenda Liverpool, Steven Gerrard pun tak yakin Karius bisa selamatkan kariernya lagi di Liverpool. Saat ini, kata dia, sorotan tertuju kepada Karius.
"Liverpool gagal total gara-gara dua kesalahan individu. Sekarang sorotan pasti ada di kiper," ujar Gerrard seperti dikutip Goal.com.
Kesalahan Karius memang sangat elementer. Kesalahan ini tak pantas dilakukan seorang kiper yang main di final Liga Champions.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tuai Simpati
Selain kritikan dan tekanan, Karius juga mendapatkan simpati dari mantan gelandang Chelsea, Frank Lampard. Dia mengaku cukup bersimpati dengan Karius.
"Di sisi kemanusiaan, Anda bisa merasakan kesedihan Loris Karius. Kesalahan itu akan terus membekas di hatinya sepanjang hidup. Gol pertama, mengubah momen pertandingan, saya tak percaya apa yang saya lihat," ujarnya.
"Ini momen yang mengerikan buat dia. Dia butuh dukungan besar dari rekan-rekannya sekarang. Dia tak pernah bermaksud untuk lakukan itu tapi ini sudah rusak pertandingan."
Advertisement
Berubah Nasib
Kehidupan Karius memang berubah sangat cepat. Sebelum pertandingan, dia mendapatkan pujian dari kiper legendaris Liverpool, Bruce Grobelaar.
Dia memuji Karius yang bisa jadi kiper hebat meski dibeli dengan harga 4 juta pounds saja dari FC Mainz. Sekarang pujian itu berubah menjadi cercaan.
"Saya kehilangan kata-kata. Saya tak ingat pernah lakukan sesuatu lebih brutal ketimbang tadi dari sisi seorang kiper di partai final. Malam seperti ini bisa hancurkan kariernya," ujarnya.
Sumber: Liputan6.com