Bola.com, Jakarta Pendukung Manchester United mengeluhkan perlakukan pemerintah Kota Brugge, Belgia ketika bersua Club Brugge di Liga Europa. Suporter MU merasa mendapat perlakuan buruk saat melawat ke Brugge.
The Red Devils bersua Club Brugge di Jan Breydelstadion pada laga leg pertama 32 besar Liga Europa, 20 Februari lalu. Dalam pertandingan tersebut, Manchester United harus puas bermain 1-1 kontra Brugge.
Baca Juga
Foto: Aksi Memukau Amad Diallo saat Membawa MU Bungkam PAOK di Liga Europa, Bayar Tunai Kepercayaan Pelatih
Imbang Vs Union Saint-Gilloise di Liga Europa, Awan Gelap Masih Menaungi AS Roma: Sang Pelatih Akui Ada Ketegangan
MU Baik-baik Saja Kok Bareng Ruud van Nistelrooy, Terlalu Cepat Pilih Ruben Amorim? Ini Pendapat Andre Onana
Advertisement
Gol tunggal Tim Setan Merah disarangkan Anthony Martial pada menit ke-36. Sementara itu, gol tim tuan rumah dicetak Emmanuel Dennis pada menit ke-15.
Sebelum pertandingan, pendukung Manchester United ternyata mendapat perlakuan tak mengenakkan dari aparat keamanan dan pemerintah kota Brugge. Ketika itu, suporter MU dihadang meriam air dan kawat berduri saat tiba di stadion.
Selepas pertandingan dan meninggalkan Jan Breydelstadion, puluhan suporter Manchester United dipaksa turun dari bus. Mereka pun tidak mendapatkan kendaraan pengganti, padahal cuaca sangat dingin.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kirim Surat Keluhan
Kelompok suporter The Red Devils, Manchester United Supporters Trust (MUST), mengirimkan surat keluhan kepada Wali Kota Brugge, Dirk De Fauw, Senin (24/2/2020). Bagi MUST, mendukung MU ke Brugge adalah pengalaman laga tandang terburuk di turnamen Eropa.
"Banyak dari kami yang telah melakukan perjalanan dunia untuk mendukung MU, dan berpendapat ini adalah pengalaman terburuk dari pertandingan tandang Eropa selama bertahun-tahun, dan kunjungan kami sebelumnya ke Brugge adalah titik terendah pada saat itu," tulis MUST.
"Perlakuan buruk yang kami alami selama kunjungan ke Brugge adalah oleh polisi dan aparat setempat. Tidak berlebihan untuk mengatakan banyak suporter MU benar-benar takut akan keselamatan mereka pada malam itu."
"Kami pulang ke rumah dengan kesan Brugge seharusnya malu dengan semua pertanggung jawaban atas keselamatan dan keamanan kami," lanjut pernyataan tersebut.
"Perlakuan buruk adalah satu masalah, tetapi masalah keamanan jauh melampaui itu dan kami akan melaporkan hal tersebut kepada UEFA berdasarkan uraian yang dikirimkan oleh anggota kami."
Sumber: ESPN
Advertisement