Bola.com, Jakarta - Manchester United memiliki memiliki banyak striker hebat pada era kejayaannya. Satu di antaranya penyerang asal Belanda, Ruud van Nistlrooy.
Sosok Ruud Van Nistelrooy melekat kuat dalam memori fans Manchester United. Ternyata, bukan hanya fans yang punya kenangan manis dengan Van Nistelrooy, tetapi juga mantan rekan-rekan setimnya, termasuk Paul Scholes.
Baca Juga
Advertisement
Paul Scholes bermain dengan beberapa striker hebat saat masih memperkuat Manchester United (MU). Satu yang paling berkesan baginya adalah Ruud van Nistelrooy, striker ganas yang dahulu selalu bersaing dengan Thierry Henry.
Scholes memperkuat Setan Merah pada periode 1993-2011 dan 2012-2013. Mantan gelandang Inggris itu memainkan lebih dari 700 pertandingan bersama MU di semua ajang.
Selama itu, ada striker-striker seperti Andy Cole, Dwight Yorke, Teddy Sheringham, dan Ole Gunnar Solskjaer yang menjadi pilar treble Manchester United pada 1999.
Ada Eric Cantona, yang meraih empat titel Premier League di Old Trafford. Ada pula Robin van Persie, yang membantu MU juara Premier League di musim terakhir Sir Alex Ferguson.
Namun, Scholes memilih Ruud van Nistelrooy sebagai striker terbaik yang pernah menjadi rekannya di MU. Apa alasannya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rivalitas Van Nistelrooy dan Thierry Henry
Ruud van Nistelrooy memperkuat Manchester United periode 2001-2006. Selama itu, eks bomber Belanda itu mencetak 150 gol dalam 219 penampilan, dan membantu MU juara Premier League 2002-2003.
"Saya bermain sebagai nomor 10 dengan Ruud van Nistelrooy untuk satu musim, dan saya menyukainya," kata Scholes kepada UTD Podcast, seperti dikutip Metro, Minggu (19/4/2020).
"Dia seorang pencetak gol yang ganas, benar-benar ganas. Dia hidup untuk mencetak gol."
Salah satu saingan van Nistelrooy dalam hal mencetak gol waktu itu adalah Thierry Henry dari Arsenal. Dia selalu tak ingin kalah darinya.
"Setiap kali mencetak gol atau tidak mencetak gol, hal pertama yang dia lakukan ketika naik ke bus tim setelah pertandingan adalah mencari tahu apakah Thierry Henry mencetak gol atau tidak," lanjut Scholes.
"Jika Thierry Henry mencetak gol, dia tak mau bicara dengan siapa pun sepanjang perjalanan pulang. Itu karena dia begitu termotivasi ingin menjadi pencetak gol terbanyak, bukan cuma di United, tapi di liga, di dunia, di mana saja."
Advertisement
Finisher Terbaik
Ruud van Nistelrooy menjadi pencetak gol terbanyak Premier League 2002-2003 dengan torehan 25 golnya bersama MU. Dia unggul satu gol atas Thierry Henry, yang musim itu mencetak 24 gol untuk Arsenal.
Menurut Scholes, van Nistelrooy adalah striker terbaik yang pernah menjadi rekannya di MU.
"Saya juga suka caranya melakukan penyelesaian," ujar Scholes.
"Saya bermain dengan beberapa centre-forward luar biasa. Ada Cole, Yorke, Sheringham, Solskjaer. Ada banyak. Saya juga main dengan van Persie."
"Ada beberapa pencetak gol yang hebat. Namun, bagi saya, Ruud adalah yang terbaik. Dia finisher terbaik," pungkasnya.
Sumber: Metro
Disadur dari: Bola.net (Penulis Gia Yudha Pradana, published: 19/4/2020)