Bola.com, Jakarta - Manchester United kembali meraih hasil buruk di bawah kendali Ole Gunnar Solsjaer pada akhir pekan lalu. Usai takluk 0-2 dari Arsenal, United terpental dari persaingan Piala FA setelah kalah 1-2 dari Wolverhampton Wanderers.
Dua kekalahan beruntun ini memunculkan spekulasi soal masa depan Solskjaer sebagai manajer Manchester United. Tak sedikit yang berpikir, manajemen bakal memikirkan kembali untuk mendapuk Solskjaer sebagai manajer utama musim depan.
Advertisement
Solskjaer masuk ke United pada Desember 2018, menggantikan Jose Mourinho yang dipecat. Sejak saat itu, MU tak terkalahkan dalam delapan pertandingan di Premier League.
Di Liga Champions, strategi Solskjaer juga berhasil membuat MU melewati PSG dan melangkah ke perempat final. Di perempat final, MU sudah ditunggu Barcelona.
Capaian itu membuat Solskjaer banjir dukungan untuk menjadi manajer permanen MU. Namun dua kekalahan beruntun ini sepertinya berdampak pada kariernya.
Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga manjaer yang bisa dibidik Manchester United andai tidak mempermanenkan Solskjaer.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Massimiliano Allegri
Nama Allegri rasanya patut dipertimbangkan mengingat prestasinya bersama Juventus dalam beberapa musim belakangan. Pelatih berusia 51 tahun ini sukses mempersembahkan 10 trofi bagi Si Nyonya Tua.
Selain itu, Allegri juga membawa Juventus ke Final Liga Champions sebanyak dua kali. Sayang, di dua kesempatan itu, ia gagal.
Allegri mulai diisukan akan hengkang setelah kabarnya terlibat perseteruan dengan Cristiano Ronaldo saat melawan Napoli. Rumornya, Ronaldo sempat membentak Allegri lantaran tak suka dengan taktik yang diterapkannya.
Kontrak Allegri bersama Juventus akan habis pada 2020. Setelah itu, Allegri mengaku bakal mencari klub lain sebagai pelabuhan berikutnya.
Advertisement
Nuno Espirito Santo
Melatih Wolverhampton Wanderers di Premier League bukan hal mudah. Materi tim yang kalah kelas dibanding tim-tim besar membuat manajer Wolves harus memiliki taktik brilian.
Itulah sepertinya yang sedang dipraktekkan Nuno Espirito Santo. Bermodalkan materi pas-pasan, pelatih asal Portugal ini berhasil membuat Wolves nangkring di peringkat ketujuh klasemen sementara.
Padahal biasanya, Wolves berkutat di papan bawah dan berjuang untuk tak terdegradasi.
Di FA Cup, Wolves lah yang menyingkirkan MU. Tentu hal itu tak terlepas dari kecemerlangan taktik Santo.
Erik Ten Hag
Ajax Amsterdam sukses menyingkirkan Real Madrid di Liga Champions musim ini. Keberhasilan itu tampaknya tak akan terwujud tanpa ada peran sang manajer, Erik Ten Hag.
Manajer berusia 49 tahun ini juga berjasa membawa Ajax bertengger di peringkat kedua Liga Belanda. Di bawah asuhannya, Frenkie De Jong dan kawan-kawan membuntuti PSV yang saat ini memuncaki klasemen dengan 67 poin.
Salah satu yang spesial dari sosok Ten Hag adalah kejeniusannya meramu pemain aAjax yang mayoritas masih berusia muda. Kapten Ajax, Frenkie De Jong misalnya masih berusia 19 tahun.
Karakter inilah yang diprediksi cocok dengan Manchester United yang pernah terkenal dengan Class of 92. Merekrut Ten Hag bisa jadi angin segar bagi para pemain akademi MU untuk naik ke tim utama.
Sumber: Bola.net
Advertisement