Bola.com, Jakarta - Liverpool menyudahi perjalanan pada 2019 dengan gaya sempurna. The Reds menjuarai Piala Dunia Antarklub sebelum kembali untuk memenangi tiga pertandingan sepanjang periode sibuk Natal dan Tahun Baru.
Tanda-tanda penantian panjang untuk memenangi gelar Premier League sudah berakhir. Sepanjang era Premier League, Liverpool belum pernah juara. Bahkan, The Reds sudah menanti 30 tahun sejak terakhir menjadi kampiun di liga domestik.
Baca Juga
Advertisement
Sinyal perburuan gelar akan dimenangi tercermin dari raihan poin Liverpool di klasemen. Tim Merseyside Merah kukuh di puncak klasemen, dengan keunggulan 13 poin atas peringkat kedua, Leicester City. Margin keunggulan berpotensi bertambah karena pasukan Jurgen Klopp masih punya satu laga yang tertunda di tangan.
The Reds juga belum terkalahkan di Premier League musim ini dengan torehan 58 poin. Jordan Henderson dan kawan-kawan tercatat memenangi 19 laga dari 20 laga musim ini.
Liverpool memang sudah tersingkir dari Piala Liga, tetap masih punya kans di Piala FA dan telah lolos ke fase knockout Liga Champions.
Masa depan Liverpool bisa dibilang sangat cerah. Hanya kesialan dan kecerobohan yang bisa menghentikan mereka meraih gelar liga pertama dalam 30 tahun terakhir.
Pada fase ini, bagaimana kinerja Liverpool dibandingkan tim-tim paling ikonic di era Premier League? Berikut hasilnya dilansir dari Planet Football.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manchester United Treble Winners – 1999
Skuat Manchester United saat memenangi treble winners pada 2019 merupakan salah satu yang paling iconic di Premier League. Saat Tahun Baru, mereka hanya memenangi kurang setengah dari laga yang telah dijalani di Premier League, yaitu 9 dari 20 laga.
Setan Merah kalah dari Middlesbrough, Sheffield United, dan keok 0-3 di kandang Arsenal, serta terdepak dari Piala Liga setelah kalah 1-3 dari Tottenham Hotspur.
Meski demikian, meskipun kalah 24 poin dibanding tim Liverpool saat ini setelah 20 laga, MU saat itu bisa seperti tim-tim hebat lainnya, yaitu meraih hasil baik di laga-laga penting.
Bahkan, saat Tahun Baru MU hanya berada di posisi ketiga dan tertinggal empat poin dari Aston Villa yang secara mengejutkan menguasai puncak klasemen.
Performa MU hingga tengah musim tak terlalu impresif. Namun, Setan Merah dapat mengatasi setengah musim berikutnya dengan baik. Bahkan, mereka bisa mengatasi ujian berat di Piala FA (melawan Liverpool, Chelsea, Arsenal, Newcastle United) dan Liga Champions (Inter Milan, Juventus, Bayern Munchen) untuk meraih tiga gelar sekaligus musim itu.
Advertisement
Arsenal Invincibles – 2004
Rekor tak terkalahkan Arsenal di Premier League pada musim 2003-2004 benar-benar legendaris. Julukan Invicibles disematkan untuk The Gunners.
Namun, penampilan Arsenal pada setengah musim pertama sebenarnya tidak terlalu impresif. Arsenal imbang 7 kali dari 20 laga, dan menyambut Tahun Baru dengan tertinggal tiga poin dari Manchester United.
Namun, Arsenal langsung tancap gas setelah tahun baru. Mereka secara efektif menyegel titel berkat sembilan kemenangan beruntun di liga, sebelum ditahan 1-1 oleh Manchester United di Highburry pada Maret 2003. The Gunners menyudahi perjalanan musim itu dengan mendulang lima hasil imbang dari sembilan laga terakhirnya.
Namun, Premier League menjadi satu-satunya gelar yang diraih Arsenal musim itu. Tim London Utara itu kalah di semifinal Piala FA dengan skor 0-1 dari MU, tersingkir dari Liga Champions setelah keok dari Chelsea, dan kalah dalam dua leg semifinal Piala Liga melawan Middlesbroug.
Chelsea di Musim Pertama Mourinho - 2005
Tak butuh waktu lama bagi Jose Mourinho menahbiskan dirinya sebagai Special One di Chelsea. Tepatnya, ketika Mourinho mengantar Chelsea meraih gelar pertama di era Premier League pada musim 2004-2005.
Kekalahan 0-1 dari Manchester City pada Oktober, melalui gol penalti Nicolas Anelka, menjadi satu-satunya kekalahan mereka musim ini. The Blues imbang empat kali dan hanya kalah sekali saat pertengahan musim.
Chelsea kemudian ngebut setelah Natal, dengan memenangi 14 dari 18 laga terakhir. Pada akhir musim, tim London Barat itu mengemas 95 poin.
Namun, langkah Chelsea di Liga Champions dijegal Liverpool di semifinal dan juga terdepak dari Piala FA setelah kalah 0-1 dari Newcastle. The Blues menjuarai Piala Liga berkat kemenangan 3-2 atas Liverpool.
Advertisement
Manchester United era 2008
Setelah beberapa musim kalah bersaing sengit dari Chelsea dan Arsenal, Sir Alex Ferguson kembali membangun skuat mumpuni dan tangguh pada musim 2007-2008.
Cristiano Ronaldo tampil trengginas pada musim itu dengan mencetak 31 gol di liga. Lini serang MU makin menakutkan dengan kehadiran Wayne Rooney dan Carlos Tevez. Musim itu diakhiri dengan mengalahkan Chelsea pada pacuan gelar Premier dan Liga Champions sekaligus. MU pada musim itu mengemas 89 poin dan menjadi kampiun Liga Champions pada final di Moskow, Rusia.
Namun, sebenarnya saat itu MU mengawali musim dengan lambat hingga pertengahan. Mereka sempat kalah dari Reading dan Porstmouth, kemudian takluk 0-1 di Derby Manchester.
Laju mereka berubah total dengan memenangi 14 dari 17 laga berikutnya. Meskipun demikian tetap hanya menempati posisi kedua di klasemen saat Tahun Baru. Saat itu, MU meraup 45 poin dari 20 laga.
Manchester City saat Pecahkan Rekor - 2018
Pep Guardiola mengantar Manchester City merebut titel Premier League dengan membukukan rekor 100 poin pada musim 2017-2018. The Citizen mengumpulkan poin yang sama dengan Liverpool saat ini setelah menjalani 20 laga, yaitu 19 kali menang dan sekali imbang. City membukukan 18 kemenangan beruntun sejak Agustus hingga Tahun Baru.
Setelah itu, Manchester City memenangi 14 dari 18 pertandingan liga terakhir, tapi tetap mencicipi kekalahan kontra Liverpool dan Manchester United.
The Citizen musim lalu juga gagal di Piala FA setelah didepak Wigan dan juga terlempar di babak perempat final Liga Champions setelah kalah kandang dan tandang kontra Liverpool.
Sumber: Planet Football
Advertisement