Bola.com, Jakarta - Mantan bek Manchester United, Patrice Evra mengaku pernah menerima ancaman pembunuhan. Ancaman itu didapatnya menyusul perselisihannya dengan eks Liverpool, Luis Suarez.
Pada 2011 silam, Evra dan Suarez terlibat perang dingin. Suarez yang kini bermain untuk Barcelona mengeluarkan komentar tak pantas kepada Evra.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Ujaran rasialisme diarahkan kepada Evra yang membuat Suarez mendapatkan hukuman larangan bertanding sebanyak delapan kali oleh FA.
Evra bercerita, dirinya beberapa kali menerima ancaman pembunuhan dari fans Liverpool. Ia bahkan menyewa bodyguard demi keselamatan dirinya dan keluarganya.
"Manchester United menerima surat yang dialamatkan kepada saya. Isinya berupa ancaman pembunuhan. 'Kami sedang di penjara, kami fans Liverpool. Saat kami keluar, kami akan membunuhmu dan keluargamu'," cerita Evra kepada UTD Podcast.
"Selama dua bulan, saya mendapat penjagaan ketat. Mereka tidur di depan rumah saya, kemana pun saya pergi, ada petugas keamanan yang mengikuti saya."
"Itu masa-masa sulit, tapi saya tidak takut. Keluarga saya yang takut, istri dan adik saya takut, tapi saya tidak," ujar Evra lagi.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesalahpahaman
Liverpool sudah meminta maaf kepada Evra dan Manchester United atas apa yang terjadi. Namun, kebencian itu masih ada.
Evra mengaku tidak habis pikir mengapa banyak orang yang membencinya. Menurutnya, mereka salah mengerti dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Saya tidak mengerti mengapa orang-orang membenci saya. Ini hanya kesalahpahaman, saya paham itu, sebab mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata eks West Ham United itu lagi.
Sumber: Fox Sport Australia
Advertisement