London - Bek Chelsea, Antonio Rudiger, mengungkap manajer The Blues, Maurizio Sarri, sempat mengamuk di ruang ganti saat timnya kalah Wolverhampton Wanderers. Kemarahan itu kemudian jadi pelecut semangat Rudiger dan kawan-kawan untuk mengalahkan Manchester City.
Chelsea secara mengejutkan tumbang 1-2 di tangan Wolverhampton pada 6 Desember lalu. Untungnya, The Blues langsung bangkit dan berhasil membungkam City 2-0 pada laga berikutnya.
Advertisement
"Setelah pertandingan Wolves, Sarri sangat menakutkan. Dia menjadi gila. Tapi, itu tidak apa-apa karena Chelsea seharusnya tidak kalah dalam pertandingan itu," kata Rudiger di Soccerway.
“Sehari berikutnya, Sarri sangat tenang dan berpikiran jernih. Dia berbicara dengan kami dan menjelaskan bahwa kami harus percaya pada diri kami sendiri. Dia ingin kami pergi ke pertandingan lawan City untuk mencari kemenangan. Kami berbicara bersama. Kami semua tahu apa yang sedang terjadi, kami tidak perlu membohongi diri kami sendiri: Mentalitas adalah masalahnya."
“Satu hal yang membuat kami kuat pada saat-saat sulit musim lalu adalah kami tahu bagaimana menderita. Musim ini, karena semuanya berjalan sangat baik, kami berpikir, 'Kami tidak perlu menderita'."
“Dua tim yang mengalahkan kami, Tottenham dan Wolves, membuktikan kami salah. Itu sebabnya, melawan Manchester City, semua orang melihat tim Chelsea yang siap bertarung. Kami ingin membawa pendukung bersama kami dan kami melakukan itu. Dengan 'penderitaan’, yang aku maksud adalah ketika mengalami masa sulit, kami perlu mempersiapkan diri dan bekerja keras," Rudiger menambahkan.
Rudiger sudah membela Chelsea dalam 18 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Bek asal Jeman itu juga menyumbangkan satu gol.
Sumber: Liputan6.com
Saksikan video pilihan di bawah ini: