Bola.com, Manchester - Jauh sebelum Son Heung-min menjadi representasi pemain Asia yang mumpuni di Premier League, ada sosok lain lain asal Korea Selatan yang lebih dulu menancapkan kaki di Negeri Ratu Elizabeth. Sosok yang dimaksud adalah Park Ji-sung.
Park bukan sekadar numpang lewat di Premier League. Sang pemain berhasil mengukir cerita dan prestasi manis bersama Manchester United.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum Son Heung-min, Tottenham juga punya satu pemain asal Korea Selatan. Dia adalah bek sayap Lee Young-pyo yang membela klub asal London Utara pada 2005-2008. Jika dibanding kedua pemain Korea Lainnya, Park Ji-sung punya jejak lebih bagus di Manchester United.
Park Ji-sung meraih apa yang belum mampu diraih Son maupun Lee di Premier League. Pemain kelahiran Goheung, Jeonnam, Korea Selatan pada 25 Februari 1981 tersebut meraih gelar juara Premier League.
Park Ji-sung meraih empat gelar juara Premier League pada musim 2010-2011, 2008-2009, 2007-2008, dan 2006-2007.
Park Ji-sung memulai kariernya di liga mahasiswa. Kompetisi level ini memang begitu berpengaruh di Korea Selatan. Banyak pemain yang lahir pada level liga mahasiswa. Park Ji-sung bermain di klub Myongji University.
Kyoto Purple Sanga menjadi klub profesional pertama yang dibela Park Ji-sung.
Adalah Guus Hiddink yang membawa Park Ji-sung ke Eropa. Pada 2003, Guus Hiddink mendapat kontrak dari PSV Eindhoven. Sebelumnya, Guus Hiddink menjadi pelatih timnas Korea Selatan dan tampil bagus di Piala Dunia 2002. Park Ji-sung masuk dalam skuad racikan Guus Hiddink.
Guus Hiddink membawa Park Ji-sung ke PSV pada 2003. Sejak saat itu, karir Park Ji-sung makin moncer dan terus mendapat sorotan. Pada 2006, Park Ji-sung mengambil keputusan penting. Dia menerima tawaran pindah ke Manchester United.
Park Ji-sung menjadi pemain asal Asia Timur kedua yang bermain di United. Sebelumnya, ada nama Dong Fangzhuo dari China. Setan Merah harus membayar 7,3 juta euro kepada PSV untuk mendapatkan servis Park Ji-sung.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dicintai Fans Manchester United
Awalnya, banyak yang meragukan Park Ji-sung bakal sukes di Manchester United. Bahkan, sempat muncul anggapan miring dari transfer Park Ji-sung. Dia sempat dianggap hanya bakal menjadi 'marketing' untuk United agar fans di kawasan Asia berkembang.
Namun, Park Ji-sung memberi bukti di lapangan. Pada musim pertama, dia mampu mencatatkan 34 laga di Premier League. Jumlah penampilan Park Ji-sung memang menurun di musim selanjutnya, tetapi dia tetap menjadi pemain penting.
Salah satu momen penting Park Ji-sung di United terjadi pada 28 Agustus 2011. Saat itu, Setan Merah menang dengan skor 8-2 atas Arsenal di Old Trafford. Park Ji-sung mencetak satu gol. Dia empat kali membobol gawang Arsenal di Premier League.
Park kemudian akan dikenang dan selalu dicintai Manchester United, fans dan mantan rekan satu timnya. Park Ji-sung mencetak 27 gol dari 205 penampilannya bersama Setan Merah di semua kompetisi.
Selain itu, Park Ji-sung juga mencetak satu gol indah di Liga Champions ketika Manchester United menang lawan Chelsea pada 12 Maret 2011 di Old Trafford. Gol Park membawa Manchester United menang dengan skor 2-1.
Advertisement
Park Ji-sung Manusia Tiga Paru-paru dan Sup Katak
Park Ji-sung dikenal dengan gaya bermain yang khas. Layaknya pemain asal Korea Selatan, dia punya stamina di atas rata-rata. Bahkan, Park Ji-sung mendapat julukan 'Three-lung Park' alias Park yang memiliki tiga paru-paru.
Park Ji-sung tidak punya catatan gol yang bagus. Dia juga tidak punya umpan-umpan elegan sebagai gelandang. Namun, Sir Alex Ferguson sangat senang dengan setiap aksi Park Ji-sung di lapangan.
"Park Ji-Sung salah satu pemain yang paling diremehkan dalam permainan," ucap Sir Alex dikutip dari The New York Times.
Park Ji-sung kecil sempat berada dalam momen sulit. Ayahnya adalah pekerja untuk sebuah toko daging. Dia kerap menyisihkan daging terbaik yang dicampur sup katak dengan resep obat tradisional dan itu mendorong perkembangan fisik Park Ji-sung.
"Ada momen ketika saya muntah karena rasanya, tetapi saya terus melakukannya karena keinginan untuk menjadi pemain sepak bola yang lebih baik lebih besar daripada makan enak setiap hari," kata Park dalam sebuah film dokumenter tentangnya.
"Saya bersedia melakukan apa saja demi menjadi pemain sepak bola lebih baik," tambahnya.
Penyesalan Sir Alex Ferguson
Sir Alex Ferguson sangat mencintai Park Ji-sung atas kerja kerasnya di lapangan. Pria asal Skotlandia itu menyimpan satu penyesalan besar karena tidak membawa Park Ji-sung ke final Liga Champions.
Manchester United berjumpa Chelsea di final Liga Champions 2008. Ketika itu, Setan Merah menang lewat adu penalti dengan skor 6-5. Karena terbatasnya pemain yang harus didaftarkan, Sir Alex tidak membawa Park Ji-sung dalam skuadnya.
"Memenangkan Liga Champions fantastis. Itu adalah tim dengan banyak pemain dengan sikap yang hebat, dan kuat. Masalah saya di final 2008, dan mungkin saya masih menyesalinya hingga kini, adalah tidak memasukkan Ji-Sung Park," tuturnya di MUTV.
"Dia memainkan peran yang amat besar dan itu adalah masalah ketika anda memainkan laga final seperti ini."
Ferguson mengaku bersalah karena tidak memasukkan nama Park Ji-sung, padahal ia sebelumnya memainkan peran penting di semifinal ketika tim menyingkirkan Barcelona.
Park Ji-sung kemudian masuk dalam skuad Manchester United di final Liga Champions 2011. Park Ji-sung bahkan bermain sejak menit awal. Hanya saja, kali ini United kalah dengan skor 1-3 dari Barcelona dan Park Ji-sung tidak meraih gelar juara.
Advertisement
Bukan Marketing di Asia
Park Ji-sung dengan segala hal yang sudah dicapai di Manchester United menutup segala tudingan miring. Park Ji-sung sempat dianggap sebagai 'marketing' Manchester United ketika dibeli pada 2005, tetapi dia mampu tampil gemilang dan meraih banyak prestasi.
"Beberapa orang mengatakan hal itu (tentang pemanfaatan dirinya untuk penjualan kostum) ketika saya datang ke sini. Sekarang tak seorang pun mengatakannya. Saya amat bahagia bisa membuktikan jika pemain Asia bisa mengatasi level tinggi sepak bola Eropa," ucap Park Ji-sung pada 2012.
"Sebelum saya datang ke sini, saya percaya saya bisa melakukannya namun tak terlalu yakin. Tetapi manajer (Sir Alex Ferguson) percaya pada saya. Ia mendorong saya untuk mengatasi level tertentu ini," lanjut Park.
"Ia mengatakan pada saya untuk berjuang. Itu memberikan perbedaan besar pada saya demi beradaptasi pada sepak bola Inggris," tegas sosok yang juga pernah bermain di Queens Park Rangers tersebut.
Sumber: New York Times, Manchester United
Disadur dari: Bola.net (Penulis Asad Arifin, published: 13/4/2020)