Jakarta Agen Yaya Toure, Dimitri Seluk masih saja kesal dengan selesainya kontrak sang klien dengan Manchester City. Dia menyesalkan keputusan manajer Manchester City, Josep Guardiola yang menelantarkan Yaya Toure.
Dia mengatakan, Guardiola sudah membuat dirinya dibenci orang-orang Afrika. Dia mengklaim, Guardiola sudah membuat City kehilangan fans dari Afrika.
Advertisement
Baca Juga
"Guardiola bikin Afrika membencinya, banyak fans Afrika yang tidak lagi suka dengan City," ujar Seluk seperti dikutip Mirror.
"Saat ini pemain dibayar mahal, tapi saya bisa umumkan Yaya Toure siap pindah ke klub enam besar di Liga Inggris seperti Manchester United (MU) dengan gaji 1 pound sterling (Rp 16.000) per pekan. Namun dengan sistem bonus yang berdasarkan kesuksesan tertentu."
Yaya Toure saat ini berstatus bebas transfer. Gelandang asal Pantai Gading itu sudah membela Manchester City selama 8 musim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Berkualitas
Sebelumnya, Toure dibayar sekitar 220 ribu pounds (Rp3,5 Miliar) per pekan. Dia termasuk salah satu pemain yang paling mahal dibayar di City.
Kini, Seluk mengatakan, Toure ingin berkomitmen untuk mendapatkan kontrak yang penuh dengan insentif. Dia bisa mendapatkan uang saat bermain bagus.
"Saya yakin pemain seperti Toure tak akan merusak Arsenal, Chelsea, Manchester United, Tottenham Hotspur dan Liverpool. Toure seorang pemenang. Dan tak pernah seorang pesepak bola top rusak kualitas permainan klub, utamanya saat tak dibayar," kata Seluk.
Advertisement
Anti Afrika?
Sebelumnya, Toure menyebut Guardiola tidak pernah senang dengan pemain asal Afrika. Toure meninggalkan City pada akhir musim kemarin setelah tak mendapat kesempatan bermain reguler dari Pep.
Ini merupakan kali kedua Toure pergi dari tim yang diasuh Pep setelah sebelumnya hal yang sama terjadi di Barcelona.
"Saya ingin menjadi orang yang mematahkan mitos Guardiola. Saya mencoba memahaminya dan bahkan saya bertanya pada staf pelatih tentang statistik saya. Ketika saya sadar bahwa angkanya bagus atau lebih bagus, baik di latihan dan pertandingan dibanding yang bermain dan lebih muda dari saya, saya sadar bahwa ini bukanlah soal fisik. Saya tak tahu mengapa, tapi saya memiliki kesan bahwa ia cemburu, ia menganggap saya sebagai rival," ujar Toure kepada France Football.