Jakarta Chelsea pernah menyia-nyiakan bakat beberapa pemain ternama. Mereka sempat gagal memberikan kontribusi maksimal untuk The Blues.
Salah satu yang cukup fenomenal yaitu Andriy Shevchenko. Siapa yang tak mengenal Shevchenko yang tampil gemilang bersama AC Milan dan Dynamo Kyiv.
Advertisement
Namun kebintangan Shevchenko langsung runtuh saat gabung dengan Chelsea. Dia sempat jadi pemain termahal saat dibeli 73 juta euro plus Hernan Crespo oleh Chelsea dari AC Milan pada 2005.
Dia hanya bertahan dua musim di Chelsea sebelum dipinjamkan kembali ke AC Milan pada 2008-2009. Sempat dibawa pulang Chelsea pada 2009-2010, Shevchenko akhirnya dipulangkan ke kyiv karena permainannya tak berkembang.
Saat ini, Chelsea sudah membuang pemain bintang seperti Cesc Fabregas. Sebentar lagi, The Blues juga akan melepas Gary Cahill. Siapa saja pemain yang pernah disia-siakan Chelsea tapi mampu bersinar di klub lain, berikut rinciannya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3. Fernando Torres
Fernando Torres atau El Nino adalah raja bagi Atletico Madrid. Klub masa kecilnya ini sudah berhasil melambungkan namanya sehingga menjadi salah satu striker yang diperhitungkan di Spanyol.
Setelah cukup lama mencuat bersama Atletico Madrid, Torres akhirnya diboyong Liverpool pada Agustus 2017. Saat itu, dia diboyong dengan transfer 20 juta pounds plus Luis Garcia hijrah ke Atletico Madrid.
Bersama Liverpool, Torres masih menunjukkan sinar yang terang. Dia berhasil mencetak 24 gol di musim pertamanya bersama Liverpool dan inilah yang membuat dia cukup dicintai fans Liverpool.
Namun keputusan mendadak datang pada 31 Januari 2011. Dia dijual ke Chelsea dengan transfer 50 juta pounds, salah satu yang terbesar di sejarah transfer Liga Inggris. Inilah petaka bagi Torres.
Gabung Chelsea, dia malah kesulitan cetak gol bahkan harus menanti 903 menit untuk gol pertamanya. Pelatih Chelsea kala itu pun enggan memberi kesempatan kepada Torres yang terus menunjukkan penurunan dalam permainan.
Advertisement
2. Kevin de Bruyne
Kevin de Bruyne terkenal sebagai raja assist sejak mulai mencuat bersama Wolfsburg di Bundesliga. Penampilannya yang efektif saat membawa bola dan memberikan umpan membuat dia jadi buruan klub-klub besar.
Chelsea tak mampu melihat bakat istimewa ini. Dia diboyong dari Genk dengan transfer 7 juta pounds saja pada 31 Januari 2012.
Namun setelah transfer ini, Chelsea malah meminjamkan De Bruyne ke Werder Bremen. Dia baru kembali ke Chelsea pada 1 Juli 2013.
Jose Mourinho sempat menjanjikan De Bruyne posisi di tim utama. Namun cedera dan persaingan yang keras di lini tengah membuat De Bruyne tersisih. Dia pun akhirnya dijual ke Wolfsburg.
Penampilannya mencuat di Wolfsburg hingga membuat Manchester City terpesona. Dia pun diboyong pada 30 Agustus 2015 dengan transfer 55 juta pounds. Hingga kini, De Bruyne jadi andalan Manchester City.
3. Mohamed Salah
Inilah boleh jadi blunder paling besar bagi Chelsea. Mohamed Salah yang memukau di Basel membuat Chelsea memboyongnya pada 23 Januari 2014 dengan transfer 11 juta pounds.
Salah yang masih muda, 22 tahun kala itu, sempat menunjukkan harapan bersama Chelsea. Namun Jose Mourinho belum memberinya banyak kesempatan di musim pertama.
Mourinho akhirnya benar-benar melepas Salah di Februari 2015. Salah dipinjamkan ke Fiorentina dan membuat La Viola jatuh cinta.
Namun Salah tak mau lama di Fiorentina dan lebih memilih dipinjamkan ke AS Roma. Disinilah dia mulai menancapkan kuku di sepak bola dunia sebelum diboyong Liverpool pada 22 Juni 2017.
Liverpool berani membayar mahal dengan transfer 42 juta euro untuk Salah. Dan, kualitas Salah terbukti memukau dan berpotensi kembali jadi pemain terbaik di Liga Inggris musim ini.
Â
Advertisement