Bola.com, Jakarta - Manchester United memecat Jose Mourinho, Selasa (18/12/2018) pagi waktu setempat. Keputusan tersebut menjadi titik kulminasi sikap manajemen Manchester United yang menganggap The Special One gagal menukangi Setan Merah musim ini.
Advertisement
Baca Juga
Sepanjang musim ini, Jose Mourinho tak sanggup membuat penampilan Manchester United konsisten. Akibatnya, mereka terjerembab pada persaingan Premier League 2018-2019.
Fakta lolos ke fase knock-out Liga Champions, tak membuat manajemen Manchester United mengendurkan langkah untuk menghentikan kerja Mourinho. Kekalahan dari Valencia dan, terutama, dari Liverpool, menjadi ketuk palu akhir perjalanan Mourinho.
Pada pentas Premiership, Manchester United berada di peringkat enam klasemen sementara dengan bekal 26 poin. Perolehan poin tersebut berselisih 19 angka dari sang pemuncak, Liverpool.
Walhasil, kondisi tersebut menjadi alasan kuat bagi jajaran direksi Manchester United untuk 'membuang' Jose Mourinho dari kompleks Carrington. Namun jika menilik nota perjanjian, Manchester United memiliki opsi 'melempar ke luar' Mourinho pada akhir musim.
Hal tersebut berkaitan dengan besaran jumlah pesangon. Saat memecat Mourinho kemarin, jajaran direksi merogoh kocek Rp440,18 miliar. Angka itu berasal dari perjanjian kerja sama terbaru.
Besaran angka tersebut bisa tereduksi jika para petinggi Manchester United bisa bersabar sampai akhir musim. Maklum, ada klausul yang membuat Mourinho akan menerima lebih sedikit jika dipecat pada medio Mei 2019.
Menurut Mirror, ada klausul dalam kontrak kerja Mourinho yang menyebut jumlah pesangon seandainya eks arsitek Real Madrid tersebut ditendang pada akhir musim. Jika itu terjadi, Manchester United hanya cukup membayar 18 juta pounds atau sekitar Rp330 miliar.
Angka Rp330 miliar muncul dengan syarat tambahan. Jika Jose Mourinho tak sanggup membawa Manchester United bertengger di posisi empat besar klasemen akhir Premier League musim ini, nominal itulah yang diberikan sebagai pesangon.
Sumber: Mirror, Bola.net