Sukses


Sulit Dibantah, Tanpa Marcus Rashford Manchester United Loyo Kehilangan Keperkasaan

Bola.com, Jakarta - Fakta tak terbantahkan tersaji, Manchester United amat bergantung pada sosok Marcus Rashford. Ketika sang pemain absen malapetaka pun menghampiri The Reds Devils.

Rashford absen setidaknya selama enam minggu ke depan imbas cedera. United pun tampak panik dengan situasi ini.

Sisi positif sang striker cedera: Manchester United belajar tidak tergantung pada sosok individu.

Hal itu terlihat saat mereka meladeni Liverpool, cara mereka bermain melebar atau mendapatkan bola di belakang untuk kemudian melakukan counter attack ke tiga penyerang depan berbeda dibanding biasanya.

Tapi banyak gol yang dicetak United musim ini datang murni karena aksi individual Rashford yang mengejutkan

Salah satu aksi fenomenal Marcus Rashford adalah keika dirinya mempermalukan Manchester City di Stadion Etihad pada bulan Desember lalu.

Jika Rashford berada di lapangan di Anfield pada akhir pekan lalu, maka akan ada rasa takut di tim Liverpool. Mereka tahu benar bagaimana sang penyerang bisa melakukan keajaiban. Hal itu yang tak dimiliki kompatriotnya Anthony Martial.

Saat ini hanya Anthony Martial satu-satunya pemain depan yang bisa diandalkan mengobrak-abrik pertahanan lawan. Selain Martial, Manchester United tidak bisa memberikan ancaman buat pertahanan lawan. Itu amat berbahaya!

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Bruno Fernandes Jadi Solusi?

Jika benar akhirnya Manchester United jadi mendatangkan gelandang Sporting Lisbon, Bruno Fernandes bulan ini, maka situasi sulit yang mereka hadapi sekarang ini akan berkurang.

Fernandes bakal jadi pemain kreatif yang menghidupkan lini tengah, akan tetapi kehadirannya  tidak akan menyelesaikan semua masalah. Patut dicatat ia pemain baru yang butuh waktu beradaptasi dan disegani lawan.

Sangat menyenangkan bahwa Ole Gunnar Solskjaer memberi pemain muda kesempatan, tetapi ada area tertentu di mana mereka tetap butuh pemain matang.

Andreas Pereira, yang dipercaya menjadi gelandang serang saat United bertandang ke Anfield, menunjukkan Setan Merah tak punya pemain yang disegani menempati posisi ini.

Pereira adalah pemain sepak bola yang berbakat, secara teknis ia punya skill di atas rata-rata.

Tapi dia bukan pencetak gol dan tidak menyajikan ancaman saat memegang bola. Dia memang membuat satu peluang cemerlang bagi Martial kala melawan Liverpool, tapi itu sejauh ini merupakan hal terbaik yang dia lakukan dalam pertandingan.

Dia bermain melawan Liverpool, jadi tentu saja itu tidak akan pernah mudah baginya, tetapi pemain terbaik yang beroperasi di daerahnya, seperti Roberto Firmino untuk The Reds, mendapatkan tentangan menebak kapan bola mendekat ke arah mereka.

Ketika Firmino turun jauh, orang-orang tidak tahu apakah harus mengawalnya dengan ketat atau turun karena dia mungkin berlari di belakang, dan dia punya trik dalam dirinya untuk melewati pemain bertahan lawan.

 

3 dari 4 halaman

Pemain Muda Tanpa Tujuan

Jika bola mengarah ke Firmino, maka dia tahu apa yang dilakukan lini tengah dan pertahanan lawan. Aksinya menyedot perhatian banyak orang, mereka menunggunya bergerak, yang secara otomatis memberinya waktu dan ruang untuk menyodorkan umpan.

Firmino melakukan itu lebih baik daripada siapa pun. Pereira memiliki banyak potensi, tetapi ia tidak berada pada level di mana kehadirannya memaksa kubu lawan beraksi dilanda kepanikan.

Itu sama di posisi lain juga - Aaron Wan-Bissaka, Daniel James, Greenwood dan Brandon Williams adalah pemain bagus, tetapi itu akan membutuhkan waktu untuk matang. United harus bersabar hingga sampai ke titik itu.

United telah memperjelas bahwa mereka membangun kekuatan tim dengan berbasis pemain muda, sayangnya ketika gaya itu diterapkan mereka tidak punya rencana yang jelas. 

Anda melihat cara tim-tim top bermain sekarang, dan kemudian Anda melihat United. Bagaimana?

Wan-Bissaka adalah salah satu bek terbaik di liga, tetapi sekarang dia bermain untuk tim yang selalu menguasai bola untuk sebagian besar pertandingan tapi tidak memiliki tujuan yang jelas. Dengan mahar transfer 50 juta poundsterling, apakah dia benar-benar sosok yang dibutuhkan United?

Rasanya tak semestinya semua masalah yang terjadi di Manchester United dibebankan ke sosok Solskajer seorang.

Saaat melihat United sebelum pertandingan Liverpool dan berpikir: "Di mana semua uang itu pergi?" Mereka telah menghabiskan banyak uang dalam beberapa tahun terakhir tanpa memiliki progres.

4 dari 4 halaman

Skuat yang Tak Membuat Lawan Ngeri

Bertanding dengan modal line-up yang tidak menciptakan rasa ngeri pada lawan merupakan persoalan yang dihadapi Manchester United saat ini.

Sepanjang setengah musim Solskjaer terlihat tak membuat permainan Setan Merah berkembang pesat.

Beberapa penampilan individu pemain saat Man United melawan Liverpool sebenarnya cukup bagus, tetapi secara keseluruhan, sebagai sebuah tim, apakah mereka baik-baik saja? Jelas tidak.

Luke Shaw, Williams dan Wan-Bissaka bermain bagus. Nemanja Matic dan Fred tampak kompak di lini tengah, sementara di depan Martial tampil oke.

Tapi sepanjang laga terlihat tidak ada tanda-tanda Manchester United akan mengalahkan Liverpool. Satu-satunya hal yang benar-benar membuat permainan tetap hidup adalah bahwa tim asuhan Jurgen Klopp melewatkan begitu banyak peluang untuk mencetak gol kedua mereka.

United berjuang dengan baik untuk tetap dalam permainan tetapi usaha dan tingkat kerja saja tidak cukup untuk mereka.

Gap pemainan Manchester United amat jauh dengan Liverpool. Tanpa Rashford mereka terlihat semakin terluka.

Sumber: BBC

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer