Bola.com, Jakarta - Nasib Ole Gunnar Solskjaer sebagai juru latih Manchester United berada di ujung tanduk. Performa buruk Manchester United pada Premier League 2019-2020, menjadi acuan banyak pihak guna menebak nasib Sang Baby Faced Assassin tersebut.
Saat ini, Manchester United berada di posisi ke-12 klasemen sementara Premier League 2019-2020. Koleksi angka Setan Merah hanya berselisih dua poin dari batas tim yang ada di zona degradasi, Everton.
Baca Juga
Advertisement
Walhasil, rumors beredar, Ole Gunnar Solskjaer bakal mengalami nasib seperti Marco Giampaolo, yang baru saja dipecat AC Milan. Desas-desus terkait siapa calon pengganti Ole mulai bermunculan. Satu di antara yang menguat adalah Julian Nagelsmann.
Bild.de, Selasa (8/10/2019) merilis, manajemen Manchester United sudah mulai menjajaki kemungkinan 'membajak' Julian Nagelsmann dari Leipzig. Maklum, kontrak pelatih berusia 32 tahun tersebut bersama klub Bundesliga ini masih tersisa empat tahun lagi.
Artinya, jika Manchester United ingin membawa Julian Nagelsmann ke Old Trafford, ada beberapa opsi kompensasi yang harus dibayar kubu Setan Merah. Namun, sepertinya hal itu bukan masalah jika kans memboyong Julian Nagelsmann terbuka lebar.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nama Menanjak
Sosok Julian Nagelsmann mulai menanjak sejak menangani Hoffenheim pada awal 2016-2017. Bukan perjuangan mudah bisa menjadi pelatih profesional pada usia 28 tahun, status yang membuatnya menjadi pelatih termuda sepanjang sejarah Bundesliga.
Sebelum memutuskan beralih menjadi pelatih, Julian Nagelsmann punya latar belakang sebagia bek tengah. Sayang, bekal postur 190 cm tak membuatnya sukses. Ganjalan cedera membuat karier profesional sebagai pemain hanya berlangsung tiga tahun, dan tak pernah bermain pada dua tim yang menjadi fondasi kariernya; 1860 Munich II dan FC Augsburg II.
Keputusan berkarier sebagai pelatih menjadi lompatan tepat. Nama Julian Nagelsmann berkibar setelah membawa tim junior Hoffenheim menjadi jawara Bundesliga 2013-2014. Sejak itu, ia naik pangkat menjadi asisten pelatih tim utama Hoffenheim.
Tak butuh lama, pada 2016-2017, ia resmi menjadi der trainer Hoffenheim. Sepanjang berada di Wirsol Rhein-Neckar-Arena, markas Hoffenheim, ia meneruskan kiprah mengejutkan tim berjuluk Die Kraichgauer tersebut.
Sukses berada di sana, Leipzig merekrut Julian Nagelsmann sebagai pelatih. Bukan tanpa sebab jika Leipzig memilih pelatih kelahiran Landsberg am Lech ini. Faktor pengalaman mungkin bukan yang utama, melainkan corak permainan agresif yang menjadi magnet terpenting.
Â
Advertisement
Karakter Menyerang
Bagi Leipzig, karakter menyerang menjadi patron utama yang mereka anut, dan itu ada pada diri Julian Nagelsmann. Chairman Leipzig, Oliver Mintzlaff mengakui, keberadaan Julian Nagelsmann selama empat tahun ke depan akan memberi efek positif bagi perkembangan klubnya.
"Dia punya kreasi pada sisi ofensif, dan itu bagus bagi kami agar bisa bersaing di Bundesliga serta bertahan di Eropa. Modal itu akan kami petik hasilnya pada 2-3 tahun mendatang," tegas Mintzlaff.
Ekspektasi tersebut sudah mulai terbukti. Pada persaingan di Bundesliga, Leipzig berada di area empat besar klasemen sementara. Sedangkan di pentas Liga Champions, Leipzig sempat tampil mengejutkan kala menuai kemenangan pada Matchday 1 di markas Benfica. Sayang, mereka takluk 0-2 kala menjamu Lyon.
Namun, komposisi hasil pertandingan sampai akhir pekan lalu, memberi sinyal kualitas tinggi seorang Julian Nagelsmann. Ia terkenal memiliki insting mengorbitkan pemain. Pada musim ini, Julian Nagelsmann semakin menaikkan nama Christopher Nkunku, Marcel Sabitzer, Diego Demme, Emil Forsberg sampai bomberTimo Werner.
Belum lagi deretan bek yang mulai menanjak ; Lukas Klostermann, Konrad Laimer dan Willi Orban. Saat kali pertama menukangi Hoffenheim, ia juga berjasa menelurkan Niklas Süle, Sebastian Rudy, Kerem Demirbay, Steven Zuber, Nadiem Amiri dan Kevin Vogt.
Â
Pencetak Bintang
Trio penyerang Sandro Wagner, Andrej Kramaric dan Mark Uth juga layak berterima kasih kepada Julian Nagelsmann. Kebiasaan Julian Nagelsmann dalam menangani pemain berkonsep menyerang membuatnya menjadi buruan klub-klub Eropa.
Manchester United menjadi satu di antara yang getol mendekati Julian Nagelsmann. Meski masih sekadar rumors, kemapanan seorang Julian Nagelsmann bisa menjadikannya calon legenda di Theatre of Dreams.
Panggilan 'Mini Mourinho' bisa menjadi representasi kualitas tinggi seorang Julian Nagelsmann. Setidaknya, ia punya catatan 55 kemenangan dalam 136 laga bersama Hoffeneheim, dan 6 kemenangan dari 10 laga musim ini bareng Leipzig.
Sumber: Bild.de
Advertisement