Bola.com, London - Keputusan VAR di Premier League kerap membuat bingung pemain, manajer dan fans yang menyaksikan langsung pertandingan di lapangan. Sebanyak 29 keputusan wasit dianulir oleh VAR dalam 12 pertandingan terakhir.
Kasus terbaru mengenai tentang VAR terjadi saat pertandingan Liverpool menghadapi Manchester City pada, Senin (11/11/2019) dini hari WIB. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mencak-mencak setelah wasit tidak memberi penalti sebanyak dua kali setelah Trent Alexander-Arnold menyentuh bola dengan tangannya.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa tersebut jelas mengundang reaksi tentang pentingnya penggunaan VAR di Premier League. Para wasit di Premier League memberi komentar terkait penggunaan VAR dalam 12 partai yang telah dijalani.
"Ada banyak kekhawatiran di antara para wasit, mereka seperti terlihat dibuat bodoh oleh VAR," kata seorang sumber kepada The Sun, Senin (11/11/2019).
"VAR seharusnya membantu para wasit di lapangan. Namun, ada 29 keputusan yang dibatalkan VAR dalam 12 pertandingan," imbuhnya.
"Situasinya benar-benar berantakan. Tidak ada rencana yang jelas bagaimana memperbaikinya. Ini berarti wasit akan terus menderita karena VAR," imbuh dia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Premier League Berencana Melakukan Perombakan Radikal terkait VAR
Beberapa pekan lalu dilakukan sebuah pertemuan pertemuan terkait VAR. Telegraph melaporkan pembahasan tersebut berisi manajer dapat diizinkan mengajukan banding terhadap keputusan selama pertandingan.
Bahkan manajer dapat melakukan banding hingga tiga kali seperti permainan tenis. Namun, pihak Premier League tampaknya akan menolak mentah-mentah.
Jika keputusan itu disetujui akan menyebabkan pemborosan waktu. Manajer yang licik dapat menggunakan kesempatan itu untuk mengacaukan permainan, seperti saat tim melakukan serangan balik yang berbahaya.
Namun, beberapa ketua klub lebih memilih VAR ditangguhkan sampai bisa disempurnakan.
Advertisement