Sukses


3 Bukti Senjakala Karier Nemanja Matic di Manchester United

Bola.com, Jakarta - Nemanja Matic adalah salah satu pemain terbaik Manchester United di bawah asuhan Jose Mourinho. Namun, rapor jangkar asal Serbia ini sangat mengecewakan pada musim ini.

Pemain berusia 30 tahun itu adalah satu di antara beberapa bintang yang kinerjanya cukup buruk di paruh pertama musim ini di bawah Jose Mourinho.

Hubungan baik Mourinho dengan Matic mungkin menjadi satu-satunya alasan yang membuatnya tetap berada di tim.

Kedatangan Solskjaer mampu meningkatkan performa Matic, seperti yang terjadi pada sebagian besar pemain Manchester United. Dia mulai tampil di level biasanya pada musim lalu.

Namun, Matic tak mampu mempertahankan konsistensi permainannya. Performanya terlihat menurun drastis saat timnya menelan kekalahan dari Arsenal dan Wolves.

Tidak ada diragukan lagi kalau Matic adalah pemain yang fantastis ketika berada dalam performa terbaiknya. Namun, gelandang Serbia itu mulai terlihat seperti sudah melewati masa jayanya.

Berikut 3 alasan mengapa waktu Nemanja Matic di Old Trafford akan segera berakhir seperti dilansir Sportskeeda.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kecepatan Menurun

Matic memang bukan pemain yang punya kecepatan luar biasa. Dia lebih mengandalkan penempatan posisi dan kecerdasan taktisnya dalam pertandingan, tetapi pemain membutuhkan kecepatan dibutuhkan untuk bertahan di Premier League dan dia sepertinya sudah kehilangan itu di musim ini.

Setelah Piala Dunia di Rusia, Matic menjalani operasi perut selama United mengikuti tur pra-musim di Amerika Serikat. Hal itu membuatnya absen dalam beberapa pertandingan pada awal musim ini.

Mengingat tim-tim papan tengah Premier League semakin mengandalkan pressing tinggi untuk memenangkan penguasaan bola, Matic terlihat kesulitan untuk menghadapi intensitas permainan lawan.

Pemain membutuhkan kecepatan dan kelincahan untuk menghadapi pressing tinggi. Atribut itu sudah terlihat menurun dari Matic sehingga membuatnya rentan dikalahkan pemain lawan.

3 dari 4 halaman

Tidak Cocok dengan Strategi Serangan Balik Solskjaer

Matic adalah gelandang yang hebat. Dia pernah bermain di tim yang mengandalkan serangan di bawah Jose Mourinho di Chelsea.

Tetapi mengingat usianya saat ini, Matic sudah kehilangan kecepatannya, dan dia juga kehilangan kemampuannya untuk mendistribusikan bola dengan cepat. Manchester United era Solskjaer suka mendominasi penguasaan bola melawan tim yang lebih lemah, tetapi mereka tidak terlalu memanfaatkan kecepatan yang dimiliki oleh Marcus Rashford, Anthony Martial, Romelu Lukaku, Jesse Lingard dan Paul Pogba.

Bermain bertahan membantu Solskjaer mencatatkan kemenangan yang mengesankan melawan Tottenham dan Arsenal, dan juga dalam comeback melawan PSG di Paris.

Mengingat hasilnya cukup bagus sejauh ini, Solskjaer mungkin akan menerapkan pendekatan yang sama melawan Barcelona di perempat final Liga Champions.

Gelandang bertahan saat ini dituntut untuk bermain lebih dinamis dan terarah pada bola, terutama ketika melancarkan serangan balik. Matic bukan lagi pemain yang seperti itu.

4 dari 4 halaman

Scott McTominay Mulai Meroket

Scott McTominay masuk ke tim utama musim lalu, dan bukan pemain favorit penggemar berkat gaya permainannya yang membosankan. Seperti Matic, dia solid dalam bertahan, dan dia menjaga umpan yang sederhana dan pendek, dan itulah sebabnya dia menjadi gelandang bertahan yang hebat.

McTominay punya kesempatan untuk membuat Solskjaer terkesan dengan absennya Matic saat melawan PSG di leg kedua. Dia mengambil kesempatan itu dan melindungi pertahanan dari serangan lawan dengan mudah seperti pemain berpengalaman.

Setelah Matic tampil buruk melawan Watford, Solskjaer memberikan McTominay kesempatan melawan Wolves. Meski timnya menelan kekalahan, McTominay tampil mengesankan di lini tengah dan mencetak gol pertamanya di Premier League.

Pemain berusia 22 tahun ini perlahan-lahan mempunyai kepercayaan diri saat mengolah bola pada musim ini. Dan setelah pertandingan melawan Wolves, dia kemungkinan akan mempertahankan posisinya di starting XI melawan Barcelona.

Matic punya momen yang bagus bersama United, terutama pada musim pertamanya. Apabila sang pemain tidak meningkatkan performanya, bukan tidak mungkin pemain Serbia itu harus meninggalkan klub.

Sumber: Bola.net

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer