Bola.com, Jakarta - Pemain Bayer Leverkusen, Kai Havertz, menjadi pembahasan hangat belakangan ini. Dia disebut-sebut menjadi bidikan klub-klub besar Eropa, salah satunya Manchester United.
Bukan hanya Manchester United yang berminat, tiga tim besar lain Premier Laegue juga menunjukkan minat. Perinciannya yaitu Liverpool, Arsenal, dan Manchester City.
Baca Juga
Advertisement
Apa yang membuatnya begitu istimewa dan diminati klub-klub raksasa Benua Biru?
Sosok Kai Kavertz mencuat sejak 2016. Sejak itu dia disebut-sebut sebagai salah satu talenta Jerman yang paling moncer.
Kai Havertz dikenal memiliki skill mumpuni yang membuat bek-bek di Bundesliga kelimpungan menjaganya. Profil apiknya semakin lengkap dengan torehan gol yang bikin berdecak kagum.
Pada musim lalu, Havertz tercatat mencetak 17 gol di Bundesliga. Itu menjadi jumlah gol terbanyak yang dicetak remaja dalam satu musim.
Pada musim panas 2019, Kai Havertz tepat berusia 20 tahun. Sosoknya kian menarik perhatian, terutama dari Manchester United yang sedang kalang kabut memperbaiki skuat.
Berikut ini enam fakta tentang pemain bidikan Manchester United tersebut, seperti dilansir The Sun, Rabu (30/10/2019):
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Disamakan dengan 3 Pemain Top Jerman
Pemain yang produktif di depan jala lawan tersebut sering disama-samakan para pemain top Jerman. Beberapa pundit di Jerman pernah membandingkan skillnya yang disebut mirip Mesut Ozil, Michael Ballack, dan bahkan Toni Kroos.
Advertisement
2. Keluarga Kental Aroma Sepak Bola
Pemain kelahiran Aachen, Jerman itu memiliki ayah seorang polisi. Adapun ibunya seorang pengacara.
Keluarga Havertz memiliki darah sepak bola. Ayah dan kakeknya merupakan pemain sepak bola amatir. Dia mulai mengikuti jejak mereka mengolah si kulit bundar sejak kecil. Mereka kerap bermain di lapangan yang berjarak 100 meter dari rumah.
Pada umur 4 tahun, Havertz gabung klub lokal, Alemannia Mariadorf. Sang kakek adalah presiden di klub tersebut.
Dalam waktu singkat dia sudah bermain dengan anak-anak yang lebih tua karena kemampuannya di atas rata-rata.
3. Diminati 3 Klub saat Masih Bocah
Talenta istimewa Havertz sudah terlihat sejak masih bocah. Tak heran, dia sudah dilirik para pemandu bakat dari tiga klub Bundesliga, yaitu Cologne, Borussia Mönchengladbach, dan Bayer Leverkusen.
Leverkusen menjadi pemenang dari persaingan tersebut. Mereka berhasil melakukan langkah cepat untuk menggaet Havertz.
Pada usia 11 tahun, dia gabung dengan tim muda Leverkusen yang dipimpin Jurgen Gelsdorf.
Advertisement
4. Dapat Julukan Unik
Pada saat masih bocah, Kai Havertz bahkan sudah punya julukan. Dia memperoleh julukan "Alleskonner" alias Jack yang serbabisa.
Di usia 15 tahun, Jack promosi ke tim Bayer Leverkusen U-17. Dia berperan besar membantu tim memenangi titel nasional dan mengakhiri 25 tahun paceklik gelar.
5. Pencetak Rekor
Pada 15 Oktober 2016, sebuah sejarah tercipta. Havertz masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti ketika timnya tertinggal 1-2 dari Werder Bremen.
Pada usia 17 tahun dan 126 hari, dia menjadi pemain debutan Leverkusen paling muda.
Empat bulan berselang, dia mencatatkan assist pertama untuk rekan setimnya Karim Bellarabi. Sepak terjangnya tak berhenti sampai di sana.
Pada 2018 dia menjadi pemain termuda yang tercepat mencapai 50 pertandingan dalam sejarah Bundesliga.
Advertisement