Bola.com, London - Pemain sayap Crystal Palace, Andros Townsend buka-bukaan bahwa dirinya pernah kehilangan 46 ribu poundsterling dalam satu malam karena berjudi sepak bola. Ia menyebut hukuman dari FA Inggris menyelamatkannya sebagai manusia.
Pemain berusia 28 tahun tersebut menceritakan kecanduan judi beberapa tahun silam karena faktor kepribadian, rasa frustrasi dipinjamkan klubnya Tottenham Hotspur, serta rasa jenuh yang mendera dengan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga
Tak Dibutuhkan MU, Ruud van Nistelrooy Kini Jadi Kandidat Manajer di 3 Klub Premier League
Batal Gabung Newcatle United, Bintang Crystal Palace Berharap Bisa ke Liverpool: Jadi Penerus Virgil van Dijk?
Liverpool Nyaman di Puncak Klasemen Liga Inggris Sebelum Jeda Internasional, Arne Slot: Itu Istimewa
Advertisement
Pada 2013, ia didenda 18 ribu pounds plus hukuman skorsing dari FA karena melanggar peraturan taruhan.
"Hukuman itu mengembalikan saya ke dunia nyata," kata Townsend kepada Players 'Tribune.
"Saya benar-benar mengkhawatirkan masa depan karier. Ketika hal yang kamu cintai dalam hidup dapat diambil darimu, itu mengubah perspektif Anda."
Townsend mengatakan, saat dipinjamkan ke Birmingham, ia berada di sebuah hotel di Blackpool pada malam sebelum semifinal play-off Championship pada Mei 2012 dan ia tidak tidur semalaman.
Sebaliknya, dia terus "memeriksa telepon pribadi untuk menggandakan jumlah taruha.n
"Saya mungkin satu-satunya anak dalam sejarah yang kehilangan 46 ribu pounds berbaring di tempat tidur pada Rabu malam di Blackpool," tambahnya.
Andros Townsend mengakui bahwa dia berterima kasih kepada FA karena menyadari bahwa dia "hanyalah anak bodoh yang melakukan kesalahan" yang apes tertangkap tangan organisasi yang terkait.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Konsultasi
Andros Townsend kemudian mulai memiliki konseling untuk kecanduan judi yang ia alami.
"Itu tidak hanya menyelamatkan karier sepakbola saya, itu juga mungkin menyelamatkan saya sebagai manusia," jelas pemain yang sempat merasakan kostum Timnas Inggris tersebut.
"Itu membuka mata saya pada kemungkinan bahwa benar-benar berbicara kepada seseorang tentang apa yang saya alami sesuatu yang harus dilakukan."
"Aku tidak menceritakan kisah ini untuk seluruh dunia. Aku menceritakannya untuk orang-orang di luar sana yang sedang mengalami masalah seperti saya. Mereka yang tertekan, tersesat, dan berjuang melawan kecanduan," tutur pesepak bola kelahiran 16 Juli 1991 itu.
Advertisement