Sukses


4 Catatan Penting usai Kekalahan Memalukan Chelsea dari Bournemouth

Bola.com, Jakarta - Chelsea harus bekerja keras di sisa musim ini. Kekalahan telak 0-4 dari Bournemouth di pekan 24 Premier League, Kamis (31/1/2019) dini hari membuat langkah mereka di persaingan big four tersendat.

Ya, Chelsea secara mengejutkan dibantai empat gol tanpa balas saat tandang ke markas Bournemouth, Vitality Stadium. Setelah bermain tanpa gol di babak pertama, mimpi buruk The Blues datang di babak kedua.

Diawali oleh gol Joshua King dua menit setelah babak kedua berjalan, gawang Kepa Arrizabalaga berturut-turut dibobol oleh David Brooks, gol kedua King dan ditutup oleh gol Charlie Daniels. Sebuah kekalahan terbesar The Blues yang pernah mereka rasakan di 20 tahun terakhir.

Dan berikut adalah 4 pelajaran dari duel Bournemouth Vs Chelsea:

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Debut buruk Higuain

Ketika Chelsea memilih melepas Alvaro Morata dan mendatangkan Gonzalo Higuain akhir pekan lalu, fans The Blues jelas berharap bahwa penyerang asal Argentina itu akan membawa keberuntungan baru di depan gawang.

Tapi, setelah tanpa gol di debutnya melawan Sheffield Wednesday di Piala FA, ini adalah performa yang nyaris sama dari Higuain di debut Premier League-nya Kamis dini hari tadi.

Mirip dengan Morata yang begitu kesulitan di paruh pertama musim ini, Higuain adalah korban dari buruknya permainan menyerang Chelsea, dengan para pemain depan Chelsea seperti memiliki keengganan membuka ruang sehingga tidak ada alternatif umpan yang bisa diberikan untuk memecah pertahanan.

Di babak pertama, Higuain gagal melepas satu pun tembakan tepat sasaran, tapi pergerakannya ke depan juga dua kali terperangkap offside, sama seperti Morata bukan?

3 dari 5 halaman

David Brooks kembali bersinar

Salah satu pemain yang mencuri perhatian di skuat Bournemouth musim ini adalah David Brooks. Gelandang 21 tahun asal Wales ini menjadi aset besar bagi The Cherries.

Didatangkan dari Sheffield United pada musim panas lalu, Brooks langsung mendapatkan kepercayaan dari pelatih Eddie Howe untuk menempati satu tempat di lini tengah timnya. Tak membuang kesempatan, Brooks sejauh ini mampu membuat enam gol untuk Bournemouth di Premier League, torehan yang mengesankan dari seorang pemain yang baru menjalani debut di Premier League musim ini.

4 dari 5 halaman

Belum ada solusi keroposnya pertahanan Chelsea

Pada awal musim ini, nama Marcos Alonso mendapatkan banyak pujian berkat performa gemilangnya sebagai bek kiri Chelsea di formasi 4-3-3 khas Maurizio Sarri. Sudah sering Alonso menjadi pemecah kebuntuan setelah serangan Chelsea selalu mentok di pertahanan lawan.

Namun seiring menurunnya performa The Blues, lawan tampaknya juga semakin paham bahwa sisi kiri pertahanan The Blues adalah sasaran empuk untuk memulai permainan. Kegemaran Alonso merangsek hingga kotak penalti lawan meninggalkan ruang kosong di sisi kiri yang bisa dieksploitasi lawan lewat serangan balik cepat di sisi tersebut.

Masalah itu tampak seperti telah ada solusinya setelah melihat performa Emerson ketika menghadapi Tottenham Hotspur di Piala Liga beberapa waktu lalu. Emerson yang didapuk sebagai starter tampil mengesankan dan berulang kali menjadi inisiator serangan The Blues dan mampu meredam kecepatan sayap Spurs.

Kepercayaan pun didapatkan Emerson ketika ia dipilih menjadi starter melawan Bournemouth. Namun ternyata performa bek Italia tersebut tidak sesuai harapan, dan jelas bahwa malam tadi adalah malam yang harus segera dilupakan mantan bek AS Roma itu karena berulang kali areanya dieksploitasi oleh pemain Bournemouth.

Namun bukan hanya dari sisi kiri pertahanan saja. Secara keseluruhan, sistem pertahanan Chelsea memang sangat rawan untuk diserang dengan serangan balik cepat. Meskipun butuh seorang bek yang memiliki visi permainan sebaik David Luiz, namun The Blues jelas butuh pemain yang lebih dari sekadar punya visi permainan, mungkin pemain yang lebih cepat, tangguh dan tak gampang tertidur dalam permainan.

5 dari 5 halaman

Chelsea butuh taktik lebih variatif

Sudah bukan rahasia lagi bila Jorginho adalah kunci permainan Chelsea arahan Maurizio Sarri. Dan banyak tim yang sudah tahu hal itu.

Matikan Jorginho berarti matikan Chelsea. Itulah frasa yang saat ini tengah nge-tren di tim-tim Premier League.

Ketergantungan Chelsea akan umpan-umpan dan kreativitas Jorginho dalam menguasai permainan memang sangat tinggi. Pertandingan melawan Arsenal sebelumnya telah menunjukkan hal itu. Ketika Jorginho tak mendapatkan ruang cukup untuk mengalirkan bola, maka permainan Chelsea pun kurang menggigit, meskipun mereka mendominasi permainan.

Sebelumnya Chelsea memiliki Cesc Fabregas yang bisa menjadi senjata rahasia The Blues ketika Jorginho dimatikan, atau ketika lawan memainkan pressing tinggi dan pertahanan berlapis. Namun seiring kepergian Fabregas, tidak ada pemain yang memiliki tipe seperti Jorginho dan itu membuat permainan Chelsea mudah ditebak dan gampang dipatahkan.

Selain itu, banyak saran untuk mengembalikan N'Golo Kante ke posisi aslinya sebagai gelandang bertahan, bukan sebagai gelandang box to box yang juga memiliki tugas untuk merangsek ke depan dengan pergerakan tiba-tibanya. Namun untuk mengorbankan Jorginho sebagai pusat permainan, itu tampaknya belum akan dilakukan Sarri sebelum ia menemukan format yang tepat untuk sistem permainannya.

Last but not least. Maurizio Sarri tampaknya harus bekerja keras di sisa musim ini untuk segera menemukan apa yang salah dalam sistem permainannya. Apakah seperti yang ia katakan bahwa para pemain Chelsea buruk dalam off the ball? Mental pemain? Atau memang ia perlu melakukan inovasi dalam taktik menyerang yang ia usung? Well, menarik untuk ditunggu.

Sumber: Bola.net

Video Populer

Foto Populer