Bola.com, Jakarta - Laporan Fitri Apriani dari Kota Birmingham, Inggris
HIDUP jauh dari Tanah Air menjadi tantangan tersendiri dari sisi mentalitas para pemain tim Garuda Select. Apalagi, saban hari mereka harus melahap menu latihan yang tak ringan, dan terkadang memberikan rasa bosan.
Advertisement
Namun, sikap profesional dan hasrat untuk mengembangkan kemampuan, membuat para pemain masa depan Indonesia tersebut tetap bertahan. Pada sisi lain, rasa homesick alias kangen terhadap Tanah Air, tetap hadir.
Walhasil, bukan perkara mudah buat pemain Indonesia merantau ke negeri orang. Sudah banyak kasus pemain nasional dapat kesempatan bergabung dengan klub di luar negeri, tapi akhirnya memilih pulang.
Semua karena perasaan homesick atau rindu kampung halaman. Entah rindu dengan keluarga, suasana tempat asal, hingga rindu dengan teman-teman. Apakah perasaan homesick juga melanda para pemain Garuda Select? Mereka yang sudah berada di Inggris sejak Oktober 2019 lalu, pasti juga merasakannya.
Namun mereka ternyata bisa mengatasi homesick itu dengan baik. Hal ini seperti yang dituturkan beberapa pemain Garuda Select. Kiper Rizky Sudirman mengatakan hampir tiap hari video call dengan orang rumah, mulai dari orangtua sampai saudara.
"Sehari sekali pasti video call. Sekitar setengah jam. Selain itu main gim sama teman-teman, biar lupa kangennya," ujar Rizky. Hal berbeda disampaikan Kakang Rudiyanto.
Bek Garuda Select asal Persib Bandung ini mengaku kangen kampung halaman sudah pasti. Tapi bisa diatasi dengan banyak berkumpul bersama teman.
"Kalau enggak main PS yang ke dapur, masak sama teman-teman. Ya masak nasi, masak ayam. Enak lho, saya sendiri yang masak," tutur Kakang, sambil tersenyum.
Sedangkan Bramdani, penyerang Garuda Select mengaku hal paling dikangeni dengan kampung halaman adalah makanannya. "Kalau saya rindu sama masakannya dan teman-teman saya," imbuhnya.
Garuda Select merupakan program akselerasi untuk meningkatkan kemampuan pemain muda Indonesia. Garuda Select yang sekarang berada di Birmingham, merupakan generasi kedua. Selain berlatih di Inggris, mereka juga sempat melakukan pemusatan latihan (TC) di Italia selama sebulan penuh, Januari lalu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Konsentrasi Latihan
Hasilnya, beberapa materi latihan dan penerapan strategi menjadi semakin lebih baik. Meski, pada area lain masih terlihat titik kelemahan. Oleh karena itulah, rasa kangen terhadap kampung halaman biasanya akan hilang sendiri jika mereka sudah berada di lapangan guna meningkatkan level permainan.
Sekadar informasi, satu di antara yang kerap menjadi perhatian dari sisi permainan Garuda Select adalah lini belakang. Wilayah ini kerap menjadi penentu hasil pertandingan dalam sepak bola. Bila pertahanan keropos, kemungkinan menelan kekalahan akan lebih besar.
Di Indonesia, persoalan lemahnya koordinasi dan konsentrasi pemain di lini belakang sering menjadi sumber masalah. Tidak hanya di level klub, tetapi juga Timnas Indonesia, baik kelompok umur maupun senior.
Tapi jangan tanya soal kemampuan menyerang, terutama akselerasi dari sektor sayap. Indonesia punya begitu banyak penyerang cepat. Hal itu sering memberi kewaspadaan tersendiri dari tim lawan.
Namun sekali lagi pertahanan sering memegang peran penting. Oleh sebab itu, tidak salah bila skuat Garuda Select generasi kedua yang sekarang sedang berlatih dan beruji coba di Inggris, lebih banyak menerima menu strategi bertahan.
Hal itu seperti dikatakan Rizky Sudirman. Ia bisa berkomentar kalau tim pelatih Garuda Select lebih berat membenahi pertahanan. Menurut kiper milik Persija Jakarta ini, metode latihan Garuda Select di angkatan kedua membuatnya lebih nyaman.
"Saya juga dituntut harus komunikasi dengan pemain belakang. Biar lebih kompak lagi," tutur Rizky. Mengenai trik apa yang diberikan tim pelatih dalam membangun komunikasi dengan rekan-rekan di lini belakang, Rizky mengaku ada banyak hal yang diberikan.
"Pelatih kiper pasti memberi tahu kalau bola ke mana, kita harus bergerak atau geser ke mana. Harus memberi tahu pemain belakangnya," kata Rizky. Itu pula yang telontar dari beberapa rekannya. Nah, jika sudah serius berlatih, sejenak mereka bisa melupakan rasa homesick.
Disadur dari : Bola.net
Penulis / Editor : Fitri Apriani / Dimas Ardi Prasetya
Advertisement