Sukses


Ketika Stadio Comunale Turin Bisu Tatkala AC Milan Membantai Juventus 7-1

Bola.com, Jakarta - AC Milan pernah memecundangi Juventus dengan skor telak 7-1. Hebatnya, kemenangan tersebut diraih di kandang lawan, Stadio Comunale Turin.

Kemenangan ini diraih Milan pada 1950 berkat performa hebat seorang pemain legendarisnya, Gunnar Nordahl. Dalam laga itu, legenda Swedia tersebut memborong tiga gol untuk Milan.

Satu-satunya cela, musim 1949-1950 itu tak berakhir manis buat Milan.

Pada pekan ke-4, Milan kalah di kandang sendiri. Juventus menang 1-0 lewat gol tunggal Rinaldo Martino. Ketika ganti bertandang ke Turin pada pekan ke-23, Milan jelas kurang diunggulkan.

Namun, Milan mampu membalikkan prediksi. Bukan cuma membalik prediksi, Milan justru mencatatkan kemenangan tandang terbesar atas Juventus - yang bahkan masih bertahan hingga sekarang.

Sekitar 46 ribu pentonton di Stadio Comunale Turin menjadi saksi bagaimana Milan menghancurkan Juventus waktu itu.

 

 

 

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pelecut Rivalitas AC Milan dan Juventus

Rivalitas Milan dan Juventus, yang disebut sebagai 'dua tim terbesar Italia', memanas setelah laga ini.

Juventus mulai mendominasi liga dan 'menguasai' kota Turin menyusul berakhirnya era Il Grande Torino akibat tragedi Superga yang menimpa sang rival sekota pada 4 Mei 1949.

Turin diguyur hujan deras ketika Milan datang berkunjung pada 5 Februari 1950.

Meski skuadnya dikabarkan kelelahan, Juventus tetap difavoritkan untuk mengalahkan Milan. Namun yang terjadi justru sebaliknya. La Vecchia Signora dipaksa bertekuk lutut oleh Milan yang dimotori trio Gre-No-Li (Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, Nils Liedholm).

Nordahl sendiri mencetak hat-trick dan Milan menang telak 6-1. Kemenangan fantastis ini pun menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah panjang Milan.

Juventus XI: Viola, Bertuccelli, Manente, Mari, Parola, Piccinini, Muccinelli, Martino, Boniperti, J. Hansen, Praest.

Pelatih: Jesse Carver.

Milan XI: Lorenzo Buffon, Belloni, Foglia, Annovazzi, Tognon, Bonomi, Burini, Gren, Nordahl, Liedholm, Candiani.

Pelatih: Lajos Czeizler.

Juventus 1-7 AC Milan

  • 12' 1-0 Hansen
  • 15' 1-1 Nordahl
  • 23' 1-2 Gren
  • 24' 1-3 Liedholm
  • 26' 1-4 Nordahl
  • 49' 1-5 Nordahl
  • 70' 1-6 Burini
  • 84' 1-7 Candiani

 

3 dari 3 halaman

Finis Kedua

Setelah pertandingan itu, sederet headline bombastis mewarnai halaman depan surat-surat kabar lokal. Termasuk di antaranya adalah "AC Milan menghipnotis Juventus dan mempermalukan mereka dengan sebuah kemenangan yang mengagumkan."

Namun, sebuah anomali terjadi. Tim yang kalah 1-7 itu ternyata beberapa bulan kemudian sanggup berdiri di puncak dan meraih Scudetto.

Ya, Juventus musim itu keluar sebagai juara. Milan finis peringkat dua, di atas Inter.

Meski begitu, musim itu tetap dikenang sebagai salah satu musim terbaik Milan. Penyebabnya cuma satu hal: Penghancuran La Vecchia Signora.

Disadur dari: Bola.net (Gia Yuda Pradana, published 29/4/2020)

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer