Sukses


Alasan Alvaro Morata Gagal di Chelsea

Bola.com, London - Alvaro Morata tidak dapat memenuhi ekspektasi untuk menjadi mesin gol utama di Chelsea. Ada beberapa analisis penyebab kegagalan Morata di The Blues.

Chelsea menebus Alvaro Morata dari Real Madrid dengan harga yang tidak murah. The Blues mengeluarkan dana mencapai 60 juta pound (Rp1,1 triliun).

Sempat menunjukkan performa yang menjanjikan, namun pada akhirnya Morata melempem dan menjadi bahan kritikan. Chelsea dianggap telah melakukan investasi yang salah dengan menebus Morata dari Real Madrid.

Sebelumnya, Chelsea memiliki Diego Costa. Striker berdarah Brasil itu mampu membuat lini depan Chelsea menjadi tajam sejak era Didier Drogba.

Diego Costa dianggap sebagai pemenuh dahaga suporter Chelsea yang menantikan striker haus gol. Namun, akhir kisah Diego Costa bersama Chelsea tak berakhir manis karena Antonio Conte.

Tanpa alasan yang jelas, Conte tidak lagi ingin memakai jasa Costa pada musim 2017-18. Padahal, Costa mencetak 20 gol untuk Chelsea pada Premier League 2016-17.

Hal itu meninggalkan tugas yang berat bagi manajemen Chelsea untuk menemukan striker anyar, yang bisa diandalkan untuk menjadi mesin gol. Morata yang digadang-gadang bisa menjalankan perannya tersebut, akhirnya hanya bisa bersiap angkat kaki dari klub tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Penyebab Kegagalan Morata di Chelsea

Alvaro Morata bisa memenuhi ambisinya untuk menjadi pilihan utama ketika bergabung dengan Chelsea pada 2017. Saat itu, ia berharap bisa naik level jika bisa tampil sebagai starter.

Namun, pengalaman dan mental Morata ternyata belum cukup untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Sebelum ke Chelsea, Morata membela dua klub top Eropa yaitu, Real Madrid dan Juventus.

Pada faktanya, Alvaro Morata hanya berstatus sebagai striker pengganti di dua klub tersebut. Di Real Madrid, Morata merupakan deputi Karim Benzema, sedangkan di Juventus, ia menjadi pelapis Carlos Tevez.

Ketika mendapat peran yang lebih besar, yaitu menjadi pilihan utama, Morata seperti gugup dalam menjalankan peran tersebut. Ia berada di balik bayang-bayang mantan striker Chelsea sebelumnya, yaitu Didier Drogba dan Diego Costa.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

Video Populer

Foto Populer