Bola.com, Jakarta Status Manchester United sebagai salah satu klub paling menakutkan di Inggris perlahan terkikis setelah Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013. Old Trafford perlahan kehilangan keangkerannya.
Kepergian Ferguson dari Old Trafford dibarengi dengan paceklik gelar Premier League. Setan Merah kali terakhir mencicipi titel Premier League pada 2013 alias di musim terakhir Ferguson menjadi manajer.
Baca Juga
Advertisement
Setelah itu, jabatan manajer silih berganti diisi sosok berbeda. Sebut saja David Moyes, Louis Van Gaal, Jose Mourinho, hingga kini dipegang Ole Gunnar Solskjaer.
Namun, belum ada efek signifikan. Alih-alih bersaing dalam perebutan gelar Premier League, Manchester United malah kerap gagal lolos ke Liga Champions, termasuk musim ini.
Pada musim ini, nasib Setan Merah juga tak membaik. Tim besutan Ole Gunnar Solskjaer hanya bisa memandang Liverpool mendominasi Premier League dan juga berjaya di Eropa. Bongkar pasang pemain juga tak banyak membantu.
Sejumlah fans sudah mulai menunjukkan ketidaksabaran terhadap kinerja Solskjaer. Manajer asal Norwegia tersebut dinilai tak berhasil mengangkat MU menuju kejayaan.
Jika fans mulai hilang kesabaran, bagaimana pendapat mantan-mantan pemain Manchester United tentang kinerja Solskjaer. Apakah mereka mendukung atau mulai hilang kesabaran juga? Berikut ini pernyataan beberarapa mantan pemain MU tentang sepak terjang Solskjaer di Old Trafford.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Paul Scholes
"Performa tim malam ini mungkin membuatnya (Solskjaer) diuntungkan di bursa trasfer pemain," kata mantan gelandang MU, Paul Scholes, kepada Premier League Predictions setelah Setan Merah kalah 0-2 dari Burnley pada 23 Januari 2020.
"Hasil ini mungkin mendorong klub mengeluarkan beberapa juta tambahan untuk pemain yang mereka incar, seperti Bruno Fernandes."
"Dia butuh tambahan badan untuk bangunan ini. Dia mendapat beberapa cedera pemain, jadi butuh pertolongan. Klub perlu membantunya sekarang. Saya merasa khawatir dalam beberapa pekan ke depan karena pemain yang cedera belum segera kembali. Dia terpenjara dengan pemain ini sekarang, kecuali mereka membeli pemain baru," imbuh Scholes.
Advertisement
2. Rio Ferdinand
"Hasilnya menunjukkan tidak," kata mantan bek MU, Rio Ferdinand, ketika ditanya apakah Solskjaer sudah memberikan yang terbaik.
"Saya pernah bermain dengan Ole dan dia mantan rekan setim saya. Tapi, Anda harus jujur dan hasilnya tak cukup bagus."
"Saya akan memberinya sedikit dukungan yang masuk akal. Timnya dihantam banyak cedera. Scott McTominay pemain yang hebat sebelum dia cedera. Paul Pogba pemain besar dan pemain termahal mereka. Sekarang Marcus Rashford juga cedera."
"Mengingat besarnya uang yang telah dibelanjakan. Anda pasti mengharap hasil lebih baik daripada ini," imbuh Rio Ferdinand.
3. Phil Neville
"Ini pertimbangan besar. Saya rasa mereka harus bertahan dengan dia (Solskjaer)," kata mantan bek MU, Phil Neville, kepada Match of the Day.
"Menurut saya skuatnya terlihat ramping, tidak berpengalaman, dan terbebani ekspektasi. Saya rasa mereka butuh tambahan dua pemain baru untuk sukses musim ini."
"Itu yang saya lihat dari mereka. Mereka telah menuju ke arah yang benar. Mereka tim muda, banyak energi. Hanya sedikit kekurangan kualitas. Di situlah Manchester United sekarang dan orang-orang harus menerimanya," ujar Neville.
Advertisement
4. Roy Keane
Dalam perdebatan sengit dengan Jamie Carragher di studio Sky Sports menyusul kekalahan MU dari Liverpool bulan lalu, Roy Keane mengungkapkan argumennya.
"Poinnya, perekrutan pemain tidak sampai di situ. Itu semua tak bisa disalahkan ke Ole, siapa yang merekrut pemain? Tebakan Anda sama dengan saya," kata mantan kapten MU, Roy Keane.
"Siapa yang membawa pemain ketika David Moyes di sana? Siapa yang membawa pemain ketika Van Gaal di sana? Saya tak tahu struktur klub, tapi yang jelas tak berjalan baik. Perekrutan pemain selalu bisa berhasil dan gagal. Tapi, mereka terlalu banyak kesalahan," sambung Keane.
5. Robin van Persie
"Ketika saya mendengarkan Ole, dia sepertinya pria yang baik," kata mantan striker MU, Robin Van Persie pada BT Sport setelah Setan Merah dikalahkan Arsenal pada laga Tahun Baru. "Saya hanya ingin melihatnya lebih kejam, coba untuk marah."
"Saya melihatnya tersenyum sekarang setelah pertandingan seperti itu. Rasanya itu bukan momen untuk tersenyum. Mereka membutuhkan rancangan permainan dan sedikit rasa takut terhadap pelatih. Rasa takut seperti ketika Anda melalukan salah umpan, maka Anda akan dihukum dan tak bermain pada laga berikutnya," urai Van Persei.
Advertisement
6. Darren Fletcher
"Ini musim yang menarik. Saya rasa setiap orang di klub bilang seperti itu," kata mantan gelandang MU, Darren Fletcher, kepada Sky Sport pada Desember 2019.
"Saya pikir ada perubahan kultur di belakang layar yang sulit dipahami fans. Saya merasa musim ini lebih pada melakukan audisi pemain daripada manajer."
"Saya rasa Ole Gunnar Solskjaer pria yang tepat untuk tugas ini. Ini audisi untuk para pemain apakah mereka akan jadi bagian Manchester United yang ditangani Ole."
"Saya yakin klub akan menambah pemain. Jadi, masalahnya adalah siapa yang ingin berada di sini dalam jangka lama. Itu tantangan untuk musim ini. Mereka harus mulai menyadari dan merespons," imbuh Fletcher.
7. Ryan Gigss
"Saya tak merasa Solskjaer mendapatkan pemainnya," kata mantan winger MU, Ryan Giggs, kepada beIN Sports setelah MU takluk dari Liverpool di Anfield.
"Dia mungkin butuh dua pemain yang bisa mengubah cara bermain. Anda tahu, yang nomor 10, poin penting, dan juga seorang gelandang. Apakah Pogba orangnya, tapi dia tak konsisten, tentu saja sebenarnya dia bisa menjadi pemain seperti itu. Tapi, mereka butuh pemain seperti Grealish, Maddison, yang bisa mendobrak pintu," imbuh Giggs.
Advertisement
8. Paul Ince
Tak seperti banyak mantan pemain MU lainnya, Paul Ince cukup vokal mengkritik Solskjaer dalam beberapa kesempatan, satu di antaranya saat diwawancarai Talksport pada Oktober 2019.
"Kita tahu Solskjaer perlu dikritik dan akan di bawah tekanan, bukan hanya karena dia tak meraih hasil baik, tapi juga tak menunjukkan tanda-tanda perbaikan," kata Ince.
"Tentu saja dengan pemain muda butuh waktu, tapi Chelsea juga tim muda dan mereka baik-baik saja. Liverpool juga punya dua full-back muda, mereka juga baik-baik saja."
"Mereka bisa finis di paruh bawah klasemen. Ketika saya melihat Ole bilang setelah pertandingan bahwa mereka telah bekerja keras, saya tetap berpikir kami hanya ingin melihat apa yang sebenarnya yang telah mereka lakukan."
"Ketika saya melihat tim, saya tak bisa melihat apa yang mereka lakukan. Saya tak melihat pola mereka, dan juga bagaimana cara menyerangnya. Mereka tak menciptakan peluang, bahkan tak memiliki tendangan ke gawang. Saya hanya tak tahu apa yang sebeneranya mereka lakukan di Manchester United," imbuh Ince.
9. Michael Owen
Berbicara setelah Manchester United takluk dari Bornemouth pada November 2019, Michael Owen memberikan opininya kepada Amazon Prime.
"Saya orang sabar, tapi jika Klopp atau Guardiola adalah manajer Manchester United, maka saya yakin Anda akan melihat perkembangan besar," kata mantan striker MU tersebut.
"Para pemain ini, sebagian besar pemain sangat bagus dan banyak yang tak bermain sesuai potensinya. Anda lihat tim-tim lain, Guardiola dan Klopp mendapat yang terbaik dari para pemainnya," imbuh Owen.
Advertisement
10. Bryan Robson
"Apakah Ole aman? Saya rasa United sudah membuatnya jelas ketika memberinya pekerjaan itu tahun lalu. Mereka bilang akan memberinya waktu," kata legenda MU, Bryan Robson, pada Oktober 2019.
"Hal baiknya dari Ole, fans juga ada di belakangnya. Saya yakin tiga tahun adalah waktu yang tepat untuk menilai apakah manajer melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak."
11. Gary Neville
Mantan kapten MU, Gary Neville, berulang kali mengatakan masalah MU terletak di petinggi klub, bukan manajer. Opini serupa kembali diungkapkan Neville setelah MU kalah dari Liverpool di Anfield.
"Saya tak bisa mengubah kepemilikan United, tak ada yang bisa. Saya kesulitan memahami memahami mengapa pemilik klub tetap memercayai manajemen untuk membangun tim juara sejak kepergian Sir Alex," ujar Neville.
"Saya melihat statistik dua pekan lalu, bahwa United merupakan klub yang menggaji pemainnya terbesar kedua di dunia. Dan itulah skuat yang mereka dapat. Itu tak termaafkan."
"Saya tak yakin dengan investasi untuk skuat dalam lima, enam, dan tujuh tahun terakhir, serta berakhir seperti itu di lapangan."
"Talenta nyata adalah tim eksekutif. Namun, dalam hal yang dibutuhkan klub dalam beberapa tahun sekarang adalah menempatkan menempatkan operator sepak bola andall di klub dan mereka tak melakukannya."
Sumber: Planet Football
Advertisement