Bola.com, London - Arsenal pernah memiliki peluang emas memboyong Virgil van Dijk dari Celtic pada 2015. Namun, kans tersebut dilepas begitu saja oleh The Gunners dengan alasan yang konyol.
Virgil van Dijk tampil mengesankan selama dua musim memperkuat Celtic, pada 2013-2015. Alhasil, sepak terjangnya menarik perhatian beberapa klub besar Eropa, termasuk Arsenal.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu, The Gunners sebenarnya berpeluang memboyong Van Dijk dengan harga murah, yaitu 12 juta pounds (setara Rp217 miliar). Namun, mereka melepas kesempatan emas itu, sehingga pemain berkebangsaan Belanda itu akhirnya berlabuh ke Southampton.
Mengapa Arsenal enggan membeli Van Dijk? Ternyata alasannya karena Van Dijk dianggap terlalu acuh tak acuh, alias cuek.
Fakta tersebut diungkapkan asisten manajer Celtic saat transfer Van Dijk itu berlangsung, yaitu John Collins. Menurut Collins, manajer Arsenal saat itu, Arsene Wenger, sangat tertarik merekrut Van Dijk.
Namun, pencari bakat Arsenal, Steve Rowley, menyebut Van Dijk terlalu cuek. Alasan itulah yang membuat Arsenal melupakan niatnya membeli Virgil van Dijk.
"Mungkin itu bagian dari permainannya. Dia punya kecepatan, kekuatan, keseimbangan, bisa mendistribusikan bola dengan baik, dan bagus dalam duel udara. Dia memang sedikit cuek, tapi dia pemain yang berkualitas," kata Collins tentang Virgil van Dijk, seperti dilansir Sportbible, Jumat (27/12/2019).
"Gary McAllister saat itu menjadi asisten Brendan Rodgers di Liverpool dan saya bilang padanya supaya mereka merekrut Virgil van Dijk. Namun, Brendan tidak tertarik padanya dan tak berpikir dia akan bisa bermain lebih baik lagi," imbuh Collins.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Arsenal Rugi Besar
Setelah dua musim di Southampton, Virgil van Dijk berhasil menarik perhatian Liverpool. Pada 2017, The Reds merogoh kocek senilai 75 juta poundsterling (Rp1,35 triliun) untuk memboyong sang pemain ke Anfield.
Sejak saat itu, Virgil van Dijk menjadi pilar di skuat besutan Jurgen Klopp. Posisinya di lini belakang Liverpool benar-benar tak tergantikan.
Kecemerlangan Virgil van Dijk mendapat pengakuan saat terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa 2019. Adapun pada pemilihan Ballon d'Or 2019 dia menempati posisi kedua, tepat di belakang Lionel Messi yang jadi pemenang.
Jika melihat kiprah dan prestasi Van Dijk saat ini, Arsenal bisa dibilang rugi besar karena membuang kesempatan mendapat pemain berkualitas mumpuni dengan benderol miring.
Sumber: Sportbible
Advertisement