Bola.com, Jakarta - Sosok Tyrone Mings menjadi sorotan saat pertandingan Timnas Inggris versus Bulgaria pada Kualifikasi Piala Eropa 2019 Grup A, Selasa (15/9/2019). Dia menjadi korban aksi rasial yang dilakukan para pendukung Bulgaria.
Berbagai aksi rasial dilontarkan, mulai dari chants yang mengejek Tyrone Mings sebagai kera sampai pada salam Nazi yang ikut dipertontonkan sejumlah fan. Pertandingan sempat dihentikan dua kali.
Baca Juga
Link Siaran Langsung Liga Inggris 2024/25 Pertandingan: Tottenham vs Aston Villa Akhir Pekan ini di Vidio
Klasemen Lengkap League Phase Liga Champions 2024 / 2025 Usai Matchday 3: Aston Villa dan Liverpool Sempurna!
VIDEO: Aston Villa Menang Lagi, Puncaki Klasemen Liga Champions dengan Poin Sempurna Tanpa Kebobolan
Advertisement
Setelah insiden itu, Mings mendapat dukungan besar dari berbagai pihak, dari mulai rekan-rekannya di Timnas Inggris hingga pemain-pemain lain.
Yang menyesakkan, peristiwa tersebut terjadi pada momen spesial Mings. Itu merupakan laga debut pemain Aston Villa itu di Timnas Inggris.
Padahal, jalan yang harus ditempuh Mings untuk memperoleh kesempatan masuk skuat The Three Lions sungguh berliku. Dia pernah mengalami pasang surut kehidupan dan karier, seperti rollercoaster.
Seperti dilansir Sportbible, kisah kehidupan Mings bagaikan dongeng dan penuh inspirasi. Saat masih duduk di sekolah dasar, Mings dan keluarganya pernah tinggal di penampungan tunawisma. Kehidupan mereka saat itu sangat keras.
Namun, Mings mampu melewati tantangan berat itu. Hidupnya berubah berkat sepak bola. Dia pernah bergabung dengan Southampton saat masih bocah. Sayang, ceritanya di klub berjuluk The Saint tersebut berakhir pahit. Mings dilepas pada 2009 karena dianggap terlalu pendek.
Alhasil, karier Mings terjun bebas. Dia tersisih ke klub Non-Liga dan bermain untuk Yate Town and Chippenham Town. Bahkan, dia sempat berpikir meninggalkan sepak bola untuk selamanya.
Saat bermain di kasta bawah sepak bola Inggris dan hanya menerima bayaran 45 pounds (Rp 804 ribu) per pekan, Mings harus mencari kerja serabutan untuk menambah penghasilan.
Karier Tyrone Mings menunjukkan titik terang ketika Ipswich menggaetnya dan memberinya gaji 10.000 pounds (Rp178 juta) per pekan pada 2013. Dia memperkuat Ipswich selama tiga tahun sebelum dijual ke Bournemouth dengan banderol 8 juta pounds. Impiannya bermain di Premier League akhirnya menjadi kenyataan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berada di Dunia Berbeda
Kariernya makin menanjak setelah gabung Aston Villa pada musim panas 2019 dengan nilai transfer sebesar 26,5 juta pounds. Pada musim sebelumnya dia sudah memperkuat Aston Villa dengan status pinjaman dan berhasil membantu klub tersebut kembali ke Premier League.
Tyrone Mings bagai melambung ke bulan ketika dipanggil Gareth Southgate ke skuat Timnas Inggris pada bulan lalu.
"Ketika saya bermain sepak bola secara part-time dan sekaligus bekerja sebagai penasihat hipotek, saya punya tujuan yang berbeda. Sekarang bermain untuk Inggris seperti dunia yang berbeda," kata Mings tentang keberhasilannya masuk Timnas Inggris, seperti dilansir Mirror.
Pada malam tadi, Mings tak menyia-nyiakan kesempatan emasnya bermain di Timnas Inggris. Dia tampil apik di jantung pertahanan bersama Harry Maguire dan berhasil membantu Timnas Inggris tak kebobolan.
Yang lebih mengesankan, Tyrone Mings berani memprotes asisten wasit supaya peduli terhadap aksi rasial yang dilakukan fans Bulgaria, termasuk yang ditujukan kepada dirinya, di babak pertama. Benar-benar tindakan yang pantas diacungi jempol.
Advertisement