Bola.com, London - Maurizio Sarri mendapatkan kontrak dengan durasi tiga musim sebagai manajer Chelsea. Namun, Sarri berpeluang untuk mengakhiri masa kerjanya lebih cepat dari kontrak yang sudah dia teken.
Sarri ditunjuk sebagai manajer Chelsea pada awal musim 2018/19. Pada awalnya, semua berjalan dengan baik. Manajer 60 tahun mampu membuat Chelsea tampil apik dan menjadi lebih menghibur dengan gaya menyerangnya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, momen pergantian tahun membawa peruntungan yang buruk baginya dan Chelsea. Performa Chelsea menurun dan posisi Sarri sebagai manajer berada dalam ancaman pemecatan.
Akhir pekan lalu ada mimpi buruk bagi Chelsea dan Maurizio Sarri. Sebab, secara tidak terduga Chelsea karus kalah telak dari Manchester City. Eden Hazard dan kolega dibantai Man City enam gol tanpa balas di Stadion Etihad.
Hasil tersebut, menurut The Telegraph, membuat posisi Sarri kini berada dalam tekanan dari jajaran direksi klub.
Mantan pelatih Napoli tersebut mendapat tenggat waktu dua pekan untuk bisa membawa perubahan di Chelsea. Jika tidak ada perubahan yang lebih positif, maka bukan tidak mungkin Sarri akan dipecat.
Sarri sendiri didatangkan dengan target yang tinggi. Sarri ditargetkan meraih gelar juara Liga Europa, berada di zona Liga Champions klasemen akhir Premier League serta menjadi juara di pentas Piala FA atau Carabao Cup.
Dalam tenggat waktu dua pekan ke depan, Maurizio Sarri akan menjalani tantangan yang berat. Sebab, jadwal yang harus dihadapi oleh The Blues tidak akan mudah. Lawan-lawan berat harus dilewati oleh Chelsea.
Chelsea akan menjalani dua pertandingan di Liga Europa melawan Malmo. Selain itu, ada juga pertandingan sengit melawan Manchester United di Premier League. Chelsea juga akan berjumpa Man City di Carabao Cup pada 24 Februari.
Sumber: Bola.net