Sukses


8 Pemain yang Tak Berdaya di Manchester United tetapi Bersinar Setelah Hengkang

Bola.com, Jakarta - Manchester United memiliki pengalaman yang gado-gado terkait manuver di bursa transfer pemain. Ada kalanya Setan Merah berhasil menemukan berlian berharga, tapi terkadang pemain yang dibeli berakhir dengan cerita pahit.

Beberapa di antara cerita kesuksesan pembelian pemain Manchester United antara lain transfer Cristiano Ronaldo, Eric Cantona, Wayne Rooney, hingga Nemanja Vidic. 

Manchester United mampu mengubah Cristiano Ronaldo yang masih mentah menjadi superstar sepak bola dunia saat hengkang ke Real Madrid pada 2009. 

Namun, ada kalanya manuver transfer Manchester United berujung dengan sia-sia. Beberapa pemain malah tergenggelam saat mengenakan jersey Setan Merah. 

Menariknya, beberapa pemain yang melempem di Manchester United malah bisa bersinar setelah hengkang ke klub lain. Siapa saja mereka? 

Berikut delapan pemain yang terbenam di Manchester United dan bisa membukukan penampilan gemilang setelah pindah klub, seperti dilansir Planet Football. 

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 9 halaman

1. Radamel Falcao

Pemain asal Kolombia tersebut tampak seperti salah satu striker paling mematikan di Eropa saat bermain di Porto, Atletico Madrid, dan awal-awal di Monaco. Tapi, ketika didatangkan Louis van Gaal ke Manchester United dengan status pinjaman pada September 2014, dia seperti kehilangan sihirnya. Kariernya di MU makin tenggelam karena cedera ACL yang membuat Falcao menepi enam bulan.  

Dia hanya mencetak empat gol dalam 26 laga untuk Setan Merah. Falcao akhirnya hengkang dari Old Trafford untuk menjalani masa peminjaman di Chelsea pada 2015-2016. 

Secara mengejutkan, Radamel Falco berhasil melakukan comeback setelah kembali lagi ke Monaco pada  2016. Ia mencetak 70 gol selama tiga musim untuk Monaco. Dia menjadi bagian pemain kunci Monaco yang mengalahkan PSG dalam pacuan juara Ligue 1 2016-2017, mencapai semifinal Liga Champions, serta mendepak Manchester City  dari kompetisi elite Eropa itu. 

 

3 dari 9 halaman

2. Angel Di Maria

Ketika Angel Di Maria menjebol gawang Kasper Schmeichel dengan gol indah pada pekan-pekan pertama kariernya di Manchester United di musim 2014-2015, sepertinya klub itu telah menemukan bintang yang diperlukan untuk bangkit setelah Sir Alex Ferguson pensiun. 

Apalagi saat datang Di Maria bermodal penghargaan man of the match pada kemenangan Real Madrid di final Liga Champions. Namun, masa bulan madu pemain Argentina itu di Old Trafford tak bertahan lama. 

Kiprah Angel Di Maria selama satu musim di Old Trafford benar-benar layak dilupakan. Ia juga tak pernah benar-benar bisa beradaptasi di Manchester. 

Angel Di Maria akhirnya hengkang ke PSG. Di klub tersebut, ia menemukan lagi sentuhan apiknya. 

 

4 dari 9 halaman

3. Wilfried Zaha

Sejak dilabeli sebagai salah satu talenta muda menjanjikan saat masih di Crystal Palace, Zaha menjadi incaran Sir Alex Ferguson. 

Tapi, transfer tersebut baru terwujud pada musim panas 2013 setelah Ferguson lengser dan digantikan David Moyes. Namun, Zaha gagal beradaptasi di Old Trafford dan hanya mencatatkan empat penampilan bersama Setan Merah. 

Zaha akhirnya kembali dijual ke Crystal Palace. Sejak itu dia menjelma menjadi salah satu penyerang bertipe main melebar yang menjanjikan dan diminati beberapa klub besar. 

 

5 dari 9 halaman

4. Gerard Pique

Gerard Pique masih belia ketika Manchester United menjuarai Premier League dan Liga Champions pada musim 2007-2008.  Dia belum banyak mendapatkan menit bermain karena kalah bersaing dengan duet Nemanja Vidic-Rio Ferdinand. 

Pep Guardiola akhirnya kembali memboyong pemain jebolan La Masia itu ke Barcelona pada 2008. Sejak itu peruntungan Pique berubah drastis. 

Dia berhasil memenangi Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Timnas Spanyol, menjuarai Liga Champions tiga kali, delapan kali jadi kampiun La Liga, dan merengkuh enam trofi Copa del Rey. 

 

6 dari 9 halaman

5. Tim Howard

Tim Howard bermain reguler untuk Manchester United pada musim 2003-2004. Saat itu adalah masa setelah Fabian Barthez dan sebelum Edwin van der Sar. 

Penjaga gawang dari Amerika Serikat itu tidak menjalani karier yang penuh bencana di Old Trafford. Setidaknya ia memenangi satu trofi Piala FA tahun itu. 

Tapi, setelah pindah ke Everton barulah Tim Horward menemukan kesuksesan karier. Dia menghabiskan sembilan musim bersama The Toffees dan membukukan 400 laga. 

 

7 dari 9 halaman

6. Danny Drinkwater

Danny Drinkwater tak pernah mencatatkan penampilan di tim senior Manchester United sebelum hengkang ke Leicester City pada 2012. 

Meskipun tak melakukan banyak aksi yang mengagumkan selama 18 bulan, ia berhasil menenangi titel Premier League bersama Leicester United. Apa lagi yang bisa dikomentari?  

 

 

8 dari 9 halaman

7. Diego Forlan

Diego Forlan, yang telah pensiun pada usia 40 tahun, membukukan karier yang gemilang setelah meninggalkan Old Trafford. Padahal dalam 63 penampilan bersama Setan Merah di Premier League ia hanya membukukan 10 gol.   

Forlan menjelma menjadi legenda untuk Villarreal dan Atletico Madrid. Total, Forlan menyumbangkan 128 gol selama tujuh musim merumput di La Liga, serta memenangi Sepatu Emas Eropa dua kali. 

Rekornya bersama Timnas Uruguay juga tidak buruk. Forlan memenangi Copa America 2011 dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2010. 

 

9 dari 9 halaman

8. Tom Heaton

Tom Heaton terus menjalani masa peminjaman dari satu klub lain selama delapan musim di Manchester United (2002-2010). Dia bahkan tak mencicipi bermain di level senior untuk Setan Merah. 

Sejak meninggalkan Old Trafford dia mendapatkan tujuh caps bersama Timnas Inggris dan menjadi kiper tangguh di Burnley, serta sekarang di Aston Villa. 

Sumber: Planet Football

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer