Sukses


Arsene Wenger Sarankan Arsenal Beri Deadline kepada Freddie Ljungberg

Bola.com, London - Arsene Wenger menyarankan agar Arsenal memberikan waktu maksimal enam pertandingan kepada Freddie Ljungberg. Jika pada waktu tersebut tak ada perubahan, manajemen klub harus langsung bertindak.

Ljungberg menjabat sebagai pelatih sementara usai manajemen Arsenal memecat Unai Emery. Pada laga perdananya sebagai caretaker, pria Swedia berusia 42 tahun itu gagal memberikan kemenangan kala berhadapan dengan Norwich City.

Arsenal akan menghadapi Brighton pada lanjutan Premier League pekan ke-15, Jumat (6/12/2019). Wenger menyarankan The Gunners memberikan maksimal enam pertandingan kepada Freddie Ljungberg.

"Kalau Freddie tidak bisa mengubah situasi dalam lima atau enam pertandingan, Arsenal harus menemukan orang lain yang memiliki pengalaman," ujar Wenger dikutip dari The Metro.

"Namun demikian, saya harap Arsenal mau mempertahankan Freddie," sambungnya.

Termasuk laga melawan Brighton, Arsenal akan menghadapi West Ham United, Manchester City, dan Everton dalam enam laga ke depan. The Gunners juga bakal bertamu ke markas Standard Liege dan AFC Bournemouth.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Masih Berburu Manajer

Arsenal tengah berburu manajer baru sejak akhir pekan lalu. Mereka mencari sosok yang akan menggantikan Unai Emery yang sudah diberhentikan oleh manajemen The Gunners.

Sejumlah nama manajer top sudah dikaitkan dengan tim asal London Utara tersebut. Salah satunya adalah Nuno Espirito Santo yang disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk jabatan tersebut.

Akan tetapi, Arsenal membantah kabar tersebut. Pertimbangan utama Arsenal tidak mengejar Nuno adalah karena filosofi permainan sang pelatih yang berbeda dengan Arsenal.

Musim ini Santo memang membuat Wolverhampton tampil apik di Premier League. Manajemen Arsenal diberitakan tidak menyukai filosofi pragmatis seperti itu, karena identitas Arsenal sebagai tim penyerang.

Sumber: Metro, The Times

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer