Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola mengeleluarkan pengakuan mengejutkan terkait tiki-taka. Menurut Pep Guardiola, dirinya tak menyukai strategi permainan yang telah mengangkat namanya di blantika sepak bola dunia.
Advertisement
Baca Juga
Bukan rahasia lagi, Pep Guardiola meraih banyak sukses bersama Barcelona ketika Lionel Messi dkk diajak bermain dengan pola tiki-taka. Selama menukangi Barcelona, tak banyak tim dan pelatih yang berhasil menaklukkan pola dengan rumus khusus pass and move tersebut.
Nama Guardiola mencuat setelah dirinya berhasil membawa Barcelona meraih banyak prestasi di berbagai ajang. Bahkan pada musim perdananya, ia berhasil membawa Lionel Messi dkk menjadi juara Liga Champions.
Torehan membanggakan itu tidak bisa lepas dari peran taktik ciptaannya, Tiki-taka. Ia membuat Blaugrana tampil perkasa dengan dominasi penguasaan bola dan juga tingginya jumlah operan antar pemain di sepanjang pertandingan.
Namun, walaupun dikenal sebagai kreator tiki-taka, Pep Guardiola mengatakan tidak menyukai konsep itu. Baginya, tiki-taka bukanlah sebuah skema yang menyenangkan, meski terlihat seperti itu.
"Konsep tiki-taka bukanlah sesuatu yang saya sukai. Terlihat menyenangkan, tetapi sebenarnya tidak. Rahasianya adalah penekanan yang bisa membuat lawan berada di tempat yang kami inginkan," ujar Guardiola, seperti yang dikutip dari Calciomercato.com.
Saat ini, Guardiola sedang menjalani masa-masa gemilangnya bersama Manchester City. Pada musim kemarin, ia sukses membawa Sergio Aguero dkk menjuarai Premier League dengan catatan mentereng, yakni koleksi 100 poin.
Meskipun begitu, tidak ada jaminan bahwa dirinya bisa melatih lama di Etihad Stadium. Dan jika dirinya harus pergi nanti, ia tertarik menjajal Serie A, yang pernah ia cicipi waktu masih aktif bermain dulu.
"Kembali ke Serie A? Kenapa tidak. Beberapa tahun lalu saya tidak berpikir bisa melatih Barcelona, City, Bayern, dan mempelajari Jerman," tutupnya.
Sebagai informasi, Pep Guardiola dulunya pernah beraksi di Serie A bersama dua klub, Brescia dan AS Roma. Ia menghabiskan waktu dua musim di Italia sebelum akhirnya pindah ke Qatar guna bergabung dengan Al-Ahli tahun 2003 lalu.
Sumber: Bola.net