Bola.com, Manchester - Mantan manajer Manchester United, David Moyes mengungkapkan satu di antara penyesalan terbesar saat menangani tim Setan Merah, yakni gagal mendatangkan Toni Kroos.
Pada bursa transfer musim panas 2014, Moyes telah membuat kesepakatan dengan agen untuk merekrut Kroos dari Bayern Munich. Ia melakukan perjalanan ke Jerman untuk menonton aksi Kroos.
Baca Juga
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Advertisement
Namun, Moyes dipecat dan penggantinya, Louis van Gaal, memutuskan untuk tidak melanjutkan negosiasi itu. Padahal, Van Gaal merupakan eks pelatih Kroos di Bayern.
Toni Kroos akhirnya bergabung dengan Real Madrid setelah memenangi Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman. Ia sukses di Santiago Bernabeu dengan tiga titel Liga Champions dalam empat musim.
Selain Kroos, pada waktu itu Manchester United juga mengejar Cesc Fabregas dan Gareth Bale. Mereka bahkan rela mengeluarkan 85 juta pounds untuk Bale yang akhirnya hijrah ke Real Madrid.
"Toni Kroos pasti orangnya," kata Moyes kepada beinSports, dikutip dari Manchester Evening News, Rabu (15/4/2020), ketika ditanya tentang tiga kesalahan utamanya di bursa transfer.
"Saat itu kami juga mengejar Gareth Bale dan Cesc Fabregas," kata Moyes.
"Tapi saya harus mengatakan, sebelum itu di Everton, kami benar-benar dekat dengan banyak pemain bagus. Kami hanya tidak bisa mendapatkan mereka," kata Moyes dan dipecat Manchester United pada 22 April 2014 itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Pernah Menyesal
Moyes mengalihkan perhatian kepada Thiago Alcantara. Namun, sang pemain pindah dari Barcelona ke Bayern. Tim Setan Merah juga gagal menggaet Daniele de Rossi dari AS Roma dan gelandang Real Madrid Sami Khedira. Kesepakatan pinjaman untuk bek kiri Real Madrid, Fabio Coentrao, juga gagal.
Pada 2014, Moyes memantau Koke di Atletico Madrid, Paul Pogba di Juventus, dan and Blaise Matuidi (PSG). Manchester United juga sempat melakukan pembicaraan dengan Ilkay Gundogan, sebelum Moyes mengejar Toni Kroos.
"Tetapi saya harus mengatakan bahwa setiap klub yang pernah saya latih sangat hebat. Manchester United, Sunderland, telah menunjukkan kepada saya hal-hal yang berbeda," katanya.
"Saya akan selalu melihat ke belakang dan menyesal meninggalkan Everton karena tim dan para pemain yang saya bangun saat itu. Tetapi saya tidak akan pernah menyesal bergabung dengan Manchester United atau melakukan apa yang telah saya lakukan," tegas pria berusia 56 tahun itu.
Advertisement
Sempat Sakit Hati
David Moyes mengaku masih sakit hati dipecat Manchester United. Ia merasa layak mendapat kesempatan lebih lama melatih David De Gea dan kawan-kawan.
Moyes menjadi pelatih Manchester United menggantikan Sir Alex Ferguson pada awal musim 2013-2014. Sang pelatih tak bertahan lama dan dipecat Setan Merah pada April 2014.
“Apakah saya merasa seharusnya diberi lebih banyak waktu? Tentu saja. Sulit untuk pergi ke klub seperti Manchester United dan menggantikan seseorang seperti Sir Alex dan cuma bertahan selama sepuluh bulan," kata Moyes kepada talkSPORT.
Moyes cuma mendapat kesempatan memimpin Setan Merah dalam 51 pertandingan dengan torehan 27 kemenangan, 9 kali seri dan 15 kekalahan.
Posisi David Moyes digantikan Ryan Giggs. Namun, Giggs hanya melatih tim dalam empat pertandingan, sebelum akhirnya tongkat kepelatihan diberikan kepada Louis van Gaal.
Sumber: Manchester Evening News, TALKSport